Istana Pastikan Tim Koordinasi MBG Tak Tumpang Tindih Wewenang BGN

Istana Pastikan Tim Koordinasi MBG Tak Tumpang Tindih Wewenang BGN
Menteri Sekretaris Negara (Mensetneg), Prasetyo Hadi. (c) Liputan6.com/Radityo Priyasmoro

Bola.net - Pemerintah mempercepat finalisasi regulasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini krusial untuk memastikan eksekusi program utama pemerintahan baru.

Presiden Prabowo Subianto telah membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG. Tim ini dibentuk untuk mendukung pelaksanaan program yang kompleks tersebut.

Kehadiran tim baru ini sempat menimbulkan pertanyaan mengenai tumpang-tindih wewenang. Istana pun segera memberikan penjelasan mengenai posisi tim tersebut.

Tim koordinasi ini dirancang untuk memperkuat tata kelola lintas kementerian. Tujuannya adalah memastikan program berjalan efektif tanpa hambatan birokrasi.

Dengan target 82,9 juta penerima manfaat, struktur tata kelola yang solid menjadi kunci. Regulasi ini akan mengatur pengawasan hingga dampak logistik yang masif.

1 dari 3 halaman

Meluruskan Struktur Komando

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi merespons pertanyaan publik mengenai pembentukan Tim Koordinasi MBG. Ia menegaskan tim ini dibentuk untuk membantu Badan Gizi Nasional (BGN).

"Itu kan jadi gini, untuk membantu Badan Gizi Nasional, kemudian pemerintah, Bapak Presiden membentuk yang namanya tim koordinasi," kata Prasetyo.

Prasetyo juga meluruskan status Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang. Nanik ditunjuk sebagai Ketua Harian, namun hanya dalam lingkup tim koordinasi tersebut.

"Kalau pertanyaannya tentang Ketua Harian, itu hanya Ketua Harian untuk di tim koordinasinya saja. Bukan di BGN-nya, tapi di tim koordinasinya," jelasnya.

2 dari 3 halaman

Mengunci Tata Kelola Lintas Sektor

Mensesneg memastikan BGN pimpinan Dadan Hindayana tetap memegang komando utama. Tim koordinasi bertugas memperkuat tata kelola lintas kementerian.

"Tim koordinasi inilah yang kemudian secara lintas sektor, lintas kementerian, diharapkan bisa memperkuat tata kelola pelaksanaan MBG," tutur Prasetyo.

Menko Pangan Zulkifli Hasan menambahkan, Keppres Tim Koordinasi dan Perpres Tata Kelola MBG telah rampung. Namun, satu regulasi mengenai kelembagaan BGN, yakni Perpres Struktur Organisasi dan Tata Kerja, masih menunggu penyelesaian.

“Kami baru saja menyelesaikan Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG, yang diminta saya yang memimpin untuk koordinasi. Insya Allah besok Keppres akan ada. Kemudian juga sudah disepakati hari ini, Perpres Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG, baik nanti penyelenggaraannya harus sempurna, yang kedua pengawasannya, kemudian juga tata kelolanya,” ucap Zulkifli Hasan.

3 dari 3 halaman

Mengawal Rantai Pasok 82,9 Juta Penerima

Zulkifli Hasan menegaskan MBG adalah program utama yang memerlukan penyempurnaan terus-menerus. Dampak program ini diyakini sangat besar dan luas.

“Makan bergizi ini bayangkan kalau 82,9 juta penerima manfaat, kita perlu telur satu hari satu, maka kita perlu telur 82,9 juta, perlu potongan ayam 82,9 juta, kalau ikan perlu potongan ikan 82,9 juta, belum sayur, belum buah, belum beras. Jadi, ini akan memberikan dampak yang besar,” ungkap Menko Pangan.

Mengingat skala logistiknya, pemerintah akan membentuk pelaksana harian di bawah tim koordinasi. Unit ini bertugas memonitor pelaksanaan program setiap hari.

“Oleh karena itu, nanti tim koordinasi sudah ada, kita akan membentuk besok pelaksana harian. Jadi, di sini tiap hari nanti akan memonitor pelaksanaan MBG ini, kalau belum mencapai 82,9 juta kenapa, kalau ada masalah dimana. Pelaksana harian kita akan terus melakukan evaluasi agar program yang paling penting di pemerintah kita ini bisa terus selesai dengan baik,” katanya.