
Bola.net - - Marc Marquez mengaku sama sekali tak 'sakit hati' harus finis kedua dan kembali dikalahkan rider Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso tepat di tikungan terakhir dalam MotoGP Qatar pada Minggu (10/3). Pebalap Repsol Honda ini mengaku bersyukur bisa meraih 20 poin di Sirkuit Losail, yang dikenal tak bersahabat dengannya dan Honda.
Marquez yang start ketiga, berhasil mempertahankan posisi selepas start, dan konsisten berebut posisi kedua dengan Dovizioso dan Alex Rins. Usai Rins melebar pada Lap 20, Marquez mengancam Dovizioso di dua lap terakhir. Keduanya berkali-kali menjalani aksi salip, namun Dovizioso berhasil mengasapinya di tikungan terakhir dan melewati garis finis lebih dulu.
"Balapan ini sangat aneh. Maksud saya, ritmenya sangat lamban. Tapi bagi saya ini justru sangat bagus, karena saya kesulitan mempertahankan ban depan dan belakang, dan rider lain tak punya masalah ban depan. Sebelum balapan, saya berdoa agar ritme balapan kali ini lamban, dan Dovi ternyata memberikannya," ujarnya dalam jumpa pers.
Ban Kelewat Lunak
Selama pekan balap, Marquez pun mengaku kesulitan memahami limit bannya. Dalam balapan ini, ia memakai ban depan dan belakang medium, dan komponen yang terlalu lunak membuatnya kewalahan. Satu-satunya hal yang membuat Marquez mampu menempel adalah ritme balap Dovizioso yang lamban, dan ini membantunya mempertahankan usia ban.
"Pada akhirnya saya mencoba meraih kemenangan, tapi ban belakang saya sudah habis karena saya hanya ban belakang. Untuk gaya balap saya, alokasi ban di sirkuit ini bukanlah yang terbaik. Saya sangat sulit memahami dan mengendalikan ban depan, karena bagi saya, ban ini terlalu lunak. Bahkan ban keras pun tak berfungsi karena komponennya berbeda dengan tahun lalu," ungkapnya.
Tetap Senang Dapat 20 Poin
Cepat ausnya ban belakang Marquez ini pun ia akui masalah ban depan yang diderita Honda, yang kerap muncul dalam kondisi dingin. Meski begitu, rider 26 tahun ini mengaku tetap senang bisa bertarung di papan atas, finis kedua dan meraih 20 poin di sirkuit yang belum pernah ia menangi lagi sejak 2014.
"Saya berkendara dengan mengandalkan ban belakang, dan dalam situasi itu, berarti Anda menghabiskan banyak karet dan saya lihat kecepatan Dovi memang lebih baik. Tapi saya tetap ingin lihat apa yang akan terjadi jika saya mencoba di tikungan terakhir. Saya kalah, tapi saya senang karena saya dapat 20 poin di salah satu trek terburuk bagi kami, trek di mana saya lebih kesulitan, terutama akhir pekan ini," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:13
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...