Teknik dan Macam-macam Start Lari: Bagaimana Melakukannya?

Teknik dan Macam-macam Start Lari: Bagaimana Melakukannya?
Start lari. (c) Shutterstock

Bola.net - Lari adalah olahraga simpel tetapi memiliki teknik tersendiri. Beberapa di antaranya seperti teknik dalam bernafas, ayunan kaki dan tangan, termasuk saat start sebelum berlari. Start atau awalan berlari sangat penting untuk diperhatikan karena akan berpengaruh pada kecepatan berlari.

Mengutip dari modul "PJOK Kelas X oleh Kemendikbud", lari adalah frekuensi langkah yang dipercepat sehingga pada waktu berlari terdapat kecenderungan badan melayang, artinya pada kedua kaki tidak menyentuh tanah sekurang-kurangnya satu kaki tetap menyentuh tanah.

Olahraga lari merupakan cabang tertua yang hingga saat ini masih eksis diperlombakan dan digemari oleh masyarakat. Seperti lari jarak panjang, pendek, jauh, estafet, dan lainnya. Dari semua jenis lari tentunya terdapat teknik start dan teknik yang bermacam-macam pula.

Oleh karena itu, penting bagi pelari untuk mengetahui macam-macam start dalam berlari beserta dengan tekniknya dengan baik dan benar. Berikut artikel sajikan penjelasannya Bolaneters!.

1 dari 4 halaman

Macam-Macam Start Lari

Macam-Macam Start Lari

Start lari. (c) Shutterstock/GBJSTOCK

Start dalam berlari sangat menentukan kemenangan dalam kompetisi berlari. Terdapat tiga macam start sebelum berlari. Seperti start jongkok (crouching start), start berdiri (standing start) dan start melayang. Berikut penjelasannya:

1. Start Jongkok (crouching start):

Start jongkok adalah start yang biasa digunakan dalam lari jalan pendek atau sprint seperti 100 meter dan 200 meter. Untuk melakukan start jongkok diperlukan start block untuk menempatkan kaki pelari. Start block diperlukan untuk menambah kecepatan berlari. Start jongkok pun memiliki 3 jenis:

  • Start pendek (bunch start): memposisikan kaki dengan jarak kaki depan dan belakang sekitar 15-30 cm. Posisi jari kaki belakang hampir sejajar dengan tumit kaki depan saat berada pada block start.
  • Start menengah (medium start): memposisikan kaki dengan jarak kaki depan dan belakang sekitar 40-54 cm. Posisikan lutut kaki belakang di samping telapak kaki depan.
  • Start panjang (elongated start): memposisikan kaki dengan jarak kaki depan dan belakang sekitar 56-66 cm. Lutut kaki belakang sejajar atau sedikit di belakang tumit kaki depan.

Berikut cara melakukan start jongkok:

  1. Posisikan ke dalam start block yang telah disediakan.
  2. Letakkan salah satu kaki ke depan dibelakang garis start dengan jarak ± 30 cm dari garis start.
  3. Letakkan jari-jari kaki belakang kira-kira segaris dengan tumit kaki kiri.
  4. Letakkan lutut kaki belakang segaris dengan ujung jari-jari depan dengan jarak kedua kaki dengan jarak satu kepal.
  5. Bungkukkan badan ke depan.
  6. Letakkan tangan lebih lebar sedikit dari lebar bahu.
  7. Jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik.
  8. Arahkan pandangan ke depan kira-kira 2,5 meter di muka garis start.
2 dari 4 halaman

2. Start Berdiri (Standing Start)

2. Start Berdiri (Standing Start)

Ilustrasi start lari. (c) Shutterstock/Jacob Lund

Start berdiri adalah adalah start yang biasa digunakan untuk lari jarak menengah dan jarak jauh. Sekitar 400 meter, 800 meter, 1500 meter atau lebih. Berbeda dengan start jongkok, start ini tidak memerlukan start block awalan dan tidak rumit untuk dilakukan.

Menurut laman Live Strong, lari jarak dengan jarak menengah menggunakan start berdiri karena tak membutuhkan awalan masuk ke lintasan dengan sangat cepat dibandingkan dengan lari jarak pendek. Berikut cara melakukannya:

  1. Persiapkan posisi dan fokus dengan aba-aba yang akan diberikan.
  2. Letakkan satu kaki di depan dengan menggunakan kaki kanan atau kaki.
  3. Letakkan kaki tersebut tepat dibelakang garis dan lutut dibengkokan sedikit. Kaki lainnya letakkanlah di belakang dengan posisi lurus.
  4. Condongkan badan dan letakkan berat badan kedepan.
  5. Posisikan tumpuan pada kaki yang diletakkan di depan kanan maupun kiri.
  6. Lemaskan kedua lengan dan siku, bengkokkanlah sedikit lengan serta letakkan di dekat badan.
  7. Aturlah pandangan tetap mengarah ke depan.
3 dari 4 halaman

3. Start Melayang

3. Start Melayang

Start lari. (c) Shutterstock/Jacob Lund

Start melayang adalah start ini khusus dilakukan saat perlombaan lari estafet. Lari estafet dilakukan lebih dari 2 orang, biasanya pada pelari kedua, ketiga, dan keempat menggunakan start melayang. Start ini dilakukan saat pelari dalam wilayah pergantian tongkat satu sama lain atau exchange zone. Berikut cara melakukannya:

  1. Mulailah dengan berlari dengan tempo stabil dan sama dengan pelari sebelumnya.
  2. Siapkan tubuh dengan posisi seimbang.
  3. Tangan menjulur lurus ke belakang dengan posisi siap menggenggam.
  4. Fokuskan pandangan ke depan pelari sebelumnya dan tunggulah pelari sebelumnya memberikan tongkat.
  5. Ketika tongkat diraih, ayunkan tangan kanan dan larilah dengan cepat.
4 dari 4 halaman

Teknik-Teknik Dasar Lari

Selain start atau awalan, terdapat teknik dalam berlari yang perlu diperhatikan seperti posisi bahu, lengan, tumit, dan teknik saat finish. Berikut artikel berikan penjelasannya

  1. Bahu dan kepala: saat berlari posisikan kepala sejajar dengan anggota tubuh di bawah. Posisikan bahu tetap rileks, tetap lurus, dan hindari dengan rotasi atau putaran.
  2. Lengan: Posisikan lengan secara longgar. Siku membentuk sudut 90 derajat dan Gerakkan siku lurus ke belakang. Saat mengayun ke depan, pompalah tangan setinggi bahu.
  3. Pinggang dan lutut: saat berlari, kencangkan otot perut agar nyaman saat berlari dan postur yang pas. Sementara itu, doronglah lutut ke depan dan angkat dengan tinggi agar mendorong jangkauan langkah.
  4. Kaki: saat telapak kaki akan menyentuh lintasan, angkat jari kaki ke arah tulang kering, hingga telapak kaki pada posisi horizontal.
  5. Finish: saat garis finish di depan mata, berlarilah lebih cepat dengan mencondongkan dada ke depan.

Itu tadi pengertian, macam-macam start dengan cara melakukannya, serta teknik dasar yang perlu kamu perhatikan saat berlari. Semoga artikel ini dapat membantu dan bermanfaat ya Bolaneters!.

Artikel ini ditulis oleh: Salsabila Kinanti (Mahasiswa Magang Universitas Brawijaya).