Pengertian Lempar Lembing: Sejarah, Gaya, Teknik Dasar, dan Aturannya

Pengertian Lempar Lembing: Sejarah, Gaya, Teknik Dasar, dan Aturannya
Lempar lembing. (c) Shutterstock

Bola.net - Lempar lembing, atau Javelin Throw, merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang menuntut kombinasi kecepatan, kekuatan, dan teknik yang mumpuni. Tujuan dalam olahraga lempar lembing ini adalah untuk melemparkan lembing, sebuah tongkat berujung runcing, sejauh mungkin.

Menurut Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau PASI (1988), lempar lembing dikategorikan sebagai olahraga atletik di mana atlet menggunakan alat berbentuk tombak panjang untuk dilempar sejauh-jauhnya. Definisi lain dari Jerver (1996) menyebutkan bahwa lempar lembing adalah gerakan melempar benda berbentuk panjang sejauh mungkin dengan sentuhan tangan.

Memahami pengertian lempar lembing hanyalah langkah awal. Untuk menyelami lebih dalam olahraga ini, kamu perlu mempelajari sejarah, gaya langkah, teknik dasar, dan aturan-aturan yang mengaturnya.

Mari kita simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini ya Bolaneters!.

1 dari 4 halaman

Sejarah Lempar Lembing

Sejarah Lempar Lembing

Lempar lembing. (c) Shutterstock

Dalam perkembangannya lempar lembing, olahraga ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Dilansir dari World Athletics, lempar lembing berawal dari aktivitas berburu dengan menggunakan tombak maupun perang di masa lalu. Seiring berkembangnya zaman keterampilan lempar lembing ini menjadi kelompok olahraga atletik, sebagai aktivitas dasar manusia yakni melempar dan ditempa secara profesional.

Lempar lembing sudah diperkenalkan sejak ajang Olimpiade Kuno Pentathlon pada 708 Sebelum Masehi. Setelah itu, olahraga ini kembali muncul di Swedia dan Jerman tahun 1870-an yang pada akhirnya menjadi bagian dari cabang olahraga atletik Olimpiade modern sejak 1908 (putra) dan 1932 (putri).

Saat pertandingan putra lempar lembing pertama kali diadakan, belum sempurnanya aturan dan penetapan mengenai desain tombak lembing. Semenjak saat pembentukan IAAF atau International Association of Athletics Federations, aturan dan desain lembing ditetapkan dan diterapkan

Dalam sejarah terdapat atlet yang dinobatkan sebagai pelempar lembing terbaik, ia bernama Ceko Jan Zelezny yang memenangkan hat-trick, menyabet tiga gelar berturut-turut pada Olimpiade 1992 hingga 2000, dan mencetak rekor dunia di tahun 1996 dengan lemparan sejauh 98,48 m.

Selain itu, terdapat atlet wanita yang bernama Barbora Spotakova menjadi salah satu pelempar lembing wanita terkemuka dunia. Barbora memenangkan gelar olimpiade di tahun 2008 dan 2012. Ia pun juga memegang rekor dunia wanita terbaik dengan lemparan sejauh 72,28 meter.

2 dari 4 halaman

Gaya Langkah Lempar Lembing

Gaya Langkah Lempar Lembing

Lempar lembing. (c) shutterstock

Dalam olahraga lempar lembing terdapat dua gaya langkah yaitu gaya berjingkat (hop step) serta gaya menyilang (cross step). Berikut penjelasannya dikutip dari buku Dasar-dasar Atletik, Pendidikan Jasmani (2020), karya Yahya Eko Nopiyanto, S.Pd., M.Pd dan Septian Raibowo, S.Pd., M.Pd :

1. Gaya Berjingkat (Hop Step):

Gaya berjingkat atau hop step merupakan gaya yang dimulai dengan melangkahkan kaki secara berjingkat. Gaya ini biasa digunakan oleh atlet yang memegang lembing dengan teknik Finlandia atau finnish style. Gaya hop step juga digunakan untuk menciptakan gaya dorong saat seluruh bagian tubuh menuju ke arah depan yang dipusatkan pada lengan.

2. Gaya Menyilang (Cross Step):

Gaya cross step adalah gaya langkah dengan menyilangkan kaki. Gerakan cross step dilakukan dengan cara menyilangkan kaki kanan serta kaki kiri dengan posisi kanan yang berada di depan. Langkah menyilang akan terlihat saat 2-3 langkah terakhir sebelum melemparkan lembing. Selain itu, gaya ini biasa digunakan oleh atlet yang memegang lembing dengan teknik Amerika.

