
Bola.net - Demi penerapan sport science dan IPTEK dalam persiapan atlet-atletnya, KONI Jatim bersama menggelar sebuah diskusi, Sabtu (21/12) di Hotel Sahid Surabaya. Dalam acara ini mereka mengundang pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri dan dr Alfan Nur Asyhar sebagai pembicara.
Bukan hanya penerapan sport science, dalam diskusi tersebut dr Alfan memaparkan bahwa Indonesia setidaknya harus memiliki rumah sakit khusus olahraga. "Saya punya pengalaman ketika mengikuti seminar tentang kesehatan di AFC. Yang selalu ditanya tentang rumah sakit olahraga hanya Australia dan Thailand. Sebab hanya dua negara ini yang punya," katanya.
Dokter Timnas U-19 itu tampil terlebih dahulu karena berangkat dari Malang. Sementara Indra Sjafri datang sedikit terlambat karena kendala pesawat.
Indra sendiri mengakui kalau sport science memang diterapkan di timnya saat menjuarai Piala AFF U-19 lalu. "Tapi data-data dari sport science tersebut tetap kita padukan dengan yang aspek-aspek lain. Teknik, HPU, dan lainnya," tuturnya.
Tak hanya dua pioner kesuksesan Timnas U-19 itu, acara diskusi yang digagas Komunitas Wartawan Pokja KONI Jatim ini juga mengundang beberapa narasumber yang memang berkompeten di bidangnya. Seperti Prof. Toho Cholik Mutohir dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Sementara Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung berharap agar tiap Cabor Jatim benar-benar mengambil hikmah dari diskusi ini. "Selama ini kita sealu bahas hal ini. Tapi tidak pernah kita mulai pembinaan dengan berbasis IPTEK dan sport science," tambahnya. (fjr/pra)
Bukan hanya penerapan sport science, dalam diskusi tersebut dr Alfan memaparkan bahwa Indonesia setidaknya harus memiliki rumah sakit khusus olahraga. "Saya punya pengalaman ketika mengikuti seminar tentang kesehatan di AFC. Yang selalu ditanya tentang rumah sakit olahraga hanya Australia dan Thailand. Sebab hanya dua negara ini yang punya," katanya.
Dokter Timnas U-19 itu tampil terlebih dahulu karena berangkat dari Malang. Sementara Indra Sjafri datang sedikit terlambat karena kendala pesawat.
Indra sendiri mengakui kalau sport science memang diterapkan di timnya saat menjuarai Piala AFF U-19 lalu. "Tapi data-data dari sport science tersebut tetap kita padukan dengan yang aspek-aspek lain. Teknik, HPU, dan lainnya," tuturnya.
Tak hanya dua pioner kesuksesan Timnas U-19 itu, acara diskusi yang digagas Komunitas Wartawan Pokja KONI Jatim ini juga mengundang beberapa narasumber yang memang berkompeten di bidangnya. Seperti Prof. Toho Cholik Mutohir dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Sementara Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung berharap agar tiap Cabor Jatim benar-benar mengambil hikmah dari diskusi ini. "Selama ini kita sealu bahas hal ini. Tapi tidak pernah kita mulai pembinaan dengan berbasis IPTEK dan sport science," tambahnya. (fjr/pra)
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 30 Juli 2025 09:53
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
- Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...