
Bola.net - Arsenal nampaknya mencoba untuk menjadi Robin Hood. Setelah meraih kemenangan lawan tim besar seperti Liverpool dan Manchester City, The Gunners lalu 'sedekah poin' kepada klub papan bawah seperti Aston Villa.
Arsenal pulang dengan tangan hampa dari kandang Aston Villa, pekan ke-37 Premier League 2019/20, Rabu (22/7/2020) dini hari WIB. The Gunners menyerah 0-1 di Villa Park.
Gol semata wayang Aston Villa dicetak oleh Trezeguet di menit ke-27. Setelahnya Arsenal terus mencoba, tapi kesulitan membongkar pertahanan rapi tim tuan rumah.
Hasil ini berpengaruh besar untuk kedua tim. Arsenal tertahan di peringkat ke-10, kian jauh dari zona eropa, sedangkan Villa berhasil mentas dari zona degradasi dengan satu pertandingan tersisa.
Kekalahan Arsenal ini menyisakan sejumlah catatan. Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
1. Aston Villa dan Semangat Menolak Menyerah
Aston Villa berada dalam situasi yang sulit. Ancaman zona degradasi di depan mata. Apalagi, mereka sempat menelan tiga kekalahan beruntun pada akhir Juni hingga awal Juli 2020 ini.
Namun, Aston Villa mampu bangkit dalam tiga laga terakhir. Jack Grealish dan kawan-kawan meraih tujuh poin dari sembilan yang mungkin diraih. Aston Villa kini punya peluang besar lolos dari jeratan degradasi.
Aston Villa kini berada di posisi ke-17 dengan 34 poin. Jumlah poin yang sama didapat Watford yang ada di posisi ke-18, batas akhir zona degradasi. Masih ada satu laga penentu bagi kedua tim di pekan ke-38.
Aston Villa bakal berjumpa West Ham untuk menentukan nasibnya bertahan di Premier League musim 2020/2021.
2. Adu Taktik Dean Smith vs Mikel Arteta
Mikel Arteta mendapat banyak pujian dengan formasi 3-4-3 yang membuat Liverpool dan Manchester City tak berdaya. Namun, taktik yang diracik manajer asal Spanyol itu mampu dikalahkan oleh Dean Smith.
Dean Smith memulai laga dengan formasi 4-3-3. Aston Villa tampil cukup bagus di pertahanan, tetapi mereka kesulitan melawan banyaknya serangan dari sisi sayap Arsenal lewat Cedric Soares dan Bukayo Saka.
Pada babak kedua, Dean Smith memilih mengubah rencana dengan formasi 4-1-4-1. Jack Grealish dan Trezeguet dimainkan agak ke dalam untuk memberi tekanan pada serangan sayap Arsenal. Dean Smith sukses besar dengan keputusan ini.
3. Penyakit Kambuhan Arsenal
Ada dua penyakit lama Arsenal yang kambuh di laga melawan Aston Villa. Yang pertama adalah lini depan yang tidak tajam. Faktor utamanya adalah tidak adanya pemain kreatif di lini tengah.
Arsenal selama ini bertumpu pada kecerdikan Aubameyang, Lacazette, dan Nicolas Pepe untuk mencetak gol. Dani Ceballos belum konsisten sebagai pengkreasi peluang. Mesut Ozil? Ah.... sudahlah.
Arsenal tidak mencatatkan satu pun shots on target di laga melawan Aston Villa.
Penyakit kedua adalah kebobolan dari situasi bola mati atau set-piece. Dari catatan Opta, sudah ada 21 gol [dari 46 gol] yang bersarang di gawang Arsenal dari bola mati. Di laga melawan Aston Villa, The Gunners kebobolan dari sepak sudut.
4. Arsenal, Robin Hood
Entah apa yang merasuki mu Arsenal.
Sepekan terakhir, The Gunners mendapat banyak pujian. Bahkan sangat banyak. Pasalnya, mereka mampu mengalahkan dua tim paling atas klasemen Premier League yakni Liverpool dan Manchester City.
Namun, ketika berjumpa Aston Villa yang berjuang di papan bawah, The Gunners justru kalah. Performa yang benar-benar berbanding terbalik dari dua laga sebelumnya.
Arsenal nampkanya sedang berlagak layaknya Robin Hood. Mereka perkasa saat berjumpa tim besar dan mencuri poin. Lalu, Arsenal memberikan poin begitu saja pada tim papan bawah yang sedang berjuang bertahan di Premier League.
5. Pujian untuk Ezri Konsa dan Jack Grealish
Aston Villa tentu harus berterima kasih pada Trezeguet karena gol yang dicetaknya memberikan tiga poin. Namun, ada dua nama lain yang juga tampil bagus dan patut mendapat apresiasi lebih.
Ezri Konsa di lini belakang bermain sangat solid. Bersama Tyrone Mings, Ezri Konsa mampu meminimalisir bahaya yang dihadirkan Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang.
Selain itu, Jack Grealish juga harus mendapat perhatian lebih. Pemain 25 tahun begitu gigih di lini tengah. Dia melakukan 54 sentuhan, lima kali menang duel, lima kali intersep, dan tiga kali mengkreasi peluang. Paling banyak dibanding pemain Arsenal lain.
Sumber: Berbagai Sumber
Baca Ini Juga:
- Hasil dan Klasemen Liga Inggris Hari Ini: Perayaan St. Totteringham Day Terjadi Lagi
- Satu Kata yang Bikin Liverpool Juara Musim Ini? Klopp: Konsistensi
- Koneksi Matic-Bruno, Jalur Serangan Terbaik Man United Saat Ini
- Ogah Sembarangan, Klopp Jelaskan Prinsip Liverpool dalam Membeli Pemain
- Loftus-Cheek Berambisi Dapat Kembali Tempat Utama di Skuad Chelsea
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 16:25
PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Oktober 2025 20:04
-
Tim Nasional 21 Oktober 2025 19:59
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 19:57
-
Tim Nasional 21 Oktober 2025 19:36
-
Tim Nasional 21 Oktober 2025 19:27
-
Tim Nasional 21 Oktober 2025 19:22
MOST VIEWED
- Faktor X di Balik Kemenangan MU: Ternyata Aksi Suporter Liverpool Juga Berpengaruh!
- Kontroversi Liverpool vs MU: Mengapa Gol Bryan Mbeumo Tetap Disahkan Meski Alexis Mac Allister Cedera Kepala?
- Kemenangan Manis: Rapor Pemain MU saat Tundukkan Liverpool di Anfield
- Link Live Streaming & Jadwal Pertandingan Liverpool vs Manchester United di Liga Inggris, Hari Minggu 19 Oktober 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...