Juventus dan Alasan Kuat Spalletti Lebih Unggul dari Motta Maupun Tudor

Juventus dan Alasan Kuat Spalletti Lebih Unggul dari Motta Maupun Tudor
Pelatih baru Juventus Luciano Spalletti memberikan arahan kepada para pemain saat melawan Cremonese di lanjutan Serie A 2025-2026. (c) Alberto Marianii/LaPresse via AP

Bola.net - Juventus melalui pergantian pelatih yang cepat dalam satu tahun kalender. Perubahan beruntun itu membentuk konteks besar bagi perbandingan antara Luciano Spalletti, Thiago Motta, dan Igor Tudor.

Pergantian dari Motta ke Tudor pada Maret, lalu perubahan lagi sebelum akhir 2025, menegaskan arah kepemimpinan yang belum stabil. Namun, ekspektasi berbeda mengiringi kehadiran Spalletti karena klub memberi ruang waktu untuk penerapan metode kerjanya.

Juventus dikenal hidup dalam tekanan hasil yang tinggi di era sepak bola modern. Akan tetapi, ada keyakinan bahwa pendekatan Spalletti lebih selaras dengan kebutuhan jangka menengah klub.

1 dari 3 halaman

Pola Keputusan Keras di Balik Kesabaran Terbatas Juventus

Pola Keputusan Keras di Balik Kesabaran Terbatas Juventus

Suporter Juventus. (c) dok.JuventusFC

Sejarah menunjukkan Juventus jarang bertindak impulsif saat memutus kontrak pelatih. Klub biasanya menunggu hingga tren negatif sulit dipulihkan sebelum mengambil langkah tegas.

Motta dan Tudor sempat memperoleh kesempatan untuk membalikkan keadaan ketika performa menurun. Keputusan pergantian baru diambil ketika kepercayaan terhadap potensi pemulihan praktis menghilang.

Pola ini menciptakan standar yang jelas bagi pelatih aktif. Spalletti memahami bahwa kontinuitas hasil menjadi faktor utama untuk menjaga kepercayaan manajemen di lingkungan berambisi tinggi.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 28 Desember 2025
Pisa Pisa
02:45 WIB
Juventus Juventus
2 dari 3 halaman

Pengalaman Spalletti sebagai Pembeda Utama

Pengalaman Spalletti sebagai Pembeda Utama

Jonathan David (kiri) merayakan golnya dengan Weston McKennie di laga Juventus vs Pafos, Kamis (11/12/2025). (c) Fabio Ferrari/LaPresse via AP Photo

Dalam beberapa pekan terakhir, performa Juventus menunjukkan respons yang lebih terkontrol setelah hasil kurang ideal. Di era Motta dan Tudor, satu kekalahan kerap diikuti kehilangan poin lanjutan yang menggerus momentum.

Spalletti membawa pengalaman panjang dalam mengelola tekanan kompetisi papan atas. Ia mampu menenangkan tim dan mengalihkan fokus dengan cepat sehingga dampak hasil negatif tidak berlarut.

Perbedaan ini memberi efek nyata pada konsistensi permainan Juventus. Jika pola respons ini terjaga, stabilitas yang lama dicari berpeluang terwujud meski bayang-bayang masa lalu tetap ada.

Sumber: juvefc