
Bola.net - Thiago Motta ditunjuk sebagai pelatih Juventus pada 12 Juni 2024. Ia diharapkan membawa klub kembali bersaing di level tertinggi.
Ia menandatangani kontrak tiga tahun, menunjukkan komitmen jangka panjang klub. Namun, dalam 284 hari, ia gagal memenuhi ekspektasi.
Juventus tersingkir dari Liga Champions dan Coppa Italia lebih awal. Mereka juga tertinggal dalam perburuan posisi empat besar Serie A.
Hasil buruk ini membuat Juventus memutuskan untuk memecat Motta. Igor Tudor kemudian dipilih sebagai penggantinya.
Performa Tidak Konsisten
Juventus memulai musim dengan terlalu banyak hasil imbang. Mereka baru mengalami kekalahan pertama di liga pada 25 Januari 2025 melawan Napoli.
Kemenangan atas Manchester City dan RB Leipzig di awal musim sempat memberi harapan. Namun, ketidakstabilan performa terus menghambat tim.
Mereka bisa menang atas tim kuat, tetapi kehilangan poin melawan tim papan bawah. Ini menunjukkan kurangnya konsistensi dalam skuat asuhan Motta.



Masalah di Ruang Ganti
Hubungan Motta dengan para pemain tidak selalu harmonis. Kapten Danilo dan Nicolo Fagioli tidak mendapatkan kepercayaan dari sang pelatih.
Danilo akhirnya meninggalkan klub pada Januari, meninggalkan kekosongan kepemimpinan. Motta kemudian menunjuk Manuel Locatelli sebagai kapten baru.
Beberapa pemain, termasuk Dusan Vlahovic, merasa tidak puas dengan keputusan pelatih. Motta juga sering mengubah kebijakan dalam tim.
Taktik yang Membingungkan
Motta awalnya membawa pendekatan menyerang yang segar. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, taktiknya tampak tidak jelas.
Juventus mulai sering kehilangan kendali di pertandingan penting. Mereka juga mengalami kekalahan telak, termasuk 4-0 di kandang dari Atalanta.
Situasi semakin memburuk setelah tersingkir dari Liga Champions oleh PSV. Kekalahan dari Empoli di Coppa Italia semakin memperburuk keadaan.
Pengeluaran Besar, Hasil Mengecewakan
Juventus menghabiskan banyak uang untuk mendukung proyek Motta. Pembelian Douglas Luiz, Teun Koopmeiners, dan Nico Gonzalez belum memberikan dampak besar.
Dalam satu musim, Juventus mengeluarkan dana sebesar empat tahun di era Massimiliano Allegri. Namun, hasil di lapangan tidak sesuai harapan.
Sebaliknya, pemain yang dilepas seperti Nicolo Fagioli dan Dean Huijsen mulai menunjukkan potensinya di klub lain. Ini semakin memperburuk citra klub.
Akhir yang Tak Terelakkan
Dengan hanya 52 poin dalam 29 laga, Juventus mencatatkan rekor terburuk dalam 13 tahun. Ini menjadi alasan utama pemecatan Motta.
Manajemen akhirnya mengambil keputusan untuk mencari solusi baru. Igor Tudor dipercaya untuk mengambil alih hingga akhir musim.
Musim Juventus sudah hampir berakhir tanpa trofi. Kini, satu-satunya target yang tersisa adalah finis di empat besar Serie A.
Sumber: Football Italia
Klasemen Serie A
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
Rapor Pemain Timnas Indonesia Usai Libas Chinese Taipei 6-0: Menyala Timnasku!
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 02:53
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:39
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:00
MOST VIEWED
- Edon Zhegrova Resmi Gabung Juventus: Sebuah Mimpi, Ambisi Besar, dan Pesan untuk Bianconeri
- Mengenal David Odogu: Bek Baru AC Milan yang Pernah Angkat Trofi Piala Dunia di Indonesia
- Hasil Perombakan Besar-besaran AC Milan, Hanya Sedikit Pemain Dari Musim Lalu yang Selamat
- Klub Liga Italia Paling Boros di Bursa Transfer Musim Panas 2025: Awas Kaget!
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...