
- Awan duka kembali menyelimuti sepakbola Indonesia. Di tengah berbagai aksi simpatik, saling beradu kreativitas dan upaya membuat sepakbola Indonesia kembali harum lewat berbagai aksi penuh sportivitas, persaingan antar suporter justru kembali membawa korban. Kali ini, Haringga Sirila, suporter Persija Jakarta yang harus meregang nyawa usai dikeroyok beberapa oknum suporter Persib Bandung saat kedua tim bertemu di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (23/9) akhir pekan lalu.
Menurut keterangan dari polisi, di luar stadion GBLA tepatnya di area parkir gerbang biru, ada satu orang yang dikejar massa. Orang-orang tersebut berteriak bahwa pemuda yang dikejar adalah pendukung Persija Jakarta.
Korban yang dikejar sempat meminta tolong kepada tukang bakso. Namun, massa mengeroyok korban dengan menggunakan balok kayu, piring, botol dan benda-benda lainnya sehingga korban meninggal dunia.
Ditemui terpisah, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugeman membenarkan adanya tindakan pengeroyokan yang berakibat korban meninggal dunia.
Berdasar informasi tambahan dari polisi, setelah mengamati ciri-ciri tersangka, anggota Satreskrim melaksanakan penyisiran. Mereka menangkap enam orang yang diduga tersangka dan satu orang sebagai saksi kunci pada peristiwa menjelang laga Persib Bandung versus Persija Jakarta itu. Para pelaku akan menjalani proses hukum.
Haringga Sirila berangkat ke Bandung pada Minggu pagi dengan menumpang kereta api Argo Parahyangan. Sekitar pukul 10.14 WIB, Haringga sempat mengunggah foto tiket kereta api saat tengah makan di sebuah restoran cepat saji.
"Jangan biarkan macan berjuang sendirian, ayo jangan kendor @Persija_Jkt," tulis HS pada foto yang diunggahnya di Twitter dan Instagram.
Selain tiket kereta ke Bandung, pada foto tersebut juga terdapat stiker bertuliskan Jakartans dan Everyday is #Persijaday.
Berbagai pihak pun mengecam aksi pengeroyokan yang berbuntut kematian Haringga Sirila itu. Mulai dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kemudian manajemen Persib Bandung, Ketua Umum The Jakmania, Tauhid Indrasjarief hingga Viking Persib Club menyatakan rasa duka mendalam atas insiden tersebut.
Scroll ke bawah untuk mendapatkan artikel selengkapnya ya Bolaneters!
2 Nyawa di Stadion Yang Sama
Kematian Haringga Sirila menambah daftar kelam suporter Tanah Air yang meninggal dunia. Pada musim lalu di tempat yang sama Ricko Andrean, jadi korban salah keroyok usai duel kompetisi Liga 1 2017 antara Persib Bandung Vs Persija Jakarta, Sabtu (22/7/2017)
Ricko menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (27/7/2017) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Ricko meninggal dunia setelah tidak sadarkan diri sejak dibawa ke Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung, 22 Juli lalu.
Ricko merupakan korban tindak kekerasan yang dilakukan oknum bobotoh saat laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Pertandingan tersebut berkesudahan 1-1.
Kala itu, oknum bobotoh mengira Ricko merupakan suporter The Jakmania. Pengeroyokan yang dilakukan oknum bobotoh itu juga membuat Ricko tidak sadarkan diri hingga akhirnya merenggang nyawa.
Selama 23 tahun, tercatat ada 56 fan sepak bola Indonesia tewas secara mengenaskan. Kasus kematiannya berbeda-beda. Mulai dari jadi korban bentrok antarkelompok suporter hingga kecelakaan lalu lintas.
Berikut daftar suporter tewas yang dirilis LSM sepakbola Save Our Soccer (SOS) baru-baru ini:
Daftar Pertama
Periode 1995-2005
Daftar korban meninggal di sepakbola Indonesia
Daftar Kedua
Periode 2005-2011
Daftar suporter meninggal di Indonesia.
Daftar Ketiga
Periode 2011-2012
Daftar korban meninggal di sepakbola Indonesia.
Daftar Keempat
Periode 2012-2014
Daftar korban meninggal di sepakbola Indonesia.
Daftar Kelima
Periode 2014-2017
Daftar korban meninggal di sepakbola Indonesia.
Sementara itu, Viking Persib Club, kelompok suporter Tim Maung Bandung dengan basis massa terbesar, menegaskan bahwa insiden ini melukai hati seluruh elemen. Tak hanya Persija dan The Jakmania, tapi juga Persib maupun bobotoh.
Dalam pernyataan resminya, situs VPC menuliskan, "Jangan biarkan rivalitas ini menjadi suatu penyakit yang lambat laun akan menambah korban dari masing-masing pihak, sampai kapan, sampai habis tak tersisa. Jangan biarkan hati nurani kita dibutakan oleh rivalitas, cukup 2x45 menit di lapangan hijau, setelah itu biarkan sepak bola menjadi indah agar kelak kita bisa menceritakan hal-hal yang baik kepada generasi penerus kita."
Sumber: Bola.com
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 6 September 2025 20:34
Marselino Ferdinan Cari Jam Terbang di Slovakia Bersama AS Trencin
-
Tim Nasional 6 September 2025 19:21
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Rotasi oleh Gerald Vanenburg
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:17
Debut Mauro Zijlstra untuk Timnas Indonesia, Impian yang Jadi Kenyataan
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:02
Timnas Indonesia Kuasai Ruang Antarlini dan Menjaga Kualitas Transisi Permainan
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:54
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:40
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:32
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:24
-
Otomotif 6 September 2025 22:09
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
- Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...