Piala Presiden 2025 Pecahkan Rekor dengan Dana Sponsor Rp65 Miliar Tanpa Sentuh APBN

Piala Presiden 2025 Pecahkan Rekor dengan Dana Sponsor Rp65 Miliar Tanpa Sentuh APBN
Pembukaan Piala Presiden 2025 dilakukan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Ketua SC Maruarar Sirait, dan Menpora Dito Ariotejo (c) Muhammad Iqbal Ichsan

Bola.net - Piala Presiden 2025 mencuri perhatian publik, tidak hanya dari segi kompetisi lapangan hijau, tetapi juga prestasi gemilang dalam pengelolaan finansial. Turnamen pramusim ini berhasil mencatatkan pencapaian luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Untuk kali pertama dalam sejarah, dana sponsor yang berhasil dihimpun mencapai angka fantastis Rp65 miliar. Pencapaian spektakuler ini diraih tanpa mengandalkan satu rupiah pun dari APBN atau APBD, menandai era baru dalam pengelolaan industri olahraga nasional.

Keberanian panitia mengandalkan sepenuhnya pada sektor swasta menuai pujian dari berbagai kalangan. Model pembiayaan ini dianggap sebagai terobosan penting yang menunjukkan tingginya kepercayaan dunia usaha terhadap potensi sepak bola Indonesia.

Transparansi dan profesionalisme penyelenggara menjadi kunci utama dalam menarik minat sponsor besar. Fenomena ini memunculkan pertanyaan menarik tentang strategi di balik sukses besar Piala Presiden 2025 dan dampaknya bagi masa depan turnamen serta industri olahraga tanah air.

1 dari 3 halaman

Dana Sponsor Tembus Rp65 Miliar: Rekor Baru Piala Presiden 2025

Piala Presiden 2025 berhasil mencatatkan sejarah baru dengan total dukungan sponsor yang mencapai Rp65 miliar. Peningkatan nilai sponsor ini diumumkan langsung oleh Ketua Steering Committee, Maruarar Sirait, setelah Indofood resmi menambah kontribusi sebesar Rp10 miliar pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Lonjakan dana sponsor ini membuktikan tingginya kepercayaan sektor swasta terhadap penyelenggaraan turnamen. Selain Indofood, sejumlah perusahaan besar seperti Astra, Sinarmas, Adaro, Agung Sedayu, dan Gojek turut berperan sebagai sponsor utama.

Komitmen mereka semakin memperkuat posisi Piala Presiden sebagai salah satu ajang olahraga paling prestisius di Indonesia. Dengan dana sponsor yang terus mengalir, hadiah untuk para pemenang pun meningkat signifikan, di mana juara utama akan membawa pulang Rp5,5 miliar.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya panitia dalam menjaga transparansi dan profesionalisme pengelolaan keuangan. Dana yang terkumpul akan diaudit secara independen, memastikan seluruh proses berjalan akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

2 dari 3 halaman

Tanpa Dana APBN/APBD: Tradisi Mandiri yang Dipertahankan

Tanpa Dana APBN/APBD: Tradisi Mandiri yang Dipertahankan

Konferensi pers Piala Presiden 2025 di SCTV Tower, Jumat (4/7/2025). (c) Bola.net/M. Iqbal Ichsan

Sejak edisi perdana, Piala Presiden konsisten tidak menggunakan dana dari APBN maupun APBD. Maruarar Sirait menegaskan, seluruh biaya operasional dan hadiah turnamen berasal dari sponsor swasta, tanpa campur tangan dana pemerintah, BUMN, maupun BUMD.

Pendekatan ini diambil untuk mendorong kemandirian industri olahraga nasional. Langkah ini mendapat apresiasi luas, karena dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekosistem sepak bola yang sehat dan profesional.

Dengan tidak mengandalkan dana negara, penyelenggara lebih leluasa berinovasi dan menjaga integritas turnamen. Selain itu, model pembiayaan ini membuka peluang lebih besar bagi pelaku usaha untuk terlibat aktif dalam pengembangan olahraga.

Dukungan sponsor yang melimpah juga berdampak positif pada pelaku UMKM di sekitar stadion. Panitia memastikan para pedagang kecil mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dan merasakan manfaat ekonomi dari gelaran akbar ini.

3 dari 3 halaman

Efek Domino: Industri Sepak Bola dan Masa Depan Piala Presiden

Sukses Piala Presiden 2025 dalam menggalang dana sponsor tanpa APBN/APBD menjadi preseden penting bagi event olahraga lain di Indonesia. Model pembiayaan mandiri ini membuktikan bahwa industri sepak bola nasional memiliki daya tarik besar di mata dunia usaha.

Kepercayaan sponsor yang terus meningkat diharapkan mampu memacu kualitas penyelenggaraan turnamen ke depan. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas yang dijaga ketat akan menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan industri olahraga yang lebih profesional dan berkelanjutan.

Dengan capaian ini, Piala Presiden 2025 tidak hanya mencatat rekor baru, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai pionir dalam pengelolaan event olahraga berbasis sponsor swasta di Indonesia.