Lance Armstrong Diduga Promosikan Doping

Lance Armstrong Diduga Promosikan Doping
- Juara Tour de France tujuh kali, Lance Armstrong, disinyalir telah mendorong rekan setimnya untuk menggunakan doping secara sistematis, demikian hasil investigasi mendalam yang dilakukan oleh dua orang wartawan majalah olah raga Sports Illustrated, Selasa (Rabu WIB).

Adalah Stephen Swart, seorang mantan rekan setim Armstrong di Tim Motorola pada 1995 yang mengungkapkan hal itu dalam sebuah wawancara yang diadakan oleh majalah olah raga terkenal itu.

Dikatakan bahwa Lance Armstrong telah mendesak para anggota timnya untuk menggunakan doping EPO sedemikian rupa agar timnya bisa menang.

"Armstrong meyakinkan kami bahwa hanya dengan cara ini kami bisa menang," kata Swart.

Sports Illustrated lebih lanjut mengutip pernyataan Swart yang menyatakan bahwa 'Lance Armstrong adalah pendorong penggunaan doping dalam tim. Ia mampu meyakinkan kami untuk melakukan perbuatan terlarang itu'.

Dalam pernyataan tentang hasil investigasi mereka, Sport Illustrated mengemukakan bahwa mereka telah mewawancarai puluhan orang dari berbagai negara dan memeriksa ratusan halaman dokumen-dokumen resmi dalam beberapa bulan terakhir ini dalam upaya mengungkap misteri yang berkaitan dengan tuduhan doping terhadap Lance Armstrong.

Sebagian dari penemuan itu telah dirilis di Website Sports Illustrated pada Selasa lalu, dan mereka mengatakan akan memuat hasil lengkapnya dalam edisi terbaru majalah tersebut pada 24 Januari nanti.

Armstrong tidak menanggapi langsung laporan tersebut, tetapi melalui pengarang bukunya, Mark Fabiani, ia merilis pernyataan dengan menyebut laporan itu sebagai 'berita basi dari sumber yang itu-itu saja dengan niat mendiskreditkan seseorang'.

Swart yang berasal dari Auckland bukan satu-satunya mantan rekan setim Armstrong yang mengaku pernah bersama-sama Armstrong menggunakan doping dan menuduh Armstrong sebagai orang yang mengajaknya.

Tercatat Floyd Landis, Frankie Andreu dan beberapa pembalap lain pernah mengungkapkan hal serupa dan menceritakan pengalaman mereka dalam sebuah buku yang terbit pada 2004 berjudul L.A. Confidentiel - Les secrets de Lance Armstrong.

Digambarkan oleh Stephen Swart suasana kamar hotel tempat menginap para pembalap sebelum pertandingan yang dipenuhi praktek menyuntikkan doping ke tubuh masing-masing.

"Para pembalap itu menusuk ujung jari mereka agar darah yang keluar dapat dites untuk mengetahui level hematocrit dalam darah mereka. Hasil tes itu kemudian digunakan untuk menentukan takaran doping yang akan dikonsumsi sehingga level hematocrit kemudian tidak akan melebihi angka yang diperbolehkan yaitu 50," kata Swart.

Seperti diketahui level hematocrit seorang pembalap saat bertanding tidak boleh lebih dari 50, jika lebih maka pembalap yang bersangkutan tidak boleh turun bertanding selama 15 hari.

"Pernah suatu ketika level hematocrit saya mencapai angka 48 sementara Armstrong lebih dari 50, yaitu antara 54 sampai 56," kenang Swart.

Armstrong yang saat ini tengah menjadi target penyidikan grand jury federal Los Angeles karena tuduhan doping telah menyangkal dengan keras pernah menggunakan obat-obat terlarang pendongkrak penampilan tersebut.

Penyidikan juga dilakukan oleh FDA Amerika, suatu badan yang mengawasi obat dan makanan di Amerika Serikat, dalam rangka mengetahui keterlibatan Armstrong dalam upaya sistematis penggunaan obat-obatan terlarang pendongkrak penampilan pembalap.

Dalam beberapa bulan terakhir ini Grand Jury pengadilan Los Angeles telah mendengarkan keterangan berbagai saksi dan alat bukti dalam kasus kecurangan dalam dunia balap sepeda profesional.

Hasil penyelidikan telah mengarah pada keterlibatan Armstrong - dan beberapa orang-orang terdekatnya telah memberikan kesaksian di hadapan dewan juri tersebut.

Armstrong saat ini sedang mengikuti Tour Down Under di Australia di mana dalam beberapa hari terakhir ini ia terus dicecar wartawan soal dugaan keterlibatannya dalam kasus doping.

Armstrong menyatakan bahwa Tour Down Under akan menjadi balapan terakhirnya di luar Amerika Serikat, tempat di mana ia mendapat dukungan yang luas dari medianya yang jarang sekali menanyakan hal-hal terkait doping terhadap dirinya. (ant/row)

Berita Terkait