Berkembang Bersama KUR BRI, Werno Werni Kini Beri Manfaat untuk Lebih dari 40 Keluarga

Berkembang Bersama KUR BRI, Werno Werni Kini Beri Manfaat untuk Lebih dari 40 Keluarga
Katalog menu dan profil Werno Werni Eatery, Snack & Coffee (c) Asad Arifin

Bola.net - Kota Malang tengah giat mengembangkan kampung tematik dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu cerita unik datang dari Kampung Kue Basah di Plaosan Timur, lebih tepatnya dari Werno Werni Eatery, Snack & Coffee.

Fariz Ceriza, owner dari Werno Werni, mengatakan telah memulai usaha di bidang kue basah pada 2006 silam. Ketika itu, ibunya melakukan usaha kecil-kecilan di rumah. Mereka berjualan kue tradisional yakni bikang yang memang banyak diminati.

Berawal dari usaha keluarga, Werno Werni kini telah berkembang pesat. Bukan hanya berdampak pada keluarga Fariz, usaha kue basah itu juga memberi manfaat pada lebih dari 40 keluarga lainnya.

"Dulu memang dari keluarga, lalu banyak yang pesan dan kita libatkan tetangga untuk produksi. Sekarang terus berkembang sampai ada sekitar 40-an keluarga yang terlibat dalam produksi," kata Fariz Ceriza.

Beragam kue dan jajanan yang diproduksi Werno Werni Eatery, Snack & Coffee (c) Dok. Werno WerniBeragam kue dan jajanan yang diproduksi Werno Werni Eatery, Snack & Coffee (c) Dok. Werno Werni

Bahkan, jika orang-orang yang terlibat dalam proses distribusi dan penjualan ikut dihitung, jumlah keluarga yang merasakan manfaat dari usaha ini makan banyak. Fariz Ceriza menghitung ada puluhan orang yang mengambil kue di tempatnya untuk dijual lagi.

Werno Werni juga melayani pembelian kue untuk berbagai acara kantor hingga pemerintahan. Demi mengikuti perkembangan dan kebutuhan konsumen, menu yang mereka sajikan juga bertambah. Kini, ada sekitar 40 jenis kue dan jajajan yang mereka produksi.

"Yang penting, kita harus menjaga kualitas agar konsumen tidak kecewa. Itu yang membuat kita tetap eksis sampai sekarang dan semoga bisa terus bermanfaat bagi orang banyak," kata lulusan Magister Manajemen di Universitas Muhammadiyah Malang itu.

1 dari 1 halaman

Werno Werni Berkembang Berkat KUR dari BRI

Werno Werni Berkembang Berkat KUR dari BRI

Fariz Ceriza Finsaputra, owner dari Werno Werni Eatery, Snack & Coffee (c) Asad Arifin

Fariz Ceriza mengibaratkan Werno Werni sebagai sebuah sepeda. Agar sepeda ini tetap berjalan, maka harus dikayuh. Nah, untuk punya energi mengayuh sepeda itu, maka butuh makan. KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari BRI diibaratkan sebagai salah satu makanannya.

"Jadi, dua tahun setelah atau pada 2008 usaha dimulai oleh ibu, kami putuskan ambil KUR. Saat itu, kita ambil Rp8 juta. Waktu itu kita pakai untuk membeli alat dan menambah produksi," kata Fariz Ceriza.

Dari tahun 2008, Fariz Ceriza mengaku tak pernah lepas dari KUR BRI. Terakhir, dia mengajukan pinjaman pada 2024 lalu. Dia merasa pinjaman dari KUR bisa memberi banyak manfaat. Apalagi dengan bunga yang rendah dan syarat yang relatif mudah.

KUR BRI bisa membuat usaha Fariz punya nafas lebih panjang, terutama pada situasi sulit seperti saat pandemi Covid-19. Ketika itu, lelaki berusia 34 tahun itu memutuskan proses produksi tetap berjalan karena banyak orang yang terdampak jika dihentikan.

"Dari sepeda, lama-kelamaan tentu kita tidak ingin hanya pakai sepeda saja. Kita ingin pakai motor atau apa begitu. Nah, untuk upgrade diri sampai bisa pakai motor itu juga pakai KUR BRI. Supaya lebih cepat dan besar," kata Fariz.

Katalog menu dan profil Werno Werni Eatery, Snack & Coffee (c) Asad ArifinKatalog menu dan profil Werno Werni Eatery, Snack & Coffee (c) Asad Arifin

KUR BRI telah menjelma menjadi angin segar bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Lebih dari sekadar bantuan modal, KUR BRI membuka pintu bagi UMKM untuk mengembangkan seperti yang dirasakan oleh Fariz.

Dengan suku bunga yang relatif rendah dan persyaratan yang semakin mudah diakses, para pengusaha kecil kini memiliki kesempatan emas untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jangkauan pasar, hingga berinovasi dalam produk dan layanan yang ditawarkan.

*Artikel ini ditujukan untuk mengikuti program BRI Fellowship Journalism 2025.