
Bola.net - Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, menyatakan belum ada waktu bagi pihaknya untuk bersedih-sedih atas keputusan Andrea Dovizioso hengkang akhir musim ini. Kedua belah pihak pun ia sebut memilih kompak untuk fokus mengakhiri MotoGP 2020 dengan hasil terbaik, yakni merebut gelar dunia.
Dovizioso telah mengumumkan keputusannya tersebut pada Sabtu (15/8/2020) di MotoGP Austria, sehari sebelum ia mempersembahkan kemenangan ke-50 Ducati sejak pabrikan Italia itu menjalani debut pada 2003 lalu. Memilih untuk mengesampingkan polemik, kini mereka fokus menjalani dua balapan di Sirkuit Misano.
MotoGP San Marino pada 11-13 September dan MotoGP Emilia Romagna pada 18-20 September merupakan seri kandang baik bagi Ducati maupun Dovizioso. Fakta bahwa trek ini bersahabat bagi keduanya, mereka pun bertekad meraih hasil sebaik mungkin dan meraup poin penting.
Dua GP Italia Terakhir Bareng Dovizioso
"Ini dua GP Italia terakhir kami bersama Dovi, dan ini adalah kekecewaan. Tapi saat ini, kami sangat fokus pada perebutan gelar dan jalannya musim 2020. Akan ada waktunya sendiri untuk menyesali perpisahan ini, tapi kini kami punya kans penting dalam merebut gelar, dan kami harus fokus," ujar Ciabatti via GPOne, Rabu (9/9/2020).
Uniknya, Ciabatti menyatakan bahwa usai Dovizioso memutuskan hengkang, atmosfer tim yang tegang selama beberapa bulan terakhir sedikit mereda. Dovizioso diyakini Ciabatti kini lebih tenang meski masa depannya belum pasti, dan sangat fokus merebut gelar dunia.
"Saya menghabiskan waktu dengan Andrea usai ia mengumumkan keputusannya. Kami naik mobil bersama saat menuju balapan kedua di Austria. Saya melihatnya sangat fokus dan tenang. Saya rasa keputusan ini telah membuatnya merasa damai," ungkap pria Italia tersebut.
Tekad Akhiri 8 Tahun Kerja Sama dengan Gelar Dunia
Sampai saat ini, Dovizioso merupakan rider yang paling setia pada Ducati dan merupakan rider dengan masa kerja terlama di Tim Merah. Ia pun disebut Ciabatti bertekad mengakhiri kerja sama yang dijalin sejak 2013 ini dengan hasil terbaik, tak lain dan tak bukan: gelar dunia.
"Saya tak mau sakit hati. Ada semangat darinya, tim, dan para insinyur kami untuk mengakhiri delapan tahun kerja sama ini dengan cara terbaik, yakni menjadi juara dunia. Penyesalan dan pembicaraan lain akan ada waktunya sendiri, kami sudah meletakkan semuanya di belakang, dan fokus meraih hasil baik di tiap balapan," tutupnya.
Menjelang balapan akhir pekan ini di Misano, Dovizioso tengah berada di peringkat kedua pada klasemen pembalap dengan 67 poin, hanya tertinggal 3 poin dari Fabio Quartararo di puncak.
Sumber: GPOne
Video: Maverick Vinales Jatuhkan Diri dalam Kecepatan Tinggi di MotoGP Styria
Baca Juga:
- Andrea Dovizioso: Jika Gagal Juara Terus, Saya Takkan Legawa Saat Pensiun
- Beda Visi dan Kerap Bertengkar, Alasan Andrea Dovizioso Tinggalkan Ducati
- Casey Stoner: Dovizioso-Vinales Paling Wajib Juarai MotoGP 2020
- Fans Datang, Franco Morbidelli Girang Sambut MotoGP San Marino
- Casey Stoner Berat Lihat Valentino Rossi Tak Ikut Rebut Kemenangan
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 10:27
-
Tim Nasional 7 September 2025 10:15
-
Liga Inggris 7 September 2025 10:13
-
Liga Inggris 7 September 2025 09:58
-
Liga Inggris 7 September 2025 09:45
-
Tim Nasional 7 September 2025 08:53
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...