
Tahun 2013 lalu, Tony berhasil mengantarkan tim ini juara Divisi Utama sekaligus kembali ke kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional. Tinta emas yang ditorehkan Tony seolah tiada artinya bagi manajemen Surabaya United. Per 5 Desember 2015, Tony sudah didepak.
Toh perlakuan manajemen yang seperti kacang lupa kulitnya itu tak membuat Tony Ho kecewa. "Kalau buat saya sih biasa saja. Karena itu sudah risiko pekerjaan saya di sepakbola. Artinya datang dan pergi itu sudah biasa," ucap pelatih berusia 55 tahun ini.
Meski pernah berprestasi, pelatih asal Makassar ini tetap rendah hati. Menurut Tony, keberhasilannya mengangkat tim ini dari Divisi Utama ke ISL adalah hasil kerja keras banyak pihak. Bukan dirinya seorang.
"Adapun ketika saya menangani dari Divisi Utama sampai naik ke ISL, itu adalah suatu kewajiban bagi saya. Karena saya dibayar untuk menaikkan klub. Kalaupun saya tidak dipakai lagi, itu sah-sah saja," urainya.
Selama menjadi bagian dari tim yang bermarkas di Jemursari Selatan ini, Tony baru pertama kali mengalami penundaan pembayaran haknya hingga satu tahun. "Dari Divisi Utama sampai ISL 2014 kemarin, saya tidak pernah mengalami seperti keterlambatan," tutup Tony.[initial]
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 15:20
-
Tim Nasional 6 Februari 2025 07:11
Alex Pastoor Akan Terapkan Skema 9-0-1 di Timnas Indonesia? Itu Sah-sah Saja!
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...