
Bola.net - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terus berusaha mencari jalan keluar terbaik dari persoalan yang dihadapi. Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan, mengajak Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi bersama-sama melakukan perbaikan di sepak bola Indonesia.
Aristo menuturkan jika pihaknya dan Menpora Imam memang memiliki tujuan yang sama. Karena itu, ditegaskannya, akan lebih mudah jika saling menopang.
Sedangkan langkah pertama yang ditawarkan, menurut Aristo, adalah membuka ruang diskusi. Dengan demikian, segala persoalan bisa diatasi.
Terlebih lagi dilanjutkannya, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) bakal mengeluarkan putusan atas gugatan PSSI terhap pembekuan yang dilakukan Menpora Imam, Selasa (14/7).
"Sebenarnya yang penting bukan soal menang atau kalah. Perdebatan ini bukan konsumsi masyarakat sepak bola, termasuk pemain, pelatih, ofisial, wasit, yang ingin kembali ke lapangan hijau. Apapun keputusan Selasa (14/7), ini merupakan momentum yang pas. Ayo, disudahi saja," tukasnya.
"Kompetisi paling tidak empat bulan berhenti dan harga yang harus dibayar terlalu mahal karena aktor di lapangan tidak mendapat THR dan lebaran tanpa pekerjaan. Kalau tujuannya sama-sama baik, mari duduk bersama-sama. Buat sebuah MoU atau kesepakatan kerja sama yang bertujuan untuk membangun sepak bola Indonesia," imbuhnya.
Menurutnya lagi, apa pun putusan PTUN, bukan masalah menang atau kalah, melainkan persoalan perdebatan hukum dan masih ada langkah-langkah yang produktif.
"Persoalan ini kan justru kontra produktif. Karena itu, buat apa berdebat kalau sepak bola tidak jalan. Buat apa menang kalau PSSI-nya tidak jalan," pungkasnya. [initial]
(esa/gia)
Aristo menuturkan jika pihaknya dan Menpora Imam memang memiliki tujuan yang sama. Karena itu, ditegaskannya, akan lebih mudah jika saling menopang.
Sedangkan langkah pertama yang ditawarkan, menurut Aristo, adalah membuka ruang diskusi. Dengan demikian, segala persoalan bisa diatasi.
Terlebih lagi dilanjutkannya, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) bakal mengeluarkan putusan atas gugatan PSSI terhap pembekuan yang dilakukan Menpora Imam, Selasa (14/7).
"Sebenarnya yang penting bukan soal menang atau kalah. Perdebatan ini bukan konsumsi masyarakat sepak bola, termasuk pemain, pelatih, ofisial, wasit, yang ingin kembali ke lapangan hijau. Apapun keputusan Selasa (14/7), ini merupakan momentum yang pas. Ayo, disudahi saja," tukasnya.
"Kompetisi paling tidak empat bulan berhenti dan harga yang harus dibayar terlalu mahal karena aktor di lapangan tidak mendapat THR dan lebaran tanpa pekerjaan. Kalau tujuannya sama-sama baik, mari duduk bersama-sama. Buat sebuah MoU atau kesepakatan kerja sama yang bertujuan untuk membangun sepak bola Indonesia," imbuhnya.
Menurutnya lagi, apa pun putusan PTUN, bukan masalah menang atau kalah, melainkan persoalan perdebatan hukum dan masih ada langkah-langkah yang produktif.
"Persoalan ini kan justru kontra produktif. Karena itu, buat apa berdebat kalau sepak bola tidak jalan. Buat apa menang kalau PSSI-nya tidak jalan," pungkasnya. [initial]
Klik Juga:
- PSSI Percaya Diri Akhiri Kesewenang-wenangan Menpora Imam
- Kemenpora Minta Komnas HAM Melihat Lebih Jauh Lagi
- Komnas HAM: Silakan Melapor Bagi Yang Dizalimi Menpora Imam
- Tak Proporsional, Komnas HAM Sebut Banyak Yang Dirugikan Menpora Imam
- Dukung Piala Indonesia Satu, Menpora Soroti Kiprah Arema dan Persebaya
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 12:29
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:43
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:28
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:04
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...