
Bola.net - Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji keterampilan dan kemampuan dalam melakukan lompatan melewati rintangan. Dalam artikel ini akan dibahas pengertian lompat tinggi, sejarahnya, gaya, teknik dasar lompat tinggi, hingga aturan dalam lompat tinggi.
Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan dari olahraga ini untuk memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian tertentu. Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter, sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter.
Lompatan akan dianggap gagal jika atlet menyentuh palang serta tidak berhasil melompat melewati bilah mistar. Olahraga ini memiliki resiko cedera yang tinggi.
Biar kamu semakin paham dalam mengetahui penjelasan lengkap tentang lompat tinggi, yuk simak halaman berikutnya.
Sejarah Lompat Tinggi
Lompat tinggi telah menjadi bagian dari pertandingan olahraga sejak awal abad ke-19. Pertama kali dipertandingkan di Skotlandia, lompat tinggi resmi menjadi bagian dari Olimpiade modern pada tahun 1896 untuk kategori pria dan 1928 untuk kategori wanita.
Pada awalnya, para atlet lompat tinggi menggunakan gaya gunting, di mana mereka harus melompat setinggi 1,68 meter dan mendarat di atas tanah berumput. Namun, teknik ini terbukti tidak efektif dan berisiko cedera.
Memasuki abad ke-20, gaya lompat tinggi mulai dimodernisasi. Michael Sweeney, seorang atlet Irlandia-Amerika, memperkenalkan gaya eastern cut-off pada tahun 1895, mencapai lompatan setinggi 1,97 meter. Gaya ini kemudian berkembang dan menjadi dominan pada Olimpiade Berlin 1963, di mana Cornelius Johnson dari Amerika Serikat berhasil mencapai ketinggian 2,03 meter.
Empat dekade berikutnya, pelompat Amerika dan Soviet mempelopori evolusi gaya straddle. Charles Dumas menjadi orang pertama yang menggunakan teknik ini dan mencapai ketinggian 2,13 meter pada tahun 1956.
Seiring waktu, berbagai gaya lompat tinggi terus berkembang, termasuk gaya gunting (Scissors), gaya guling sisi (Western Roll), gaya guling Straddle, dan yang paling terkenal, gaya Fosbury Flop. Gaya Fosbury Flop, dipopulerkan oleh Dick Fosbury di Olimpiade 1968, merevolusi lompat tinggi dengan memungkinkan atlet melompat lebih tinggi dengan teknik yang lebih aman dan efisien.
Hingga saat ini, lompat tinggi terus berkembang dengan berbagai gaya dan teknik baru yang terus bermunculan. Para atlet terus berusaha meningkatkan performa mereka dan mencapai ketinggian yang lebih tinggi.
Gaya dalam Lompat Tinggi
Setiap gaya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Atlet memilih gaya yang paling sesuai dengan kemampuan dan kenyamanan mereka. Faktor seperti fleksibilitas, kekuatan, dan koordinasi juga berperan dalam menentukan gaya yang tepat. Berikut macam-macam gaya dalam lompat tinggi:
1. Gaya Gunting (Scissors)
- Atlet melompat dengan salah satu kaki melewati mistar terlebih dahulu, diikuti oleh kaki lainnya.
- Pendaratan dilakukan dengan kaki sebagai tumpuan utama.
- Poin utama: Mendarat dengan posisi berdiri di atas matras.
2. Gaya Eastern Cut-Off
- Mirip dengan gaya gunting, pendaratan bisa dilakukan dengan kaki.
- Posisi tubuh sedikit miring saat akan melompat.
- Perbedaan utama: Perputaran tubuh bagian atas dan bawah saat melewati mistar.
- Punggung lebih lurus dan datar.
- Kelebihan: Menghasilkan lompatan lebih tinggi karena panggul diangkat lebih tinggi.
- Kekurangan: Membutuhkan fleksibilitas luar biasa.
3. Gaya Guling Sisi (Western Roll)
- Dibandingkan gaya sebelumnya, gaya ini tidak membutuhkan banyak fleksibilitas.
- Lompatan dilakukan dengan kaki yang paling dekat dengan mistar.
- Kaki terdekat diangkat dan melewati mistar terlebih dahulu.
- Posisi kepala lebih rendah dari pinggul.
- Pendaratan dilakukan dengan cara berguling.
4. Gaya Straddle
- Atlet melewati mistar dengan menghadap ke bawah dan badan direntangkan.
- Kaki harus lebih rendah dari mistar pada puncak lompatan.
