
Bola.net - La Nyalla Mahmud Mattalitti, mengharapkan agar semua pihak dapat memandang jernih tugas Joint Committee (JC).
Sehingga, dapat menghindarkan pandangan sempit seputar tugas JC yang ditunjuk langsung Task Force AFC pasca MoU di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 Juni lalu.
Pasalnya, La Nyalla menilai, banyak pihak yang menyimpulkan bahwa tugas JC hanya sebatas menyelesaikan dualisme kompetisi antara Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL).
"Padahal, tugas JC jauh lebih dari itu. JC juga memiliki kewenangan untuk menyelesaikan dualisme kepengurusan yang terjadi di PSSI," terangnya kepada Bola.net.
Lebih jauh dikatakannya, untuk menyelesaikan dua persoalan tersebut, pihaknya juga terus mendorong terjadinya kongres yang akan digelar pada September mendatang.
"Anggota PSSI yang sah, dan sudah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Ancol, Jakarta 18 Maret lalu, menginginkan adanya kongres untuk menurunkan Djohar Arifin dari posisi Ketua Umum. Sebab, hanya dengan jalan tersebut, sengketa yang terjadi dapat segara berakhir. JC akan membenahi semuanya, termasuk persoalan statuta," tegasnya.
La Nyalla juga mengkritisi seputar rangkap jabatan yang diemban Bernhard Limbong. Dalam pandangannya, Limbong dianggap telah melanggar statuta lantaran menjabat sebagai Ketua Komisi Disiplin (Komdis) dan penanggung Jawab Tim Nasional Indonesia.
"Yang lebih mengecewakan, Limbong juga kerap berkomentar tidak mendasar tentang kondisi persepakbolaan yang jauh dari keadaan sebenarnya. Limbong kerap menggiring opini masyarakat untuk mendapatkan citra positif PSSI," tegasnya. (esa/end)
Sehingga, dapat menghindarkan pandangan sempit seputar tugas JC yang ditunjuk langsung Task Force AFC pasca MoU di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 Juni lalu.
Pasalnya, La Nyalla menilai, banyak pihak yang menyimpulkan bahwa tugas JC hanya sebatas menyelesaikan dualisme kompetisi antara Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL).
"Padahal, tugas JC jauh lebih dari itu. JC juga memiliki kewenangan untuk menyelesaikan dualisme kepengurusan yang terjadi di PSSI," terangnya kepada Bola.net.
Lebih jauh dikatakannya, untuk menyelesaikan dua persoalan tersebut, pihaknya juga terus mendorong terjadinya kongres yang akan digelar pada September mendatang.
"Anggota PSSI yang sah, dan sudah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Ancol, Jakarta 18 Maret lalu, menginginkan adanya kongres untuk menurunkan Djohar Arifin dari posisi Ketua Umum. Sebab, hanya dengan jalan tersebut, sengketa yang terjadi dapat segara berakhir. JC akan membenahi semuanya, termasuk persoalan statuta," tegasnya.
La Nyalla juga mengkritisi seputar rangkap jabatan yang diemban Bernhard Limbong. Dalam pandangannya, Limbong dianggap telah melanggar statuta lantaran menjabat sebagai Ketua Komisi Disiplin (Komdis) dan penanggung Jawab Tim Nasional Indonesia.
"Yang lebih mengecewakan, Limbong juga kerap berkomentar tidak mendasar tentang kondisi persepakbolaan yang jauh dari keadaan sebenarnya. Limbong kerap menggiring opini masyarakat untuk mendapatkan citra positif PSSI," tegasnya. (esa/end)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:12
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 03:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 03:23
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:07
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...