
Bola.net - Tidak ada yang tahu secara pasti mengapa Maurizio Sarri memutuskan untuk meninggalkan Chelsea pada musim panas kemarin. Sampai akhirnya pelatih Juventus tersebut menjelaskan semuanya kepada publik baru-baru ini.
Sebagaimana yang diketahui, perjalanan Sarri dengan the Blues tidak berlangsung lama. Ia direkrut di tahun 2018 usai dipecat Napoli dan kembali ke Italia satu musim berikutnya.
Padahal prestasi Sarri tidak begitu buruk. Ia sukses mengantarkan Chelsea duduk di peringkat ketiga dalam klasemen Premier League dan menjadi runner-up Carabao Cup. Tidak hanya itu, the Blues juga menjuarai Liga Europa.
Dalam pernyataan resmi klub, diketahui bahwa Sarri memilih pindah ke Juventus karena ingin berada lebih dekat dengan keluarganya. Namun ternyata, ada alasan lain mengapa dirinya harus meninggalkan Stamford Bridge.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Alasan Sarri Meninggalkan Chelsea
Sarri menjelaskan semuanya dalam sesi wawancara di kanal Youtube resmi Juventus. Pria berumur 61 tahun tersebut mengakui adanya konflik antar dirinya dengan para pemain di ruang ganti.
"Semakin tinggi tangganya, makin sulit untuk membangun hubungan yang personal dengan para pemain anda," tutur Sarri seperti yang dikutip dari Football Italia.
"Sekeliling anda berubah drastis dan butuh waktu lama untuk membangun hubungan itu. Saya memiliki konflik hubungan dengan ruang ganti Chelsea namun, saat saya berkata bahwa saya akan pergi, mereka menangis," lanjutnya.
Enggan Kembali ke Inggris
Dalam sesi ini, Sarri kembali mengungkapkan kesukaannya terhadap sepak bola Inggris dan juga Premier League. Tapi kalau diberi kesempatan lagi untuk kembali ke London, ia akan senantiasa menolak.
"Anda merasa bahwa banyak pemain muda yang mendapatkan kesempatan lebih di Inggris, tidak hanya di sepak bola. Meski begitu, saya tidak akan pernah tinggal di sana. Saya tidak paham bagaimana orang Italia bisa tinggal di sana," tambahnya.
"Untuk sepak bola, ceritanya berbeda. Saya merindukan Premier League. Level teknisnya berbeda dan memiliki atmosfer yang luar biasa. Saya tidak pernah mendengar sorakan ke arah lawan di dala stadion dan semua fans keluar bersama-sama," pungkasnya.
Sekarang Sarri sedang menikmati perjalanannya bersama Juventus. Dan sejauh ini, klub berjuluk Bianconeri itu belum keluar dari jalur kesuksesan dan masih memiliki peluang meraih treble di akhir musim nanti.
(Football Italia)
Baca juga:
- Meski Pernah Dibohongi, Benatia Tidak Menyimpan Dendam ke Juventus
- Satu Hal yang Tidak Disukai Benatia dari Pelatih Juventus Sekarang, Apa Itu?
- Didier Deschamps: Saya akan Mengikuti Sekolah Juventus
- Maaf Arsenal, Merih Demiral Tidak Dijual!
- Mereka yang Dijuluki The Next Cristiano Ronaldo, Bagaimana Nasibnya Sekarang?
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:11
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:29
-
Editorial 21 Oktober 2025 22:27
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:59
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:12
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:11
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 23:02
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:50
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:47
MOST VIEWED
- Faktor X di Balik Kemenangan MU: Ternyata Aksi Suporter Liverpool Juga Berpengaruh!
- Kontroversi Liverpool vs MU: Mengapa Gol Bryan Mbeumo Tetap Disahkan Meski Alexis Mac Allister Cedera Kepala?
- Kemenangan Manis: Rapor Pemain MU saat Tundukkan Liverpool di Anfield
- Link Live Streaming & Jadwal Pertandingan Liverpool vs Manchester United di Liga Inggris, Hari Minggu 19 Oktober 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...