
Bola.net - Pebalap Ducati Team, Andrea Dovizioso, meyakini bahwa semakin banyak seri MotoGP 2020 yang ditunda akibat wabah virus corona (Covid-19), maka musim balap nanti akan semakin padat hingga bisa memengaruhi kondisi fisik dan mental para pebalap. Hal ini ia sampaikan via Sky Sport.
MotoGP 2020 sejatinya dijadwalkan menggelar 20 seri, tapi aksi kelas tertinggi di Qatar pada 6-8 Maret lalu dibatalkan akibat adanya restriksi travel untuk Italia. Meski memiliki kontrak dengan FIM untuk menggelar setidaknya 13 balapan per musim, Dorna Sports bertekad tetap menggelar 19 seri tersisa.
Untuk saat ini, seri perdana MotoGP dijadwalkan digelar di Jerez, Spanyol, pada 1-3 Mei jika tak ada halangan. Seri penutup akan digelar di Valencia, Spanyol, pada 27-29 November. Berarti, para rider MotoGP harus menjalani 19 balapan hanya dalam kurun tujuh bulan saja.
Masa Rehat Bakal Sempit
"Dari sisi persiapan fisik, tak ada yang berubah. Tapi saya bisa bayangkan, sekalinya musim dimulai nanti, kami akan melaju seperti roket tanpa rehat sedikit pun. Ini tergantung pada kapan balapan pertama digelar, seberapa panjang musim digelar, dan berapa banyak balapan yang akan kami jalani," ujar Dovizioso.
Jika jumlah balapan yang digelar bakal sama seperti rencana awal tapi dilakukan dalam kurun waktu yang singkat, Dovizioso yakin mentalitas dan performa seisi paddock MotoGP, termasuk pebalap dan krunya akan terkuras habis.
"Semakin padat sebuah musim balap, maka semakin berat pula dijalani, karena akan ada banyak perjalanan yang kami lakukan secara berdekatan, juga akan ada banyak perbedaan zona waktu. Ini berat bagi semua orang. Hal-hal macam ini pasti bakal memengaruhi," ungkapnya.
Bakal Tetap Sulit Diprediksi
Di lain sisi, Dovizioso juga menyadari bahwa sedikit atau banyaknya balapan akan tetap membuat MotoGP bakal sulit diprediksi. "Tetap mustahil siapa yang bisa tampil lebih baik atau lebih buruk," tutur rider Italia berusia 33 tahun ini.
"Selain itu, juga tergantung balapan mana yang nantinya bisa-bisa dibatalkan, karena tiap trek lebih cocok untuk beberapa rider dan motor tertentu ketimbang yang lain. Tapi sungguh tak ada gunanya duduk dan membuat rencana sekarang," lanjutnya.
"Ketika mereka (FIM, IRTA, dan Dorna) memastikan di mana dan kapan kami bakal balapan, barulah kami mulai bisa berpikir. Saya sendiri sangat merindukan balapan di Qatar. Usai tiga hari uji coba di sana, ada program yang tertanam di kepala Anda, tapi ternyata harus batal," pungkas Dovizioso.
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
LATEST UPDATE
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 19:35
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 19:28
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 18:14
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 18:02
-
Tim Nasional 22 Oktober 2025 17:48
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 17:30
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...