
Bola.net - 13 Mei 2018 bakal menjadi halaman istimewa dalam sejarah panjang klub sepak bola Arsenal. Sebab, pada tanggal tersebut Arsene Wenger menapaki lembaran terakhir sebagai manajer Arsenal.
Arsene Wenger memulai membangun orde di Arsenal ketika ditunjuk sebagai manajer pada 1996. Sebelum menjadi manajer Arsenal, Wenger punya karir di Jepang bersama klub Nagoya Grampus Eight.
Banyak yang meragukan kiprah Arsene Wenger ketika pertama kali datang ke Arsenel. Sir Alex Ferguson adalah salah satunya. Tetapi, pada sebuah era, Arsene Wenger menjadi lawan paling berat bagi Ferguson.
Orde Arsene Wenger di Arsenal baru berakhir pada 2018, 22 tahun lamanya. Tidak banyak manajer yang mampu bertahan lebih lama dari pria asal Prancis untuk klub yang sama. Wenger punya catatan yang spesial.
Akhir Orde Arsene Wenger
Arsene Wenger mendapat sambutan yang meraih saat Arsenal menang 5-0 atas Burnley di pekan ke-36 Premier League 2017/2018, 6 Mei 2018. Ini adalah laga terakhir Le Professeur sebagai manajer Arsenal di kandang.
Pada laga kandang ke-606 sebagai manajer Arsenal tersebut, Wenger mendapat sambutan yang meraih. Fans memberikan standing ovation untuk Wenger. Publik Stadion Emirates melepas sang pujaan hati.
Namun, itu bukan laga terakhir yang dijalani Wenger sebagai manajer Arsenal.
Thank you for everything, Boss ❤️#MerciArsène pic.twitter.com/fEJJIPPLWl
— Arsenal (@Arsenal) May 13, 2020
Baru pada 13 Mei 2018, pada laga pekan ke-38 Premier League, Arsene Wenger memainkan laga terakhir sebagai manajer Arsenal. Saat itu, The Gunners menjalani laga tandang melawan Huddersfield.
Setelah 22 tahun, Wernger purna tugas sebagai manajer Arsenal!
John Smith Stadium Menjadi Saksi
Arsenal memberikan kado yang indah pada laga terakhir Arsene Wenger. Aaron Ramsey yang bertindak sebagai kapten mampu memimpin rekan-rekannya untuk meraih kemenangan dengan skor 0-1 di John Smith's Stadium.
Adalah gol Pierre-Emerick Aubameyang ke gawang Huddersfield pada menit ke-38 yang mengiringi perpisahan Arsene Wenger.
"Kemenangan ini benar-benar penting bagi kami. Ini pertandingan terakhirnya di Arsenal. Untuk itu kami ingin memenangkan pertandingan ini untuknya," ujar Lacazette kepada halaman resmi Arsenal.
The final match.#MerciArsène pic.twitter.com/Sbo8o9Y8ll
— Arsenal (@Arsenal) May 13, 2020
"Musim ini kami sangat buruk dalam partai tandang di mana kami tidak banyak memenangkan partai tandang kami. Jadi saya rasa kemenangan ini menjadi penutup yang sempurna untuknya." kata penyerang Timnas Prancis tersebut.
Kesedihan Arsene Wenger
Musim terbaik Arsene Wenger sebagai manajer Arsenal terjadi pada 2003/204. Pada musim tersebut, The Gunners menjadi juara Premier League dengan catatan tidak pernah kalah dalam satu musim penuh alias invincibles.
22 tahun bukan periode yang singkat. Arsene Wenger pun sedih saat menjalankan tugas terakhirnya sebagai manajer Arsenal.
"Tentu saja laga ini sangat emosional setelah saya memainkan 1.235 pertandingan dengan tim yang sama," buka Wenger kepada BBC Sports.
"Untuk menikmati pertandingan ini maka kami harus memenangkan laga ini. Kami berhasil melakukan ini dan itu membuat saya senang. Ini hari yang baik untuk semua orang karena Huddersfield berhasil bertahan juga."
🗓 #OnThisDay in 2018: Arsène Wenger managed his 1,235th and final game as our manager
— Arsenal (@Arsenal) May 13, 2020
❤️ #MerciArsène pic.twitter.com/vTDxEynn4B
"Apakah saya merasa lega? tidak juga, saya merasa sedih. Pada akhirnya ini semua harus usai dan saya mendoakan yang terbaik untuk klub ini. Memang situasi ini akan sulit bagi saya, namun saya harus bisa mengatasi hal ini. Saya akan terus menjadi fans Arsenal." kata Wenger.
Sumber: berbagai sumber
Baca Ini Juga:
- Daftar Juara Premier League dari Tahun ke Tahun, MU Kolektor Terbanyak
- Perjalanan Menuju Derby Milan di Semifinal Liga Champions 2003
- 10 Peraih Gelar Juara Paling Banyak di Real Madrid, Tidak Ada Cristiano Ronaldo
- Melihat Kembali 3 Kemenangan Terbesar Liverpool di Premier League Musim Ini
- 12 Perbedaan Saat Membayangkan Sepak Bola Eropa Tanpa Ronaldo-Messi: Termasuk Followers Twitter
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 23:02
Ryan Gravenberch Absen Latihan Jelang Laga Liverpool vs Eintracht Frankfurt
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:50
Jose Mourinho Kagum Newcastle Bisa Pulih Cepat Usai Ditinggal Alexander Isak
-
Liga Spanyol 21 Oktober 2025 22:43
Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
-
Editorial 21 Oktober 2025 22:27
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:59
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:12
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:11
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 23:02
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:50
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:47
MOST VIEWED
- Faktor X di Balik Kemenangan MU: Ternyata Aksi Suporter Liverpool Juga Berpengaruh!
- Kontroversi Liverpool vs MU: Mengapa Gol Bryan Mbeumo Tetap Disahkan Meski Alexis Mac Allister Cedera Kepala?
- Kemenangan Manis: Rapor Pemain MU saat Tundukkan Liverpool di Anfield
- Link Live Streaming & Jadwal Pertandingan Liverpool vs Manchester United di Liga Inggris, Hari Minggu 19 Oktober 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...