Statistik Arsenal vs Manchester City: Pertahanan Solid, Ketajaman Haaland, Senjata Dribbling, Benteng Terakhir

Bola.net - Premier League 2025/2026 kembali menghadirkan duel bergengsi. Arsenal dijadwalkan meladeni Manchester City pada pekan ke-5 di Emirates Stadium, Minggu (21/9/25) pukul 22.30 WIB. Duel ini dipandang sebagai ujian awal penting bagi dua tim yang sama-sama membidik gelar musim ini.
Arsenal punya modal catatan tiga kemenangan dari empat laga pertama. Tim besutan Mikel Arteta juga sudah memperlihatkan kualitas mereka ketika menundukkan Manchester United pada pekan pembuka. Sementara itu, City sempat goyah dengan dua kekalahan dari tiga laga, tapi bangkit melalui kemenangan di Derby Manchester pekan lalu.
Kedua tim pun baru meraih hasil positif di Liga Champions tengah pekan. Dengan modal tersebut, laga di London kali ini tidak hanya menjadi ajang gengsi, melainkan pertemuan dua kandidat kuat juara yang sama-sama punya kepentingan besar meraih poin penuh.
Tekanan untuk Rodri
Rodri, pemegang Ballon d'Or, merupakan pusat kendali permainan Manchester City. Namun, belakangan ini, performanya mengalami penurunan. Dalam kemenangan 3-0 di Derby Manchester, ia sempat terlihat kesulitan mengatur tempo. Akurasi umpannya pun merosot tajam, hanya 82,5 persen—angka terendah sepanjang kiprahnya di Premier League.
Manchester United gagal benar-benar memanfaatkan situasi itu, tetapi Arsenal memiliki lini tengah yang lebih kokoh. Dengan tekanan tinggi, The Gunners bisa menjadikan Rodri sebagai celah untuk ditekan. Jika berhasil, distribusi bola City ke lini depan berisiko terhambat.



Pertahanan Arsenal yang Solid
Arsenal musim lalu mencatat rekor pertahanan terbaik dengan hanya kemasukan 31 gol. Mereka juga memiliki xG against terendah di liga, yakni 35,1. Ketika menghadapi tim besar, The Gunners pun tetap rapat—lawan hanya mampu menciptakan total 12,8 xG.
Awal musim ini, catatan itu berlanjut. Dari empat pertandingan, baru satu gol bersarang ke gawang mereka, itu pun melalui tendangan bebas jarak jauh Dominik Szoboszlai. Menurut Opta, Arsenal menjadi satu-satunya tim Premier League yang belum memberi lawan peluang emas.
Musim lalu, mereka bahkan mampu menahan City di Etihad meski bermain dengan 10 pemain, dan hanya kebobolan lewat gol menit akhir John Stones. Hal ini menunjukkan, sehebat apa pun daya serang City, menembus pertahanan Arsenal tetaplah tantangan besar.
Ketajaman Haaland
Erling Haaland tetap menjadi andalan utama Manchester City. Penyerang asal Norwegia itu sudah menorehkan enam gol dari lima laga di semua ajang musim ini. Catatan xG pribadinya mencapai 5,74—lebih dari dua kali lipat milik Antoine Semenyo yang terdekat.
Rekor Haaland menghadapi Arsenal terbilang menarik. Dari delapan pertemuan, ia baru mengoleksi empat gol dengan rata-rata xG per laga hanya 0,48, salah satu yang terendah melawan tim Premier League. Meski begitu, musim lalu ia sempat membobol gawang The Gunners dua kali.
Bertemu lini belakang terkuat di Inggris, Haaland harus tampil lebih tajam dan efisien. Jika tidak, City berpotensi kesulitan mencari gol di Emirates.
Dribbling Jadi Senjata
Arsenal dan Manchester City kini sama-sama bertumpu pada pemain yang berani melakukan dribel. Josep Guardiola memiliki Jeremy Doku, Savinho, dan Oscar Bobb, sementara Mikel Arteta menambah kedalaman skuad dengan Eberechi Eze serta Noni Madueke.
Doku tampil menonjol pekan lalu dengan mencatat dua assist saat melawan Manchester United, ditambah satu gol di Liga Champions. Madueke juga memperlihatkan kualitasnya bersama Arsenal kala menghadapi Nottingham Forest. Kehadiran para ahli dribbling ini bisa jadi penentu melalui aksi individu, terutama ketika permainan kolektif kedua tim saling menutup ruang.
Benteng Terakhir: Raya vs Donnarumma
David Raya dan Gianluigi Donnarumma diprediksi menjadi figur penting di bawah mistar. Raya musim lalu mencatat 13 clean sheet, tertinggi di liga. Musim ini, ia baru kebobolan satu gol dari lima pertandingan, dengan persentase penyelamatan 91,7 persen—hanya di bawah Guglielmo Vicario dari Tottenham.
Donnarumma baru tampil dua kali bersama City, tapi langsung memperlihatkan kualitas dengan dua clean sheet beruntun, termasuk aksi gemilang di Derby Manchester. Pengalamannya mengantar PSG menjuarai Liga Champions musim lalu menegaskan kapasitasnya.
Akhirnya, ketenangan dan fokus dalam menghadapi tekanan di Emirates bisa jadi faktor penentu. Bukan tidak mungkin, duel sebesar ini diputuskan lewat refleks sang pengawal benteng terakhir.
Sumber: Opta Analyst
Klasemen
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Garnacho Kembali ke Old Trafford: Statistik yang Tak Bisa Diabaikan, Chelsea Menang dan MU Malu?
- Statistik Derby Merseyside: Insting Gol Salah, Ancaman Grealish, Rekor Buruk Moyes di Anfield
- Statistik MU vs Chelsea: Rekor Unik Mbeumo, Benteng Old Trafford, Rivalitas Penuh Hasil Seri
- Kabar Positif dari Skuad MU, Chelsea Percaya Diri dengan Palmer dan Garnacho
- Susunan Perangkat Pertandingan MU vs Chelsea: Wasit, Asisten Wasit, VAR
- Prediksi Barcelona vs Getafe 22 September 2025
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 20 September 2025 13:56
Prediksi Starting XI Verona vs Juventus: Kombinasi Vlahovic dan David di Lini Depan
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 20 September 2025 13:56
-
Liga Spanyol 20 September 2025 13:34
-
Liga Inggris 20 September 2025 12:57
-
Liga Inggris 20 September 2025 12:16
-
Liga Inggris 20 September 2025 11:32
-
Liga Inggris 20 September 2025 11:09
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 3 Kandidat Pengganti Robert Lewandowski di Barcelo...
- 5 Target Manchester United yang Gagal Direkrut pad...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...