
Bola.net - Walikota Solo yang juga Ketua Umum Persis Solo, FX Hadi Rudyatmo menyayangkan keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang melarang kota tersebut menggelar aktivitas sepakbola selama enam bulan terhitung sejak Kamis (23/10).
Menurut pria yang akrab disapa Rudy tersebut, keputusan Komdis dilakukan secara sepihak, tanpa melalui proses identifikasi permasalahan, penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus yang terjadi di lapangan.
“Saya menyayangkan dengan keputusan sepihak yang dilakukan Komdis PSSI. Karena yang namanya keputusan pemberian sanksi itu harus ada identifikasi, penyelidikan dan penyidikan kemudian ada sidang komisi disiplin,” ujar Rudy kepada wartawan, di Rumah Dinas Loji Gandrung, Jumat (24/10).
“Sehingga kalau belum sidang komisi disiplin sudah memutuskan member sanksi pada Persis Solo, tidak boleh melakukan aktivitas sepakbola, ini organisasi macam apa ? Karena organisasi PSSI ini organisasi yang dianut oleh Pengcab seluruh Indonesia. Harus dicari dulu penyebabnya apa, kok bisa terjadi kerusuhan,” tegasnya.
Rudy juga menuduh adanya suap di kalangan wasit yang memimpin setiap pertandingan sepakbola di Indonesia. Ia mencontohkan timnya, Persis Solo yang selalu dirugikan oleh kepemimpinan wasit PSSI. Tak hanya saat pertandingan tandang, namun juga saat pertandingan kandang.
“Persis Solo ini main di manapun selalu dikerjain, main sebagai tuan rumah saja dikerjain. Indikasi suap itu ada, tapi kita kan susah membuktikannya. Banyak sms yang masuk ke saya, dari suporter, katanya kalau tak bayar wasit, pasti dikerjai wasit,” katanya.
Rudy mencontohkan, dulu saat pemain timnas Greg Nwokolo masih bermain di Solo, dalam satu pertandingan, gol Greg tiga kali selalu dianulir oleh wasit.
“Dianulir tiga kali itu kan sudah keterlaluan. Kalau seperti ini komdis harus diganti dengan orang-orang yang tidak berbau politik. Sepakbola ini jangan dibawa ke ranah politik. Jangan dianggap Persis Solo ini hanya sebagai pelengkap penderitaan untuk menyukseskan kompetisi saja. Persis kan juga ingin meraih prestasi,” tandasnya.
Terkait kerusuhan suporter, ia meminta agar Pasoepati lebih dewasa dalam menyikapi kondisi di lapangan. Meskipun wasit bertindak tidak adil, ia meminta agar mereka tidak bertindak anarkis yang akan merugikan semua pihak.
“Ini menjadi pelajaran bagi Pasoepati, jangan sampai hal seperti ini terulang lagi,” pungkasnya. [initial]
(ars/pra)
Menurut pria yang akrab disapa Rudy tersebut, keputusan Komdis dilakukan secara sepihak, tanpa melalui proses identifikasi permasalahan, penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus yang terjadi di lapangan.
“Saya menyayangkan dengan keputusan sepihak yang dilakukan Komdis PSSI. Karena yang namanya keputusan pemberian sanksi itu harus ada identifikasi, penyelidikan dan penyidikan kemudian ada sidang komisi disiplin,” ujar Rudy kepada wartawan, di Rumah Dinas Loji Gandrung, Jumat (24/10).
“Sehingga kalau belum sidang komisi disiplin sudah memutuskan member sanksi pada Persis Solo, tidak boleh melakukan aktivitas sepakbola, ini organisasi macam apa ? Karena organisasi PSSI ini organisasi yang dianut oleh Pengcab seluruh Indonesia. Harus dicari dulu penyebabnya apa, kok bisa terjadi kerusuhan,” tegasnya.
Rudy juga menuduh adanya suap di kalangan wasit yang memimpin setiap pertandingan sepakbola di Indonesia. Ia mencontohkan timnya, Persis Solo yang selalu dirugikan oleh kepemimpinan wasit PSSI. Tak hanya saat pertandingan tandang, namun juga saat pertandingan kandang.
“Persis Solo ini main di manapun selalu dikerjain, main sebagai tuan rumah saja dikerjain. Indikasi suap itu ada, tapi kita kan susah membuktikannya. Banyak sms yang masuk ke saya, dari suporter, katanya kalau tak bayar wasit, pasti dikerjai wasit,” katanya.
Rudy mencontohkan, dulu saat pemain timnas Greg Nwokolo masih bermain di Solo, dalam satu pertandingan, gol Greg tiga kali selalu dianulir oleh wasit.
“Dianulir tiga kali itu kan sudah keterlaluan. Kalau seperti ini komdis harus diganti dengan orang-orang yang tidak berbau politik. Sepakbola ini jangan dibawa ke ranah politik. Jangan dianggap Persis Solo ini hanya sebagai pelengkap penderitaan untuk menyukseskan kompetisi saja. Persis kan juga ingin meraih prestasi,” tandasnya.
Terkait kerusuhan suporter, ia meminta agar Pasoepati lebih dewasa dalam menyikapi kondisi di lapangan. Meskipun wasit bertindak tidak adil, ia meminta agar mereka tidak bertindak anarkis yang akan merugikan semua pihak.
“Ini menjadi pelajaran bagi Pasoepati, jangan sampai hal seperti ini terulang lagi,” pungkasnya. [initial]
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 20 Oktober 2025 21:09
Rekap Hasil BRI Super League Hari Ini: Tim Tamu Berjaya di Padang dan Solo
-
Bola Indonesia 19 Oktober 2025 16:15
Prediksi BRI Super League: Persis Solo vs Malut United 20 Oktober 2025
-
Bola Indonesia 28 September 2025 02:08
Prediksi BRI Super League: Persis Solo vs Arema FC 28 September 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...