- Saat melayang, kepala dan kaki melewati mistar secara bersamaan.
- Pendaratan dilakukan dengan kaki terdekat sebagai tumpuan.
5. Gaya Fosbury Flop
- Atlet melengkungkan punggungnya di atas mistar.
- Saat melayang, posisi tubuh telentang dan kaki rileks.
- Pendaratan dilakukan di atas busa, dengan punggung menyentuh busa terlebih dahulu.
- Bagian tubuh pertama yang melewati mistar adalah kepala.
Teknik Dasar Lompat Tinggi
Berikut penjelasan mengenai teknik-teknik dasar lompat tinggi dengan bahasa yang lebih mudah dipahami:
1. Teknik Awalan (Approach Run)
- Awalan dilakukan dengan berlari untuk mendapatkan momentum sebelum melompat.
- Jarak awalan biasanya antara 12-14 langkah, disesuaikan dengan kemampuan individu.
- Lari dilakukan dengan kecepatan sedang dan ditingkatkan secara bertahap mendekati mistar.
- Tujuannya adalah untuk menghasilkan lompatan yang tinggi dan melewati mistar.
2. Teknik Tolakan (Takeoff)
- Tolakan adalah perpindahan gerakan dari horizontal ke vertikal dengan cepat.
- Lakukan tolakan sekuat tenaga pada tiga langkah terakhir lari awalan.
- Gunakan kekuatan kaki dan kecepatan untuk mengangkat tubuh setinggi mungkin.
- Kunci utama terletak pada gerakan lari awal yang cepat dan tepat.
3. Teknik Melayang (Airborne Phase)
- Melayang dilakukan saat tubuh terangkat dan melewati mistar.
- Sudut awalan saat tolakan memengaruhi teknik melayang.
- Berbagai gaya lompat tinggi, seperti gunting dan guling sisi, menentukan sikap tubuh saat melayang.
4. Teknik Mendarat (Landing)
- Mendarat dilakukan setelah tubuh melewati mistar dan jatuh ke matras.
- Dua teknik pendaratan umum: dengan kaki dan dengan tubuh.
- Latihan yang tepat sangat penting untuk menghindari cedera saat mendarat.
Dengan memahami dan menguasai teknik-teknik dasar lompat tinggi dengan baik, kamu akan lebih mudah untuk mencapai lompatan yang tinggi dan melewati mistar dengan sukses.
Peraturan Lompat Tinggi
Berikut peraturan yang harus kamu ketahui dalam lompat tinggi:
- Para atlet nantinya akan bertanding untuk melewati mistar tanpa menjatuhkannya hingga mencapai batas tertinggi.
- Peserta yang tidak dapat melanjutkan lompatan lagi dinyatakan gugur.
- Setiap atlet memiliki tiga kesempatan untuk melewati mistar dengan ketinggian yang sama.
- Jika dalam ketiga kesempatan tersebut gagal dalam melewati mistar, maka dinyatakan gugur.
- Jika hasil ketinggian yang diraih sama atau seri, maka pemenang akan ditentukan berdasarkan jumlah pelanggaran atau kesalahan yang lebih sedikit.
- Tolakan hanya diperbolehkan dengan menggunakan satu kaki.
- Jika peserta menjatuhkan mistar dalam percobaan ketiga, maka dinyatakan gugur.
- Peserta atau menggunakan seragam serta segala atribut lain yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan panitia.
Itulah penjelasan tentang sejarah, gaya, teknik dasar, dan peraturan dalam lompat tinggi. Pastikan saat melakukan latihan kamu dalam pengawasan pelatih atau orang lain ya Bolaneters.
Ditulis oleh: Frederikus Nugrahadi (Mahasiswa Magang Universitas Brawijaya).
Advertisement
Berita Terkait
-
Lain Lain 21 Mei 2024 14:05
-
Lain Lain 8 Mei 2024 13:51
-
Lain Lain 23 April 2024 11:18
-
Lain Lain 23 April 2024 11:06
Pengertian Lompat Tinggi: Sejarah, Gaya, Teknik Dasar, dan Aturannya
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 16 September 2025 22:50
-
Liga Champions 16 September 2025 22:47
-
Liga Champions 16 September 2025 22:46
-
Liga Champions 16 September 2025 20:54
-
Liga Spanyol 16 September 2025 20:52
-
Liga Champions 16 September 2025 20:46
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Transfer Musim Panas 2025 yang Gagal Terealisasi...
- Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Pre...
- Masih Bisa Angkat Kaki: 7 Pemain Premier League ya...
- 7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak:...
- Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 K...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...