Dari Havertz, Cech, Hingga Noni Madueke: Arsenal Memang Suka Belanja di Chelsea-Mart

Dari Havertz, Cech, Hingga Noni Madueke: Arsenal Memang Suka Belanja di Chelsea-Mart
Selebrasi gol Noni Madueke pada laga Man City vs Chelsea di Premier Leafue 2024/2025 (c) AP Photo/Scott Heppell

Bola.net - Arsenal tampaknya tidak bisa menghilangkan kebiasaan lama, yaitu merekrut pemain dari rival sekota, Chelsea. Musim panas ini, The Gunners kembali melakukan hal yang sama, bahkan mendatangkan dua nama.

Sepanjang tiga dekade era Premier League, setidaknya 11 pemain sudah berpindah dari Stamford Bridge ke Emirates Stadium. Tahun ini, Arsenal kembali melanjutkan tradisi dengan merekrut dua nama anyar: Noni Madueke dan Kepa Arrizabalaga.

Musim ini, kehadiran Madueke dan Kepa—keduanya eks Chelsea—langsung jadi topik hangat di kalangan suporter The Gunners. Kepercayaan manajemen terhadap mantan pemain rival memang sering menimbulkan perdebatan.

Sebagian fans lega karena terbukti ada beberapa nama yang justru berhasil, meskipun tak sedikit yang hanya menjadi bintang redup.

Nah paling tidak, ada 5 pemain eks Chelsea yang direkrut Arsenal dan menjalani karier yang menarik di Emirates Stadium. Siapa saja?

1 dari 5 halaman

Kai Havertz: Sukses Tak Terduga Si Pendatang Baru

Kai Havertz: Sukses Tak Terduga Si Pendatang Baru

Kai Havertz dalam laga Carabao Cup antara Newcastle vs Arsenal, Kamis (6/2/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo /Jon Super

Kedatangan Kai Havertz ke Arsenal pada Juni 2023 sempat diiringi rasa skeptis. Biaya 65 juta pounds menjadi harga yang dinilai terlalu mahal untuk pemain yang statusnya masih tanda tanya besar. Banyak yang penasaran, di posisi mana Havertz akan menempati skuad Mikel Arteta.

Namun, Arteta percaya ia bisa memantik kembali potensi Havertz. Sang manajer bahkan meminta suportif untuk sang gelandang asal Jerman itu. Hasilnya, Havertz perlahan menemukan ritme terbaiknya, menjadi salah satu rekrutan terbaik Arsenal dari Chelsea sejauh ini, setidaknya untuk saat ini.

Memang belum ada trofi besar yang diraih, tetapi stabilitas penampilan Havertz memberikan harapan baru bagi anak asuh Arteta.

2 dari 5 halaman

Jorginho: Si Juru Kunci Lini Tengah

Jorginho: Si Juru Kunci Lini Tengah

Gelandang Arsenal Jorginho dalam laga Liga Champions melawan Monaco, Kamis (12/12/2024) WIB. (c) AP Photo/Dave Shopland

Sekilas, kedatangan Jorginho ke Arsenal pada bursa transfer Januari 2023 justru terlihat seperti pelarian. Pasalnya, target utama Arsenal, Moises Caicedo, lebih memilih Chelsea.

Biar begitu, gelandang asal Italia itu membuktikan kualitasnya. Jorginho langsung mendapat tempat khusus di hati suporter Arsenal setelah aksinya menghajar gawang Emiliano Martinez lewat tembakan ke atas mistar dalam laga kontra Aston Villa.

Gaya permainannya yang tenang dan pengontrolan tempo pertandingan menjadi aset penting tim.

Meski sering bermain sebagai cadangan, Jorginho mampu tampil solid saat dibutuhkan, terutama dalam laga-laga besar seperti lawan Newcastle United dan Liverpool. Ia layak masuk dalam daftar sukses transfer eks Chelsea.

3 dari 5 halaman

Yossi Benayoun: Pelengkap Skema

Yossi Benayoun: Pelengkap Skema

Yossi Benayoun (c) AFP

Benayoun hadir pasca kekalahan telak 2-8 dari Manchester United. Ia direkrut secara mendadak di bursa transfer akhir Agustus 2011 sebagai bagian dari “trolley dash” Arsenal.

Selama satu musim sebagai pemain pinjaman, Benayoun justru sering dimainkan di laga penting dan bahkan pernah dipercaya menjadi kapten di ajang Carabao Cup kontra Manchester City.

Penampilan Benayoun di laga-laga besar, meski akhirnya tidak membawa trofi, memperkuat kesan bahwa ia adalah pilihan solid di tengah keterbatasan skuad.

4 dari 5 halaman

David Luiz: Stabilitas di Lini Belakang

David Luiz: Stabilitas di Lini Belakang

Aksi David Luiz pada laga melawan Manchester City di semifinal Piala FA 2019/2020 (c) AP Photo

Banyak yang mengira David Luiz hanya jadi bencana di Arsenal. Memang, ia rajin dapat kartu merah—tiga kali dalam dua musim.

Namun, di balik semua itu, saat laga penting seperti semifinal dan final Piala FA 2020, David Luiz tampil gemilang. Ia juga berperan penting membawa Arsenal juara di final yang justru ketika mereka mengalahkan mantan klubnya, Chelsea.

Luiz adalah sosok berpengalaman di ruang ganti, juga pemimpin pada momen krusial. Kontribusinya di lini belakang sering luput dari pujian, padahal ia membawa pengaruh besar untuk tim muda saat itu.

5 dari 5 halaman

Petr Cech: Kiper dengan Hati di Stamford Bridge

Petr Cech: Kiper dengan Hati di Stamford Bridge

Petr Cech (c) AP Photo

Petr Cech tiba di Arsenal pada umur 33 tahun setelah lebih dari satu dekade membela Chelsea. Ia memang masih bisa tampil baik, namun hubungan emosionalnya dengan Chelsea begitu kuat. Ini membuat suporter nggak bisa berharap penuh pada Cech untuk Arsenal.

Setelah pensiun, Cech kembali ke Chelsea hanya dalam 23 hari, tepat setelah kekalahan 4-1 di final Liga Europa 2019. Cerita ini semakin memperteguh kesan bahwa hati Cech memang tetap di Stamford Bridge.