
Bola.net - Usai empat tahun, Alex Marquez buka suara soal pemblokiran yang dilakukan Yamaha kepadanya saat hendak membela Petronas Sprinta Racing di Moto2 2020 dan Petronas Yamaha SRT di MotoGP 2021-2022. Marquez menyayangkan tindakan Yamaha karena ia sejatinya menyukai YZR-M1.
Eks Team Principal Petronas SRT, Razlan Razali, menyatakan bahwa pada 2019, pihaknya ingin menggaet Marquez untuk Moto2 2020. Ia juga ingin membawa Marquez ke MotoGP 2021 dan 2022, sebagai pengganti Fabio Quartararo yang kala itu memiliki jalan pasti menuju Monster Energy Yamaha.
Razali bahkan sudah dapat tanda tangan Marquez di kontraknya. Namun, pria Malaysia ini menyatakan kesepakatan itu harus dibatalkan begitu saja usai Yamaha menjatuhkan veto, semata-mata karena kakak Marquez, Marc Marquez, memiliki rivalitas pahit dengan ikon mereka, Valentino Rossi.
Merasa Bakal Cocok dengan Yamaha
Dalam film dokumenter berjudul 'Alex' yang dirilis DAZN pada Rabu (6/12/2023), Marquez menyatakan bahwa penandatanganan kontrak Petronas dilakukan di Sirkuit Brno, Ceko, pada 2019. Ia sangat ingin membela Petronas di Moto2 karena ada kans baginya membela Yamaha di MotoGP.
"2019 adalah musim kelima saya di Moto2, dan saya kerap dikritik soal itu. Saya ingin naik ke MotoGP selama bertahun-tahun. Pada pertengahan tahun di Brno, saya dapat tawaran untuk menjalani semusim di Moto2 dan dua tahun di MotoGP bersama Petronas Yamaha," kisahnya.
"Kala itu, Fabio ada di depan, bertarung sengit dengan Marc, dan Yamaha adalah motor yang saya suka. Saya rasa motor itu cocok untuk gaya balap saya. Namun, semuanya tak berhasil gara-gara beberapa faktor 'X'," ujar Marquez, merujuk pada rivalitas sang kakak dengan Rossi.
Dapat Izin Yamaha Bela Petronas di Moto2
Di lain sisi, Marquez tak sepakat dengan Razali yang menyatakan bahwa Yamaha menjatuhkan veto. Rider yang kini membela Ducati di Gresini Racing tersebut menyatakan bahwa ia diizinkan Yamaha membela Petronas di Moto2, hanya saja mereka tak mau menyuplai motor untuknya di MotoGP.
Marquez lalu memilih bertahan di Marc VDS, sebelum tim Belgia itu juga membatalkan kontraknya karena ia diminta menggantikan Jorge Lorenzo di Repsol Honda pada 2020. "Saya takkan bilang itu veto, tetapi memang tak ada kata 'OK' dari Yamaha," ujar juara dunia Moto3 2014 dan Moto2 2019 ini.
"Mereka bilang 'OK' untuk setahun di Moto2 bersama Petronas, tetapi tidak untuk dua musim di MotoGP. Semuanya terjadi begitu cepat, dalam sepekan. Namun, ketika melihat situasinya, saya dan tim (manajemen) memutuskan untuk tidak melakukannya dan bertahan di Marc VDS setahun lagi," tutupnya.
Sumber: DAZN
Baca juga:
- Razlan Razali Sebut Yamaha Blokir Jalan Alex Marquez Bela Petronas di Moto2 dan MotoGP
- Jelang Bela Ducati, Marc Marquez Healing di Bali Sambil Pemulihan Cedera
- Jajal Motor Yamaha, Alex Rins Langsung Teringat Masa-Masa di Suzuki
- Luca Marini: Jadi Adik Valentino Rossi Nggak Ada Pengaruhnya di Repsol Honda
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Dunia Lainnya 21 September 2025 09:09
Hasil Inter Miami vs DC United: Messi Borong Dua Gol dan Bawa Herons Menang
-
Liga Inggris 21 September 2025 08:42
Rapor Chelsea Pemain saat Tumbang di Old Trafford: Sanchez Jadi Biang Kekalahan
-
Liga Spanyol 21 September 2025 08:02
-
Liga Italia 21 September 2025 08:02
-
Liga Spanyol 21 September 2025 07:58
Jadwal Lengkap, Hasil, Klasemen, dan Top Skor La Liga 2025/2026
LATEST UPDATE
-
Bola Dunia Lainnya 21 September 2025 09:09
-
Liga Inggris 21 September 2025 08:42
-
Liga Italia 21 September 2025 08:38
-
Bola Indonesia 21 September 2025 08:23
-
Liga Spanyol 21 September 2025 08:02
-
Liga Italia 21 September 2025 08:02
HIGHLIGHT
- 3 Kandidat Pengganti Robert Lewandowski di Barcelo...
- 5 Target Manchester United yang Gagal Direkrut pad...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...