Abou Diaby Rindu Suasana Juara di Arsenal

- Arsenal dan Manchester City mungkin adalah dua tim yang sangat berbeda, namun kedua klub besar Inggris tersebut sekarang merasa yakin bahwa mereka berada dalam jalur yang benar untuk tujuan mereka musim ini.

Sejak dibeli oleh Sheikh Mansour, Manchester City memiliki keleluasan dalam membeli pemain-pemain top untuk pasukan mereka. Sementara Arsenal, lawan mereka pada Minggu besok, lebih memilih untuk memakai pemain-pemain muda binaan sendiri.

Pemain Arsenal asal Prancis, Abou Diaby, yang datang ke Emirates saat masih berusia muda 20 tahun dari Auxerre, dan pemain City Emmanuel Adebayor, yang berharga 25 juta pounds ketika dibeli dari Arsenal, bisa menggambarkan perbedaan yang ada dari kedua tim.

Kemenangan menjadi tekanan besar bagi Arsenal, yang lima tahun terakhir tidak mampu merebut satupun piala sejak gelar 'The Invincibles' disematkan ke mereka setelah menjuarai Premier League 2004 tanpa kekalahan dan juga kemenangan Piala FA di tahun 2005. Sementara itu di kubu City juga mengalami hal yang sama, 34 tahun tanpa gelar membuat mereka lebih mengerti arti sebuah kata haus.

Kedua klub memiliki tujuan yang sama kini, yaitu piala. Dan kesempatan itu akan datang di Eastlands, bahwa sekali kemenangan datang, kemenangan-kemenangan lain akan mengikuti.

Ketika Diaby datang ke ke Arsenal, mereka adalah pemegang Piala FA dan berhasil menjadi Runner Up di bawah Chelsea pada Liga Premier.

Tetapi perubahan besar berlangsung setelah itu, Patrick Vieira telah berangkat untuk Juventus sementara Dennis Bergkamp, Ashley Cole dan Robert Pires juga tengah bersiap untuk meninggalkan The Gunners.

Diaby adalah bagian dari gelombang baru, dan seperti klub, ia harus bertahan menghadapi pelajaran keras dan kemunduran keyakinan yang mengancam. Tetapi dia telah mengatasi rintangan pribadinya dan percaya skuad sekarang siap untuk kembali berjaya.

"Setiap tahun kami mendapatkan pengalaman dan menjadi lebih dewasa," kata Diaby. "Saya percaya kita sekarang memiliki semua materi untuk memenangkan piala. Satu-satunya yang hilang adalah rasa sebagai juara. Setelah kami memenangkan sesuatu, itu akan membuka segalanya dan banyak lagi akan mengikuti."

"Jika Anda melihat skuad kami, hanya seorang Cesc Fabregas yang telah memenangkan sesuatu yang besar, dan juga Gael Clichy yang menjadi anggota tim saat memenangkan liga. Jadi kita perlu belajar bagaimana untuk menang. Setelah kami memenangkan sesuatu, kita tidak akan berhenti memenangkan piala."

Hanya sebulan setelah mencetak gol pertama di Arsenal, Diaby menderita patah kaki dan juga cedera pada pergelangan kaki di Sunderland pada Mei 2006 yang hampir saja menamatkan karirnya.

Dia absen sampai delapan bulan dan kemudian mengalami serangkaian masalah. Namun setelah musim panas, kerja keras dan perubahan dalam sikap menjadikan Diaby membuat 40 penampilan bagi Arsenal musim lalu. Kini ia telah menjadi anggota yang tak terpisahkan dari Arsenal.

"Setelah pergelangan kaki Anda patah di usia 20, membuat Anda tumbuh lebih cepat sebagai pemain, tetapi di lapangan hal itu memperlambat kemajuan Anda."

"Karena saya tidak bermain secara teratur, sulit bagi saya untuk bermain dengan baik setelah pertandingan. Saya berjuang secara untuk meningkatkan fisik. Selama musim panas tahun 2009 saya pergi ke pusat olahraga INSEP di Paris di mana banyak atlet tinggal dan berlatih. Saya bekerja keras untuk meningkatkan kekuatan. Itu adalah pengorbanan dan itu berhasil."

"Saya memiliki tanggung jawab lebih banyak di lapangan dan di tim sekarang. Tim lebih bergantung pada saya. Saya jauh lebih menuntut dengan diriku sendiri untuk lebih profesional."

"Ketika saya tiba di Arsenal saya hanya sesekali diturunkan, jadi sulit untuk memiliki mental sebagai seorang profesional sejati karena saya benar-benar tidak merasa menjadi bagian dari tim pertama. Sekarang hal-hal menjadi sangat berbeda."

"Saya menyadari bahwa dalam sepak bola yang akan dihitung hanyalah kinerja. Jadi saya melakukan segala sesuatu untuk menjadi yang terbaik di lapangan, melakukan pelatihan dengan baik, makan dengan baik, tidur dengan baik, istirahat dengan baik, dan mengurus diri sendiri," ujar gelandang Perancis yang kini berusia 24 tahun itu. (Express/jef)

Berita Terkait