Identitas Masih Misterius, Benarkah Kim Jong Un Siapkan Putrinya Jadi Penerus?

Identitas Masih Misterius, Benarkah Kim Jong Un Siapkan Putrinya Jadi Penerus?
Gambar ilustrasi Kim Jong Un (c) AI/ChatGPT

Bola.net - Meski masih berusia muda dan disebut mirip dengan sang ibu, putri Kim Jong Un kini kian sering disebut sebagai calon pewaris kekuasaan Korea Utara. Anak perempuan yang diyakini bernama Kim Ju Ae itu kembali mencuri perhatian ketika mendampingi ayahnya dalam kunjungan ke China untuk menghadiri parade militer Hari Kemenangan, pada 3 September 2025.

Bagi Kim Jong Un, lawatan ke Beijing tersebut menjadi pengalaman pertamanya menghadiri acara besar yang mempertemukan sejumlah pemimpin dunia. Sementara bagi putrinya, perjalanan itu merupakan kunjungan luar negeri pertamanya yang diketahui publik.

Media pemerintah Korea Utara menyiarkan foto dan video yang memperlihatkan Kim Ju Ae berjalan tepat di belakang ayahnya dan di depan Menteri Luar Negeri Choe Son Hui saat turun dari kereta di Beijing. Ia tampak bertepuk tangan saat para pejabat Kedutaan Besar Korea Utara memberi hormat kepada Kim Jong Un, lalu berdiri di dekat sang ayah ketika duduk bersama pejabat senior di ruang pertemuan dalam kereta.

Pada 11 September, seperti dilaporkan Associated Press (AP), badan intelijen Korea Selatan menyatakan bahwa keikutsertaan Kim Ju Ae dalam kunjungan tersebut semakin mempertegas statusnya sebagai calon penerus takhta.

1 dari 2 halaman

Sosok Muda yang Sarat Simbol Politik

Meski diyakini berusia 12 atau 13 tahun, informasi mengenai Kim Ju Ae sangat minim. Namun, kemunculannya yang berulang di berbagai acara besar bersama Kim Jong Un menimbulkan spekulasi bahwa ia memang sedang dipersiapkan untuk melanjutkan kepemimpinan ayahnya.

Dalam sebuah pertemuan tertutup, Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan menyebut Kim Jong Un sengaja membawa putrinya agar mendapat pengalaman internasional sekaligus mempertegas posisinya sebagai calon pewaris. Keterangan itu disampaikan oleh anggota parlemen Park Sunwon, yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Menurut anggota parlemen lain, Lee Seong Kweun, lembaga intelijen Korea Selatan juga mencatat bahwa media utama China, baik televisi maupun surat kabar nasional, memberi sorotan khusus pada kehadiran Kim Ju Ae. Hal itu dinilai sebagai pesan simbolis yang ditujukan kepada publik luas.

Hingga kini, media resmi Korea Utara tidak pernah menyebut nama Kim Ju Ae. Mereka hanya menyapanya dengan sebutan “anak yang dihormati” atau “yang paling tercinta dari Kim Jong Un.”

Asal-usul dugaan nama Ju Ae berasal dari keterangan mantan bintang NBA, Dennis Rodman. Saat berkunjung ke Pyongyang pada 2013, Rodman mengaku pernah menggendong bayi perempuan Kim Jong Un yang dipanggil Ju Ae.

Soal usianya pun belum pernah dikonfirmasi secara resmi. Namun, intelijen Korea Selatan memperkirakan ia lahir pada 2013. Badan tersebut juga menduga Kim Jong Un dan istrinya, Ri Sol Ju, memiliki seorang putra yang lebih tua serta seorang anak ketiga, meski jenis kelaminnya tidak diketahui.

2 dari 2 halaman

Tradisi Takhta Korea Utara yang Didominasi Laki-laki

Kim Ju Ae pertama kali muncul di hadapan publik pada November 2022 saat uji coba rudal balistik antarbenua. Foto-foto resmi menampilkan dirinya mengenakan mantel putih dan sepatu merah, bergandengan tangan dengan sang ayah sambil menyaksikan rudal meluncur ke udara.

Sejak saat itu, ia makin sering ditampilkan dalam berbagai agenda penting. Mulai dari uji coba rudal, parade militer, hingga peluncuran kapal perusak angkatan laut pada April. Belakangan, Kim Jong Un juga memperluas peran publik putrinya dengan menghadirkannya dalam proyek ekonomi ambisius maupun acara budaya, termasuk peresmian resor pantai pada Juni lalu.

Tahun lalu, intelijen Korea Selatan menilai dengan hati-hati bahwa Kim Ju Ae memang disiapkan sebagai penerus, berdasarkan analisis aktivitas publiknya serta perlakuan protokoler yang ia terima. Namun, sebagian pengamat dari luar negeri masih skeptis. Mereka menilai usia Kim Jong Un yang masih relatif muda serta tradisi kepemimpinan Korea Utara yang sangat maskulin menjadi faktor penghambat.

Dalam pengarahan terbaru di parlemen, badan intelijen Korea Selatan menegaskan bahwa Kim Jong Un tidak menunjukkan tanda-tanda kesehatan serius dan mampu menjalani seluruh agenda resmi di China tanpa kendala.

Sejak berdiri pada 1948, Korea Utara selalu dipimpin laki-laki dari dinasti Kim: dimulai dari kakeknya, Kim Il Sung, dilanjutkan ayahnya, Kim Jong Il, hingga kini Kim Jong Un yang naik takhta pada 2011 setelah sang ayah wafat.

Disadur dari Liputan6: Khairisa Ferida, 14 September 2025