3 dari 4 halaman

Teknik Dasar Lempar Lembing

Olahraga lempar lembing memang sangat memerlukan kekuatan lengan, tangan, kaki, dan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui teknik-teknik dasar dalam lempar lembing. Berikut penjelasannya:

1. Teknik Memegang Lembing

Dalam memegang lembing perlu memperhatikan teknik dan gaya memegang lembing. Terdapat 3 gaya untuk memegang lembing seperti gaya Amerika, gaya Finlandia, dan gaya penjepit.

  1. Gaya American Grip, memegang lembing dengan meletakkan jari tengah, manis, dan kelingking dengan rapat dilakukan tongkat lembing. Jari telunjuk sedikit ditekuk dan berada di belakang tongkat. Ibu jari diletakan berlawanan sebagai penguat genggaman tongkat.
  2. Gaya The Finnish Grip, memegang lembing dengan ibu jari dan telunjuk menahan bagian samping tongkat. Gaya ini membantu rotasi lembing sebelum lemparan dilakukan.
  3. Gaya penjepit atau the “V” Grip, teknik memegang lembing yang menempatkan telunjuk dan jari tengah di belakang seperti sedang menjepit. Gaya ini membantu lengan lempar setinggi bahu selama awalan.

2. Teknik Membawa Lembing

Membawa lembing juga memerlukan teknik yang perlu dikuasai. Berikut langkah-langkahnya:

  • Peganglah lembing di atas bahu, posisikan siku mengarah ke depan.
  • Arahkan ujung lembing ke arah area lemparan dengan kemiringan 40 derajat.
  • Saat langkah pertama, posisikan pinggul tetap tegak lurus dengan area target.
  • Saat berlari, pertahankan posisi lembing dengan gerakan awal sebelumnya.
  • Jika mencapai langkah terakhir, putar kaki yang berlawanan dengan tangan yang memegang lembing dan arahkan pinggul ke bagian target.
  • Lakukan gerakan kaki menyilang, sambil menarik lembing ke belakang.
  • Posisikan badan condong ke belakang dan luruskan lengan serta bahu untuk bersiap melempar lembing.

3. Teknik Melempar Lembing

Melempar lembing menjadi hal yang utama, karena sangat menentukan seberapa jauh ketika lembing dilemparkan. Berikut langkah-langkahnya:

  • luruskan kedua lengan dan condongkan tubuh ke belakang, pertahankan pandangan ke target.
  • Gunakan kaki yang berada di depan sebagai tumpuan, dorong dengan kaki yang lainnya.
  • Pindahkan berat badan ke depan dan bersiap untuk melemparkan lembing.
  • Dorong lengan yang memegang lembing ke atas depan. Setelah itu lepaslah lembing saat tangan berada di depan kaki tumpuan
  • Lempar sekuat-kuatnya dan tetap jaga keseimbangan tubuh setelah melempar lembing.
4 dari 4 halaman

Aturan-Aturan dalam Lempar Lembing

Dalam pelaksanaannya, lempar lembing memiliki aturan yang telah ditetapkan oleh International Association of Athletics Federations (IAAF) yang wajib dipenuhi oleh atlet maupun pelempar. Berikut aturan-aturannya:

  • Lembing yang digunakan harus memiliki berat 800 gram (putra) dan 600 gram (putri) dengan panjang lembing 2.60-2.70 m (putra) dan 2.20-2.30 m (putri).
  • Lintasan pada awalan lempar lembing tidak boleh lebih dari 36.50 m dan tidak kurang dari 30 meter.
  • Lintasan diberi tanda dua garis paralel 4 meter terpisah dengan lebar garis 5 cm.
  • Lengkungan batas lempar lembing harus terbuat dari kayu meta yang dicat putih dan dipasang datar.
  • Lengkungan memiliki garis tengah dengan radius 8 meter dengan garis lengkungannya 7 cm.
  • Perpanjangan dari lengkungan lempar dan siku-siku terhadap paralel lintasan lari awalan sepanjang 0.75 meter.
  • Area pendaratan ditandai dengan busur yang ditarik dan dipusatkan dengan sudut 28.96 derajat.
  • Bendera putih menandakan lemparan dilakukan dengan benar dan menancap sukses. Sementara bendera merah diberikan saat lemparan yang dilakukan dianggap salah.
  • Lembing harus dilempar di dalam lingkaran lempar dan mendarat di area pendaratan.
  • Bagian lembing yang menyentuh tanah pertama kali harus berada di dalam pendaratan.
  • Lembing tidak boleh menyentuh lingkaran ataupun pita ukur.
  • Tidak diperbolehkan keluar dari lingkaran sebelum lembing mendarat.
  • Tidak diperbolehkan menyentuh tongkat lembing setelah dilempar.

Itu tadi merupakan pengertian, sejarah, gaya langkah, teknik dasar, dan aturan dalam bermain lempar lembing. Semoga artikel ini membantu dan bermanfaat ya Bolaneters!.

Ditulis oleh: Salsabila Kinanti (Mahasiswa Magang Universitas Brawijaya).