
Bola.net - AC Milan harus pulang dengan tangan hampa dari markas Napoli pada pekan ke-30 Serie A 2024/2025. Dalam laga yang digelar pada Senin, 31 Maret 2025, tim asuhan Sergio Conceicao tumbang dengan skor 1-2.
Milan sudah tertinggal dua gol saat turun minum. Matteo Politano membuka keunggulan Napoli pada menit ke-2, disusul oleh Romelu Lukaku yang menggandakan keunggulan di menit ke-19. Milan hanya mampu membalas melalui Luka Jovic di menit ke-84.
Sebenarnya, Milan memiliki peluang emas untuk memperkecil ketertinggalan lebih awal. Mereka mendapatkan hadiah penalti di menit ke-67, tetapi Santiago Gimenez gagal menunaikan tugasnya.
Keputusan Aneh dan Faktor Non-Teknis
Usai kekalahan tersebut, Sergio Conceicao berbicara kepada media mengenai performa timnya dan kejadian tak terduga sebelum laga. Seperti yang sering terjadi musim ini, Milan memulai laga dengan buruk dan baru bangkit di babak kedua.
Conceicao membuat beberapa perubahan dalam susunan pemain, yang kemudian dikritik oleh para fans. Namun, dia menjelaskan bahwa perubahan tersebut bukan pilihan, melainkan karena keterpaksaan.
"Sejak saya tiba di sini sekitar tiga bulan lalu, saya tak pernah mencari alasan atas minimnya waktu untuk bekerja. Namun, hari ini semuanya berjalan salah," ujar Conceicao seperti dikutip Sempre Milan.






Gangguan Sebelum Pertandingan
Conceicao mengungkapkan beberapa kejadian tak terduga yang menghambat persiapan timnya. Pada pagi hari sebelum pertandingan, Ruben Loftus-Cheek mengalami sakit dan harus menjalani operasi di rumah sakit.
Tak lama setelah itu, Malick Thiaw juga dinyatakan tidak bisa bermain karena mengalami muntah akibat masalah pencernaan. Setelah itu, Rafael Leao merasakan ketidaknyamanan di pahanya dan hanya bisa bermain di babak kedua.
"Bola pertama yang mereka arahkan ke depan langsung menjadi gol. Kami tidak bermain seperti yang kami persiapkan dalam 20 menit pertama," tambahnya.
Mentalitas dan Eksekusi Penalti
Kegagalan penalti Gimenez juga menjadi sorotan dalam laga ini. Conceicao menjelaskan bahwa Milan memiliki tiga eksekutor utama untuk penalti dan keputusan di lapangan berada di tangan para pemain.
"Pulisic ingin memberikan kepercayaan diri kepada rekannya yang sudah beberapa pekan tidak mencetak gol. Saya tidak ingin mengintervensi. Keputusan ada di mereka bertiga berdasarkan perasaan mereka saat itu."
Meski begitu, dia tetap melihat sisi positif dari kejadian ini. "Ini tanda ruang ganti yang bersatu. Ada kesadaran bahwa kami harus tampil lebih baik dalam 25 menit pertama. Ada rasa frustrasi besar karena kami tidak pantas kalah."
Potensi yang Belum Maksimal
Milan dinilai memiliki potensi besar jika mampu bermain dengan lebih stabil. Conceicao menegaskan bahwa persiapan sudah dilakukan dengan matang, meski ada kendala kebugaran pemain.
"Kami sudah mempersiapkan pertandingan tanpa Leao. Saya tidak mengatakan ia tidak bermain karena saran dokter. Setelah kembali dari tim nasional, dia hanya menjalani dua sesi latihan. Sementara itu, Gimenez hanya berlatih sekali karena mengalami bengkak di pergelangan kakinya."
Conceicao juga menyoroti taktik yang kurang berjalan di babak pertama. "Mereka terlalu mudah keluar dari tekanan kami. Kemudian kami memperbaiki pendekatan dan menunjukkan sikap yang berbeda. Sepak bola butuh teknik, kualitas, tetapi juga keberanian, keinginan, dan mentalitas yang tepat."
Fokus ke Coppa Italia
Dengan kekalahan ini, peluang Milan untuk finis di zona Liga Champions semakin menipis. Kini, mereka harus mengerahkan segalanya di Coppa Italia untuk mengamankan tiket ke kompetisi Eropa musim depan.
Lawan Milan di semifinal Coppa Italia, yang akan berlangsung dua leg, adalah rival sekota mereka, Inter Milan.
"Tim ini punya kualitas. Saya menaruh kepercayaan penuh pada mereka. Grup ini memiliki lingkungan yang sehat," pungkas Conceicao.
Sumber: Sempre Milan
Klasemen Serie A
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Joao Felix di AC Milan: Ibarat Menaruh Harapan pada Bayangan
- AC Milan, Kapal yang Bocor di Tengah Badai Serie A
- Lewandowski, Mata Pisau Barcelona yang Menyayat Girona
- Irama Permainan Barcelona Mengalun Indah dan Membuai Girona
- Rapor Pemain Barcelona saat Gulung Girona: Lewandowski Aktif dalam Skema Serangan
- Debut Igor Tudor di Juventus: Formasi Baru, Energi Baru, Semangat Baru
- Antara Cinta dan Ambisi: Mengapa Dulu Tonali Memilih AC Milan, Bukan Juventus?
- Bersinar di Lapangan, Redup di Kursi Pelatih: Van Nistelrooy dan Mantan-mantan MU yang Gagal sebagai Peramu Taktik
- Eid Mubarak dari Cristiano Ronaldo: Salam Kemenangan di Hari Raya Idul Fitri
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 5 September 2025 13:53
Di Balik Kepindahan Christopher Nkunku ke AC Milan: Semua Serba Dar Der Dor!
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 5 September 2025 17:03
-
Tim Nasional 5 September 2025 16:56
-
Tim Nasional 5 September 2025 16:48
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
-
Tim Nasional 5 September 2025 15:29
-
Liga Inggris 5 September 2025 15:11
MOST VIEWED
- Edon Zhegrova Resmi Gabung Juventus: Sebuah Mimpi, Ambisi Besar, dan Pesan untuk Bianconeri
- Mengenal David Odogu: Bek Baru AC Milan yang Pernah Angkat Trofi Piala Dunia di Indonesia
- Hasil Perombakan Besar-besaran AC Milan, Hanya Sedikit Pemain Dari Musim Lalu yang Selamat
- Klub Liga Italia Paling Boros di Bursa Transfer Musim Panas 2025: Awas Kaget!
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...