
Bola.net - Saat berbicara soal pelatih dengan segelimang prestasi, sosok yang satu ini tidak boleh terlewatkan. Pelatih yang dimaksud adalah M. Basri.
Sebagai pemain, ia tercatat dua kali membawa PSM Makassar, klub tanah kelahirannya juara Kompetisi Perserikatan yakni 1964-1965 dan 1965-1966. Basri pun secara reguler menjadi bagian dari Timnas Indonesia pada sejumlah ajang pada era 1960-an.
Nama Basri justru lebih menjulang ketika menjadi pelatih. Ia mendulang berbagai trofi, di antaranya membawa Persebaya Surabaya, juara Piala Perserikatan 1977 dan menjadi bagian sukses Niac Mitra juara Galatama pada 1981, 1982 dan 1986.
Kiprahnya bersama Niac Mitra ini mengantar Basri menangani tim nasional senior pada dua periode yakni 1983 dan 1989 di ajang Pra Olimpiade dan Sea Games. Pasca jadi pelatih timnas, Basri kembali berkutat di level klub dengan menangani Arema Malang (1991-1993) dan Mitra Surabaya (1994).
Setelah berkarier di luar Makassar, Basri akhirnya kembali ke PSM pada 1995. Ia menerima tawaran manajemen PSM yang dikendalikan oleh Nurdin Halid menghadapi persaingan di Liga Indonesia 1995-1996.
Target yang dibebankan ke Basri saat itu adalah mengembalikan pamor PSM yang sempat memudar pada Liga Indonesia edisi perdana.
Racikan taktik Basri dan dukungan dana besar dari Nurdin membuat PSM kembali menjadi klub disegani. Dimotori trio Brasil, Marcio Novo, Luciano Leandro dan Jacksen Tiago, PSM menembus final dengan mulus.
Sayang di partai puncak, penampilan PSM mengalami antklimaks sehingga takluk 0-2 di tangan Mastrans Bandung Raya di Stadion Gelora Bung Karno.
Meski gagal membawa PSM juara, kiprah Basri saat itu tetap dikenang oleh suporter Juku Eja. Seperti kata Andi Coklat, pentolan suporter PSM.
"Om Basri telah membuat kami bangga. Meski tidak juara, tim PSM tampil aktraktif dengan materi mayoritas pemain asli Makassar," kenang Coklat.
Pada berbagai kesempatan pertemuan dengan Bola.com, Basri mengungkapkan ia memang lebih memprioritaskan putra daerah dimana klub itu bermarkas.
"Secara teknis mungkin mereka sama dengan pemain lain. Tapi, mereka punya motivasi dan semangat tak mau kalah. Sebagai pelatih, tentu hal ini membantu kerja saya," ujar Basri yang saat ini menghabiskan masa tuanya di Surabaya bersama anak cucunya.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Motivator Ulung
Meski dikenal tegas dan keras dalam melatih, Basri adalah motivator yang ulung. Ia juga adalah pelatih yang aktif mengajak pemainnya berdiskusi. Baik secara tim atau personal. Basri pun jeli membaca kelemahan lawan.
"Kalau skor imbang atau PSM ketinggalan 0-1 saat jeda, kami sudah yakin menang. Karena tahu Om Basri sudah punya strtegi jitu untuk mengalahkan lawan," kata Coklat.
Mantan pelatih tim nasional Indonesia ini dinilai jeli melihat potensi pemain. Seperti diungkap Iskandar Muzakkir, pentolan suporter PSM lainnya. Iskandar merujuk keputusan Basri mengubah posisi Ortizan Solossa dari striker ke bek sayap pada Liga Indonesia 1997-1998.
"Alasan Basri saat itu, Ortizan lebih pas sebagai bek sayap karena memiliki kecepatan dan naluri serang tinggi," terang Iskandar.
Keputusan Basri terbukti benar. Ortizan kemudian menjadi bek sayap papan atas yang pernah beredar di Liga Indonesia. Bersama PSM, Ortizan meraih trofi juara pada musim 1999-2000.
Disadur dari: Bola.com (Abdi Satria/Wiwig Prayugi)
Diunggah pada: 22 Juni 2020
Baca juga:
- Bima Sakti dan Memori Indah Juara Bersama PSM Makassar
- 18 Klub Liga 1 dan Julukannya: Dari Mitos, Tokoh Kerajaan, Hingga Nama Hewan
- Bayu Gatra Setuju Kompetisi Tanpa Degradasi Asalkan Liga Dilanjutkan
- Kurniawan dan Cerita di Balik Keberhasilan Persebaya Juara Liga Indonesia 2004
- Hendro Kartiko: Dari Kiper Kampus, Masuk ke Jajaran Kiper Terbaik Indonesia
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 3 Desember 2025 13:08Prediksi Susunan Pemain Leeds United vs Chelsea: Palmer Kembali, Caicedo Absen
-
Liga Inggris 3 Desember 2025 12:22Klub-Klub yang Jadi Korban 100 Gol Erling Haaland di Premier League
-
Liga Spanyol 3 Desember 2025 11:49Meski Tampil Apik, Barcelona Bakal Pulangkan Marcus Rashford ke MU?
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 3 Desember 2025 13:08 -
Bola Indonesia 3 Desember 2025 12:47 -
Bolatainment 3 Desember 2025 12:33 -
Liga Inggris 3 Desember 2025 12:22 -
Liga Eropa Lain 3 Desember 2025 12:16 -
Olahraga Lain-Lain 3 Desember 2025 11:55
MOST VIEWED
- Bojan Hodak soal Penampilan Pertama Alfeandra Dewangga di BRI Super League: Mulai Lebih Serius di Latihan, Tidak Mudah Main di Persib
- Link Streaming Madura United vs Persib Hari Ini - 30 November 2025
- Kiper Indonesia Cabut dari Klub Kosovo, Ada Tim BRI Super League yang Tertarik?
- Jejak Merah Wiliam Marcilio: Sebelum Ditepikan Bojan Hodak dari Skuad Persib, Pernah Disebut 'Bad Attitude' di Arema FC
HIGHLIGHT
- 7 Pemain dengan Jumlah Assist Terbanyak Sepanjang ...
- 10 Pemain Termuda Sepanjang Sejarah Liga Champions...
- 4 Calon Pengganti Benjamin Sesko di Manchester Uni...
- 8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Prem...
- Nasib Penggawa Inter Milan Peraih Treble 2010: Dar...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...















:strip_icc()/kly-media-production/medias/5415809/original/045368300_1763431247-rusun.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5431577/original/058909400_1764742268-Korban_gempa_Sibolga_panik_saat_diguncang_gempa.png)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,573,20,0)/kly-media-production/medias/5429394/original/075020700_1764584398-WhatsApp_Image_2025-12-01_at_16.16.41__1_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5431546/original/008723900_1764741284-pelaku_penculikan_dan_pemerkosaan_remaja_di_lampung.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5431508/original/078657800_1764740450-7.jpg)

