
Bola.net - Atlet Indonesia peraih medali Olimpiade London 2012 menerima bonus dari pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Bonus bagi peraih medali perak angkat besi, Triyatno dan peraih medali perunggu, Eko Yuli diberikan secara langsung oleh Menpora Andi Mallarangeng di Wisma Kemenpora Jakarta, Kamis (9/8).
Triyanto berhak mendapatkan uang tunai sebesar Rp 400 juta, Eko Yuli menerima Rp 200 juta dan pelatih dari kedua atlet angkat besi tersebut memperoleh bonus sebesar Rp 75 juta.
"Bonus Rp 1 miliar hingga saat ini masih tersimpan karena tidak ada atlet yang mendapatkan medali emas pada Olimpiade London," kata Andi Mallarangeng setelah menyerahkan bonus.
Menurutnya, dari semua kejuaraan multi event yang diikuti oleh Indonesia, hanya Olimpiade London yang mengalami kemunduran, terutama dalam hal mengumpulkan medali. Indonesia hanya mampu mengumpulkan satu perak dan satu perunggu. Kondisi ini cukup mengecewakan karena tradisi emas sejak Olimpiade 1992 terpaksa harus putus di Inggris.
Cabang bulu tangkis yang selama ini menjadi andalan untuk meraih medali emas gagal total. Padahal Indonesia menempatkan atletnya di semua nomor, yaitu ganda putra dan putri, tunggal putra dan putri, serta ganda campuran.
Menpora mengaku, salah satu alasan turunnya prestasi Indonesia pada Olimpiade London adalah hanya bergantung pada satu cabang olahraga saja. Padahal Indonesia mengirimkan atlet lebih dari enam cabang olahraga. "Di masa mendatang kita tidak boleh terpaku pada satu cabang olahraga saja. Semuanya harus dimaksimalkan," tutupnya. (ant/kny)
Triyanto berhak mendapatkan uang tunai sebesar Rp 400 juta, Eko Yuli menerima Rp 200 juta dan pelatih dari kedua atlet angkat besi tersebut memperoleh bonus sebesar Rp 75 juta.
"Bonus Rp 1 miliar hingga saat ini masih tersimpan karena tidak ada atlet yang mendapatkan medali emas pada Olimpiade London," kata Andi Mallarangeng setelah menyerahkan bonus.
Menurutnya, dari semua kejuaraan multi event yang diikuti oleh Indonesia, hanya Olimpiade London yang mengalami kemunduran, terutama dalam hal mengumpulkan medali. Indonesia hanya mampu mengumpulkan satu perak dan satu perunggu. Kondisi ini cukup mengecewakan karena tradisi emas sejak Olimpiade 1992 terpaksa harus putus di Inggris.
Cabang bulu tangkis yang selama ini menjadi andalan untuk meraih medali emas gagal total. Padahal Indonesia menempatkan atletnya di semua nomor, yaitu ganda putra dan putri, tunggal putra dan putri, serta ganda campuran.
Menpora mengaku, salah satu alasan turunnya prestasi Indonesia pada Olimpiade London adalah hanya bergantung pada satu cabang olahraga saja. Padahal Indonesia mengirimkan atlet lebih dari enam cabang olahraga. "Di masa mendatang kita tidak boleh terpaku pada satu cabang olahraga saja. Semuanya harus dimaksimalkan," tutupnya. (ant/kny)
Advertisement
Berita Terkait
-
Olahraga Lain-Lain 23 September 2025 08:05
Eko Yuli Irawan dan Kejayaan Angkat Besi Indonesia di Kancah Dunia
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 10:07
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 10:03
-
Tim Nasional 22 Oktober 2025 09:45
-
Tim Nasional 22 Oktober 2025 09:43
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 09:42
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 09:20
BERITA LAINNYA
-
olahraga lain lain 21 Oktober 2025 10:33
-
olahraga lain lain 16 Oktober 2025 15:26
-
olahraga lain lain 16 Oktober 2025 15:20
-
olahraga lain lain 16 Oktober 2025 09:41
-
olahraga lain lain 13 Oktober 2025 14:51
-
olahraga lain lain 7 Oktober 2025 18:49
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...