
Bola.net - Sebenarnya, Arrigo Sacchi sejak awal tidak sepakat dengan keputusan Maurizio Sarri bergabung dengan Juventus pada musim panas lalu. Menurut mantan pelatih AC Milan tersebut, itu adalah langkah bunuh diri.
Sebagaimana yang diketahui, Sarri memutuskan bergabung dengan Juventus usai melewati satu musim bersama klub raksasa Inggris, Chelsea. Sebelum hengkang, Sarri sempat mempersembahkan trofi Liga Europa.
Sayang, kebersamaan Sarri dengan Juventus tidak bertahan lama. Sepanjang musim 2019/20 kemarin, ia terus dirundung dengan rumor pemecatan. Namun manajemen klub berulang kali menampik kabar tersebut.
Pencapaian Sarri di Juventus sebenarnya tidak begitu buruk. Ia berhasil mempersembahkan trofi Serie A. Tetapi kekalahan atas Olympique Lyon di ajang Liga Champions membuat klub langsung melayangkan surat pemecatan kepada dirinya.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Langkah Bunuh Diri
Ternyata, sejak awal, langkah Sarri tidak mendapatkan restu dari Sacchi. Ia mengaku pernah berbicara dengan eks nahkoda Napoli itu dan berkata kalau keputusan pindah ke Juventus adalah langkah bunuh diri.
"Saya memberitahunya lagnsung bahwa ini adalah langkah bunuh diri, sebab tidak mungkin pemain-pemain tersebut bisa cocok dengan gaya permainannya," ujar Sacchi seperti yang dikutip dari Football Italia.
"Dia juga tidak beruntung karena mengalami pneumonia di pramusim, yang semakin membatasi kemampuannya untuk mengasah taktiknya di masa pekan-pekan latihan intensif," lanjutnya
Tentang Atalanta yang sedang Naik Daun
Dalam kesempatan itu juga, Sacchi berbicara soal Atalanta yang sedang naik daun belakangan ini. Klub besutan Gian Piero Gasperini tersebut membuat kejutan di musim lalu dengan mencapai babak perempat final.
Sekarang, mereka kembali berpartisipasi di Liga Champions setelah berhasil menempati peringkat tiga di klasemen akhir Serie A musim lalu. Mereka tergabung di Grup D bersama Liverpool, Ajax Amsterdam, dan Midtjylland.
"Saya memberitahu Gian Piero Gasperini bahwa hanya ada dua hal yang mengganggunya: Komitmen di Liga Champions yang akan membuatnya kehilangan poin dan potensi arogansi," tambahnya.
"Atalanta harus melanjutkan apa yang mereka telah lakukan sejauh ini. Memenangkan Scudetto di Bergamo akan menjadi sebuah keajaiban, meski dengan semua yang telah mereka lakukan," pungkasnya.
(Football Italia)
Baca Juga:
- Krisis Moneter di Serie A: Juventus dan Inter Buntung, AC Milan Merugi Hingga Rp1,5 Triliun
- Leonardo Bonucci, Pemain Italia dengan Gaji Tertinggi di Serie A
- Sebelum Gabung Manchester United, Cavani Tolak Juventus dan Real Madrid
- Barcelona Jumpa Juventus di Liga Champions, Ronald Koeman: Kami Punya Miralem Pjanic
- Seedorf Yakin Cristiano Ronaldo Bisa Samai Rekornya di Liga Champions
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:04
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:03
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:02
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Pidato Cesc Fabregas Usai Kemenangan Como atas Juventus Langsung Viral: Benar-Benar Bikin Haru
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...