
Bola.net - AC Milan melibas Venezia dengan skor telak 3-0 dalam duel pekan ke-21 Serie A 2021/22, Stadio Pier Luigi Penzo, Minggu (9/1/2022). Skuad Stefano Pioli tampil cukup baik selama 90 menit.
Venezia patut diacungi jempol karena bisa memberikan perlawanan. Di babak pertama, Milan hanya ungul satu gol lewat aksi Zlatan Ibrahimovic saat pertandingan baru berjalan dua menit.
Bencana Venezia dimulai dengan kartu merah Michael Svoboda di babak kedua. Setelahnya Milan mencetak dua gol lewat Theo Hernandes (48', 59') dan membungkus tiga poin.
Kemenangan ini mengantar Milan ke puncak klasemen sementara. Milan unggul dari sang rival Inter Milan, meski juga unggul jumlah pertandingan.
Selain itu, laga ini juga menyisakan 5 pelajaran penting. Apa saja sih? Scroll ke bawah yuk, Bolaneters!
1. Brace Theo Hernandez
3 - @TheoHernandez has scored his third brace in Serie A (also v Parma and v Torino). Since he joined AC Milan (2019/20) he is the defender with the most braces in the big-5 European leagues. Meteorite.#VeneziaMilan #SerieA
— OptaPaolo 🏆 (@OptaPaolo) January 9, 2022
Theo Hernandez layak disebut sebagai pemain terbaik alias man of the match dalam pertandingan ini. Dia membungkus dua gol, bahkan nyaris mencetak hattrick.
Dia membuat total 5 tembakan, 123 sentuhan, 2 umpan kunci, 87% umpan sukses, 3 dribel sukses, dan berkontribusi dalam pertahanan dengan 3 tekel bersih.
Opta mencatat Theo sudah tiga kali membungkus brace alias catatan dua gol untuk Milan di Serie A. Dia adalah bek dengan catatan brace terbanyak di lima liga top Eropa.
2. Zlatan sang predator
80 - Venezia are the 80th different team against which Zlatan #Ibrahimovic has scored in the Big-5 European leagues: since 2000, the Swedish player became only the 2nd player to reach this milestone, after Cristiano Ronaldo (on December 30 v Burnley). Multiplicity.#VeneziaMilan pic.twitter.com/yUkJbAIxDH
— OptaPaolo 🏆 (@OptaPaolo) January 9, 2022
Ibrahimovic menjebol gawang Venezia saat pertandingan baru berjalan dua menit. Ini jadi catatan istimewa dalam buku gol Ibrahimovic pribadi.
Menurut Opta, Venezia adalah tim ke-80 yang dibobol Ibrahimovic sepanjang kariernya di lima liga top Eropa. Dia jadi pemain kedua yang mencapai angka sebanyak itu, setelah Cristiano Ronaldo.
Ibrahimovic sudah 40 tahun, tapi masih membuktikan peran pentingnya bagi Milan. Musim ini dia bisa jadi penentu harapan Milan jadi juara.
3. Puncak klasemen
Tambahan tiga poin ini mengantar AC Milan ke puncak klasemen Serie A. Mereka mengoleksi 48 poin dari 21 pertandingan, unggul tipis dari Inter Milan yang mengejar dengan 46 poin dari 19 pertandingan.
Meski posisi Milan dapat disalip jika Inter Menang, keunggulan sementara ini tentu memberikan dampak positif pada mentalitas pemain. Skuad Milan boleh percaya diri bersaing jadi juara.
Milan sekarang diyakini punya potensi untuk bersaing dengan Inter hingga akhir musim. Persoalannya, Milan harus bisa menjaga konsistensi dari pekan ke pekan.
4. Terlalu ceroboh
Milan menang dan mengontrol sebagian besar pertandingan. Namun, Pioli punya PR untuk memperbaiki manajemen pertandingan para pemainnya.
Dalam kondisi unggul, pemain-pemain Milan masih sering membuat pelanggaran tidak perlu. Bahkan Sandro Tonali harus absen di laga berikutnya karena akumulasi.
Absennya pemain penting tentu berdampak negatif terhadap stabilitas tim. Jika ingin mengejar trofi, Milan membutuhkan kekuatan penuh.
5. Pioli di Serie A
400 - Match number 400 for Stefano #Pioli in Serie A, he becomes today the 8th manager to reach this milestone in the Italian top-flight in the three points for a win era. Milestone.#SerieA #VeneziaMilan pic.twitter.com/vcwnbBEMP5
— OptaPaolo 🏆 (@OptaPaolo) January 9, 2022
Kemenangan ini sekaligus menandai pertandingan ke-400 Stefano Pioli selama berkarier di Serie A. Angka ini cukup fantastis, membuktikan kualitas Pioli.
Menurut catatan Opta, Pioli adalah pelatih ke-8 yang menorehkan catatan 400 pertandingan di Serie A. Artinya dia termasuk salah satu dari segelintir pelatih istimewa.
Yang paling penting, hasil kerja Pioli mulai terlihat. Skuad Milan kian matang dan bisa bersaing di papan atas.
Sumber: Serie A, Opta, Bola
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
-
Asia 22 Oktober 2025 22:57
Hasil AFC Champions League Two: Tanpa Ronaldo, Al Nassr Tetap Perkasa di India
-
Liga Inggris 22 Oktober 2025 22:31
Senne Lammens, Kiper Baru yang Kini Tak Tergantikan di Manchester United
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 23:27
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 23:10
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 22:58
-
Asia 22 Oktober 2025 22:57
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:48
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Pidato Cesc Fabregas Usai Kemenangan Como atas Juventus Langsung Viral: Benar-Benar Bikin Haru
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...