Eks Anggota TGIPF Sebut Pemeriksaan Kandungan Gas Air Mata di Brin Sudah Selesai
Serafin Unus Pasi | 15 November 2022 18:49
Bola.net - Eks anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan, Akmal Marhali, membeber perkembangan proses pemeriksaan kandungan gas air mata yang digunakan aparat kepolisian dalam Tragedi Kanjuruhan. Akmal menyebut, kandungan gas air mata tersebut sudah selesai diteliti oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"BRIN sudah melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap gas air mata yang ditembakkan di Kanjuruhan," kata Akmal, kepada Bola.net.
"Namun, saat ini, hasil lab BRIN masih dipelajari tim dokter untuk melihat sejauh mana kadar bahayanya," sambungnya.
Akmal pun menyambut positif adanya pihak lain yang juga ikut menganalisis kandungan gas air mata yang ditembakkan personel Brimob dan Sabhara pada Tragedi Kanjuruhan ini. Ia menilai hal ini bisa memperkaya hasil penyelidikan terhadap kandungan gas air mata tersebut.
"Ini bisa jadi kian menguatkan pihak pemerintah untuk segera melakukan penyelidikan, apakah gas air mata ini jadi penyebab langsung kematian korban di Tragedi Kanjuruhan," tutur Akmal.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Jadi Alat Bukti
Akmal menyebut, hasil pemeriksaan kandungan gas air mata tak boleh jadi sekadar formalitas. Koordinator Save Our Soccer ini menegaskan bahwa hasil lab ini harus jadi alat bukti yang sangat krusial untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan.
"Kalau ditemukan bukti gas air mata expired sengaja digunakan untuk pengaman, ini akan sangat penting untuk mencari tersangka baru seperti mereka yang mengeluarkan gas air mata dari gudang dan mereka yang menggunakan gas air mata itu saat Tragedi Kanjuruhan," tutur Akmal.
"Bagaimanapun, mereka seharusnya tahu, yang expired tidak boleh digunakan," ia menambahkan.
Kawal Proses dan Hasil Autopsi
Lebih lanjut, Akmal menyebut, ada hal yang juga krusial untuk selalu diawasi publik. Hal tersebut, sambung mantan jurnalis ini, adalah proses dan hasil autopsi terhadap korban Tragedi Kanjuruhan.
"Yang harus dikawal juga adalah soal autopsi. Hasil ini juga sangat penting untuk mencari tambahan tersangka baru," ucap Akmal.
"Jangan sampai lamanya waktu jadi semacam buying times, hingga orang melupakan usut tuntas. Semua harus saling mengingatkan bahwa kasus ini harus dituntaskan agar tak berulang lagi. Ini harus jadi perhatian besar," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Juga:
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 14 November 2022 21:34
-
Bola Indonesia 14 November 2022 21:01
Ratu Tisha dan Joko Driyono Dijagokan Masuk Tim Pemulihan Arema FC
-
Bola Indonesia 12 November 2022 22:47
Skuad Arema FC Minta Dukungan untuk Jalankan Program Latihan
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 29 Mei 2023 04:40
-
Open Play 29 Mei 2023 04:09
-
Liga Italia 29 Mei 2023 03:43
-
Liga Inggris 29 Mei 2023 02:30
-
Liga Spanyol 29 Mei 2023 01:53
-
Open Play 29 Mei 2023 01:29
MOST VIEWED
- Link Streaming Persebaya Surabaya vs Bali United Hari Ini, Minggu 28 Mei 2023
- Update VAR untuk Liga 1 Musim Depan: Lapor FIFA, Bentuk Tim, Tetapkan Timeline, Biaya, hingga Provider
- Persebaya Surabaya Bekuk Bali United Di Persebaya 730 Games
- Kepengurusan PSSI 2023-2027 Pimpinan Erick Thohir Resmi Dilantik, Yunus Nusi Tetap Jadi Sekjen
HIGHLIGHT
- 4 Klub yang Bisa Dilatih Xabi Alonso Musim Depan, ...
- 5 Pemain yang Bisa Didatangkan Mauricio Pochettino...
- 5 Klub Peraih Gelar La Liga Terbanyak, Barcelona P...
- 5 Pemain Paling Tua di Skuad AC Milan 2022/2023, I...
- 10 Klub Peraih Gelar Serie A Terbanyak, Napoli Pos...
- 4 Winger Incaran Arsenal pada Musim Panas 2023
- 5 Pemain Terlama di Skuad Chelsea 2022/2023
KOMENTAR