Jadi Agen BRILink, Yesi Kristiningsih Bantu Teman Selamat dari Penipuan Bermodus Rafi Ahmad

Jadi Agen BRILink, Yesi Kristiningsih Bantu Teman Selamat dari Penipuan Bermodus Rafi Ahmad
Yesi Kristiningsih, Agen BRILink di Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang (c) Asad Arifin

Bola.net - Yesi Kristiningsih baru saja melayani dua orang pembeli yang datang ke tokonya di Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Dari dua pelanggan yang datang itu, salah satunya memanfaatkan jasa Yesi sebagai Agen BRILink.

Pelanggan itu datang dengan maksud untuk tarik tunai dari kartu ATM miliknya. Dia mengambil uang senilai Rp150 ribu dari rekeningnya. Proses penarikan uang tunai itu berjalan cepat, tidak sampai satu menit.

"Maaf kalau ada banyak 'iklan' yang datang ke sini," kata Yesi usai melayani dua pelanggan yang datang itu. Setelah itu, Yesi bercerita tentang perjalanannya sebagai Agen BRILink.

Desa Sukodadi sendiri berjarak cukup jauh dari fasilitas ATM atau bank. Faktor itu membuat kehadiran Agen BRILink seperti Yesi sangat penting. Sebab, warga tak perlu jauh-jauh ke gerai ATM atau bank untuk melakukan transaksi perbankan.

Yesi Kristiningsih melakukan melayani pelanggan yang memakai jasa BRILink (c) Asad ArifinYesi Kristiningsih melakukan melayani pelanggan yang memakai jasa BRILink (c) Asad Arifin

Sebagai Agen BRILink, Yesi bisa membantu para pelanggannya untuk melakukan setor dan tarik tunai, transfer antarbank, pembayaran tagihan seperti listrik, pulsa, internet, dan beberapa layanan perbankan lainnya.

"Saya dulu jadi Agen BRILink tahun 2020 akhir. Modalnya sekitar Rp4 juta. Modal itu untuk dipakai kalau ada yang tarik tunai atau apa. Jadi, uang itu kita pegang sendiri dipakai kalau ada transaksi," kata Yesi.

Hampir lima tahun menjadi Agen BRILink, ada banyak pengalaman yang dirasakan Yesi. Salah satunya adalah ketika membantu temannya selamat dari upaya penipuan yang terjadi melalui percakapan di media sosial Facebook.

Menurut Yesi, ketika itu, temannya dapat pesan di Facebook dari akun yang mencatut nama Rafi Ahmad. Akun itu mengirim pesan yang berisi pengumuman pemberian hadiah berupa uang senilai Rp10 juta. Namun, sebelum hadiah itu bisa dicairkan, sang pengirim pesan meminta untuk ditransfer Rp300 ribu.

"Teman saya itu cerita dan minta dibantu untuk cek saldo dan transfer. Tapi, saya bilang untuk tunggu dulu. Lalu, karena di grup Agen BRILink banyak informasi modus penipuan seperti itu, saya kasi informasi pelan-pelan," kaya Yesi.

Pada akhirnya, Yesi berhasil meyakinkan temannya bahwa apa yang terjadi adalah modus penipuan. Teman Yesi itu urung melakukan transfer kepada oknum yang menjanjikan hadiah Rp10 juta dengan membawa nama Rafi Ahmad di akun Facebook miliknya.

1 dari 1 halaman

Merintis Usaha dengan Bantuan KUR BRI

Merintis Usaha dengan Bantuan KUR BRI

Pawon Panorama, toko kelontong milik Yesi Kristiningsih yang merupakan Agen BRILink di Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang (c) Asad Arifin

Bagi Yesi, jadi Agen BRILink memberikan banyak keuntungan. Sebab, selain mendapat tambahan pemasukan, dia juga makin dapat banyak informasi yang bisa dipakai untuk membantu selama. Selain itu, toko miliknya juga makin ramai dengan banyaknya layanan yang tersedia.

Sebelum menjadi Agen BRILink, Yesi mengaku lebih dulu menjadi nasabah BRI. Pada awal 2020, dia mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai modal untuk mendirikan toko kelontong. Dia mendapatkan Rp5 juta dari pengajuan yang dibuat.

"Waktu itu, toko saya masih kecil sekali. Baru ada satu etalase. Saya sempat mencari pinjaman modal usaha di beberapa tempat, tapi tidak ada yang mau karena jaminannya motor lama. Akhirnya BRI yang mau menerima," kata Yesi.

Agen BRILink Yesi Kristiningsih (c) Asad ArifinAgen BRILink Yesi Kristiningsih (c) Asad Arifin

Berkat bantuan modal dari KUR BRI itu, Yesi perlahan membuat tokonya berkembang. Dari satu etalase kecil, kini toko yang bernama 'Pawon Panorama' itu sudah memenuhi bagian depan rumah Yesi. Barang dagangan yang tersedia juga tergolong lengkap.

Sebagai informasi, proses pengajuan KUR BRI bisa dibilang sederhana. Syarat yang dibutuhkan antara lain berusia 21 tahun atau sudah menikah. Selain itu, pihak pemohon harus punya usaha yang sudah berjalan minimal enam bulan dan tidak sedang menerima kredit dari bank lain.

"Waktu KUR pertama itu selesai, oleh pihak BRI saya ditawari untuk mengambil lagi sebagai modal usaha. Kalau sudah pernah ambil, lalu mau ambil lagi, persyaratan lebih mudah. Lalu, ambilnya bisa lebih banyak," katanya.

*Artikel ini ditujukan untuk mengikuti program BRI Fellowship Journalism 2025.