
Bola.net - Beberapa waktu terakhir, lini masa diramaikan dengan kabar bahwa temulawak bisa menjadi antivirus dari virus corona COVID-19. Benarkan informasi yang beredar tersebut?
Jakarta Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin Nidom Foundation, Chairul A. Nidom mengungkap salah satu bahan alami untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah temulawak. Menurutnya, temulawak mengandung curcumin yang berkhasiat memelihara kesehatan, pencegahan, dan pengobatan penyakit.
Terkait dengan infeksi virus corona COVID-19, Nidom menjelaskan dalam rilis, curcumin dalam temulawak mampu mengendalikan produksi sitokin akibat dari satu sel yang terinfeksi oleh virus, baik itu virus influenza maupun COVID-19.
“Sitokin adalah protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh, paparan virus secara terus menerus bisa menimbulkan badai sitokin. Kondisi ini membuat paru- paru padat dan kaku sehingga terjadi sesak nafas bahkan gagal nafas dan dan dapat berujung pada kematian,” seperti dikutip dari keterangan pers.
Dalam penelitian yang ia lakukan pada 2008, curcumin pada temulawak mampu mengendalikan sitokin inflamatori sehingga tidak terjadi badai sitokin.
Hasil penelitian Nidom ini sejalan dan memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa temulawak yang mengandung curcumin memiliki efek terhadap daya tahan tubuh yaitu sebagai imunomodulator atau yang membuat sistem imun tetap stabil.
Penelitian bio-informatika yang dipublikasikan pada Maret 2020 dan kepustakaan terbaru menyebut bahwa curcumin merupakan salah satu kandidat antivirus corona atau SARS-CoV-2.
Menurut Ahli
Inggrid Tania, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) mendukung hasil penelitian tersebut. Menurutnya, temulawak sudah dikonsumsi masyarakat Indonesia selama berabad-abad.
Ia menjelaskan, berdasarkan empirical experiental evidence, scientific evidence, dan clinical evidence temulawak terbukti aman dan memberikan manfaat daya tahan tubuh. Berbagai penelitian, terutama penelitian in-vitro dan praklinis di dunia terhadap curcumin menunjukkan bahwa curcumin bersifat antiperadangan, antivirus, antibakteri, antijamur, dan antioksidan.
Raphael Aswin Susilowidodo, Research and Development SOHO Global Health menganjurkan masyarakat untuk menggunakan temulawak yang telah diekstrak. Penggunaan temulawak yang telah diekstrak lebih efektif menjaga kesehatan tubuh karena kadar curcuminnya lebih terukur sehingga sesuai dengan kebutuhan tubuh.
"Untuk mendapatkan ekstrak curcumin 20 mg diperlukan 7500 mg temulawak segar,” ungkap Aswin dalam rilis.
Sumber: Liputan6.com/Penulis: Ade Nasihudin Al Ansori, Editor: Fitri Syarifah, Published 31 Maret 2020).
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 14 Desember 2021 08:30
4 Pemain Positif Covid-19, Duel Brentford vs Manchester United Resmi Ditunda
-
Bolatainment 13 Desember 2021 13:55
Dulu Menolak, Joshua Kimmich Kini Bersedia Divaksin Setelah Positif Covid-19
-
Tim Nasional 20 Maret 2021 15:35
-
Tim Nasional 20 Maret 2021 12:55
Shin Tae-yong Mengaku Positif COVID-19 kepada Media Korea Selatan
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 5 September 2025 19:50
-
Tim Nasional 5 September 2025 19:40
-
Liga Italia 5 September 2025 19:24
-
Piala Dunia 5 September 2025 19:14
-
Liga Italia 5 September 2025 19:08
-
Tim Nasional 5 September 2025 18:16
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...