
Bola.net - Harga emas kembali mencatatkan pencapaian luar biasa. Logam mulia ini berhasil menembus rekor tertinggi baru dalam sejarahnya.
Kenaikan signifikan ini didorong oleh berbagai faktor ketidakpastian global. Situasi geopolitik dan kondisi ekonomi menjadi pendorong utamanya.
Pelaku pasar kini menaruh ekspektasi tinggi terhadap kebijakan moneter The Fed. Proyeksi penurunan suku bunga menjadi sentimen positif yang kuat.
Selain itu, pergeseran permintaan dari investor juga turut andil dalam lonjakan harga. Bank sentral di berbagai negara pun terus melakukan aksi beli.
Dinamika ini menimbulkan pertanyaan mengenai arah harga emas ke depan. Mari kita telusuri lebih dalam faktor-faktor yang memengaruhinya.
Kilau Emas Dunia Tembus Rekor Baru
Harga emas dunia mengalami lonjakan signifikan pada perdagangan hari Senin. Kenaikan ini membawa harga emas batangan ke level tertinggi yang baru.
Mengacu pada data, harga emas di pasar spot tercatat naik 1,1% menjadi USD 3.723,81 per ons. Sebelumnya, harga bahkan sempat menyentuh USD 3.726,19.
Hal serupa juga terjadi pada harga emas berjangka Amerika Serikat untuk pengiriman Desember. Kontrak tersebut menguat 1,4% ke posisi USD 3.758,40 per ons.
Secara teknikal, emas di pasar spot berpotensi menguji level resistensi di USD 3.705 per ons. Penembusan level tersebut dapat membuka jalan kenaikan lebih lanjut.
Sinyal The Fed Jadi Pemicu Utama
Ekspektasi pasar terhadap kebijakan Federal Reserve menjadi katalis utama kenaikan harga emas. Investor menantikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter bank sentral AS tersebut.
Fokus utama pasar saat ini tertuju pada pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, pada hari Selasa. Pernyataannya dinilai akan memberikan sinyal penting bagi pergerakan pasar.
Sebelumnya pada hari Rabu, The Fed telah mengambil langkah pelonggaran moneter. Bank sentral AS itu menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
"Saya memprediksi emas akan mencetak rekor baru minggu ini karena para pejabat The Fed kemungkinan akan mengindikasikan penurunan suku bunga lebih lanjut," ujar Analis UBS, Giovanni Staunovo.
Pergeseran Permintaan dan Data Inflasi
Giovanni Staunovo menyoroti adanya pergeseran signifikan pada pendorong permintaan emas saat ini. Dinamika permintaan tidak lagi hanya didominasi oleh pelaku pasar tradisional.
"Sebelumnya, permintaan datang dari bank sentral dan Asia. Sekarang, kita mulai melihat investor Barat juga ingin menambah emas, didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga AS," jelasnya.
Pergeseran ini tercermin dari meningkatnya kepemilikan emas di produk Exchange Traded Fund (ETF). Hal tersebut mengindikasikan minat investor ritel dan institusional Barat yang kembali tumbuh.
Selain itu, fokus investor juga akan tertuju pada rilis data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE). Data ini merupakan indikator inflasi utama yang menjadi acuan bagi The Fed.
Dampak Kenaikan Harga Emas di Dalam Negeri
Tren kenaikan harga emas global turut berimbas pada pasar logam mulia di dalam negeri. Harga emas yang dijual oleh PT Pegadaian (Persero) terpantau ikut terkerek naik.
Berdasarkan data dari laman resmi Sahabat Pegadaian, harga jual emas produksi Antam naik. Harganya kini menjadi Rp 2.213.000 per gram dari sebelumnya Rp 2.212.000 per gram.
Kenaikan yang lebih tinggi dicatatkan oleh emas batangan produksi UBS. Harga emas UBS naik menjadi Rp 2.153.000 per gram dari posisi awal Rp 2.142.000 per gram.
Sementara itu, untuk produk logam mulia Galeri24 harganya terpantau tetap stabil. Fenomena ini menunjukkan dinamika harga yang beragam di tingkat ritel domestik.
Advertisement
Berita Terkait
-
News 16 November 2025 17:20Menkeu Purbaya Dorong Penguatan Jurnalisme Bermutu dan Ajak Media Tetap Kritis
-
News 16 November 2025 16:30Kasus Suap Kabupaten Ponorogo: KPK Sita Rubicon, BMW, Jam Tangan Mewah, dan 24 Sepeda
LATEST UPDATE
-
Otomotif 16 November 2025 22:03 -
Bola Indonesia 16 November 2025 22:02 -
Bola Indonesia 16 November 2025 21:55 -
Piala Dunia 16 November 2025 21:04 -
Otomotif 16 November 2025 21:01 -
Otomotif 16 November 2025 21:01
MOST VIEWED
- Babak Baru Berkshire: Warren Buffett Mundur, Siapkan Transfer Harta Senilai USD 149 Miliar
- Stop Rujukan Berjenjang! Menkes Budi Sebut Sistem Saat Ini Bikin BPJS Tekor
- Menkes Budi Ungkap Fakta: Gaji Rp 100 Juta Masih Terima Bantuan Iuran BPJS
- Prostitusi Sesama Jenis Resahkan Masyarakat, Satpol PP Tangkap 2 Pria di Taman Daan Mogot
HIGHLIGHT
- 5 Pemain yang Harus Segera Ditarik dari Masa Pemin...
- Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Ini 5 Kandidat Pe...
- 7 Rekan Satu Tim di Timnas yang Pernah Bertikai He...
- 4 Striker Terbaik Versi Harry Kane, Nama Thierry H...
- Real Madrid Siap Cuci Gudang? 4 Pemain Ini Bisa Pe...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...

















:strip_icc()/kly-media-production/medias/5414588/original/004823100_1763301419-1000617374.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2554118/original/079807900_1545409123-Pintu_tol_Palimanan_Cipali_arah_ke_Jawa_Tengah_mulai_dipadati_kendaraan_menyambut_Libur_Natal_dan_Tahun_Baru.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5407491/original/017450100_1762743813-sm4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5414519/original/079835700_1763291145-WhatsApp_Image_2025-11-16_at_17.32.47.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5409230/original/052070400_1762849733-Banner_Infografis_Bullying.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3328495/original/048029100_1608392252-Foto_Istimewa.jpg)

