Alessandro Nesta Soal Pemecatan Paolo Maldini: Gak Logis, Blas!

Alessandro Nesta Soal Pemecatan Paolo Maldini: Gak Logis, Blas!
Mantan pemain AC Milan Alessandro Nesta. (c) AP Photo

Bola.net - Pemecatan Paolo Maldini dari posisi Direktur Teknik AC Milan membuat Alessandro Nesta, mantan penggawa Milan, kecewa. Keputusan tersebut dianggapnya sama sekali tidak masuk akal.

“Sesungguhnya saya tidak tahu betul apa yang sedang terjadi di sana. Tetapi apa yang terjadi sekarang [Maldini dipecat] sama sekali tidak logis!” terangnya kepada Sky Sports.

Maldini secara resmi dipecat pada Selasa (6/6/2023) WIB. Sebelum resmi dipecat sempat ada kabar bahwa Maldini akan mundur dari jabatannya.

Cekcok dengan pemilik AC Milan, Gery Cardinale jadi penyebabnya. Keinginan Maldini ternyata ditentang oleh sang pemilik yang baru mengakuisi Milan pada awal musim 2022/2023.

1 dari 3 halaman

Awalnya Disambut Baik

Nesta mengaku awalnya menyambut baik kedatangan Cardinale dengan perusahaan RedBird-nya.

“Para pemilik asing yang berasal dari luar Italia disambut baik di sini. Mereka membawa sejumlah besar uang dan ide bisnis yang bagus,” kata dia.

Namun, ada satu yang kurang dari orang-orang luar negeri yang berinvestasi di klub Italia. “Mereka juga harus belajar sejarah klub yang mereka beli,” lanjut Nesta.

2 dari 3 halaman

Berprestasi

Berprestasi

Paolo Maldini (c) ACM

Apa yang coba diutarakan oleh Nesta adalah Maldini merupakan bagian dari sejarah Milan. Maldini memulai kariernya di Milan dan pensiun di Milan tanpa pernah sekalipun ke mana-mana (1985 - 2009).

Setelah pensiun pun, Maldini tetap di Milan. Ia mulai menjabat sebagai Direktur Pengembangan dari 2018, lalu beralih jadi Direktur Teknik pada 2019.

“Lihat apa yang bisa Maldini berikan. Dia bisa membawa Milan kembali mendapatkan Scudetto. Lalu dia membantu Milan ke semifinal Liga Champions. Masa prestasi itu tidak dipertimbangkan?” kata Nesta.

3 dari 3 halaman

Paradigma Bisnis

Banyak laporan menjelaskan, pertentangan Cardinale dan Maldini karena ada perbedaan paradigma dalam mengelola klub. Maldini berorientasi pada prestasi klub dengan mendorong sejumlah investasi.

Paradigma ini tidak cocok dengan Cardinale. Pria blasteran Amerika Serikat-Italia ini mementingkan profit, sehingga memilih bermain ‘aman’ dalam menginvestasikan uangnya.

Sumber: Sky Sports