
Bola.net - - Menjelang musim keduanya bersama Alma Pramac Racing dan Ducati, Jack Miller mengaku mendapatkan perlakuan yang cukup berbeda dibanding saat-saat ia masih membela Honda. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya bersama Crash.net, di mana ia mengaku kerja kerasnya tak terlalu dihargai oleh pabrikan Sayap Tunggal.
Miller yang menjadi rookie kontroversial di MotoGP 2015 akibat langsung melompat dari Moto3, sempat mendapat kontrak berdurasi tiga tahun langsung dari Honda Racing Corporation (HRC). JackAss sempat menaruh percaya pada kolaborasi ini, namun nyatanya ia tak pernah mendapat dukungan teknis yang layak hingga memilih hengkang ke Pramac-Ducati.
"Bersama Honda, kami (Marc VDS) tak punya paket yang kami butuhkan. Sesimpel itu. Kami hanya tim satelit. Selain itu, kami bukan tim satelit utama. Kami selalu dapat 'longsoran'. Padahal tim kami hebat, begitu pula krunya. Saya punya Cristian Gabarrini dan Ramon Aurin. Soal ini, saya tak bisa bicara negatif. Tapi soal material, kami jelas tertinggal," ujarnya.
Tak Ada Tambahan Dukungan Teknis
Miller pun kecewa HRC tak berinisiatif memberi dukungan teknis lebih baik selama tiga musim, meski ia sempat memenangi MotoGP Belanda 2016, dan tampil cukup kuat sepanjang 2017 meski tak punya motor RC213V yang setara dengan Repsol Honda. Selain itu, Miller 'dipaksa' mengerahkan crew chief-nya, Cristian Gabarrini kepada Jorge Lorenzo yang pindah ke Ducati pada akhir 2016 lalu.
"Jika melihat beberapa hasil, jelas saya merasa kurang dihargai. Terutama usai menang di Assen, karena itu lebih dari sekadar kemenangan. Itu adalah kemenangan pertama yang diraih tim satelit dalam kurun 10 tahun. Dengan motor tim satelit! Ada juga momen lain, seperti saat saya memimpin balapan di Phillip Island (2017). Juga di Valencia saat saya bekerja cukup baik," ungkap rider 24 tahun ini.
Ducati Bagai Rumah Sendiri
Saat pindah ke Alma Pramac Racing pada awal 2018, rider Australia ini pun merasakan atmosfer kerja yang sangat berbeda. Meski hanya membela tim satelit dan mendapatkan motor yang usianya setahun lebih tua, Miller merasa sangat diperhatikan oleh Ducati Corse, terutama sang general manager, Luigi 'Gigi' Dall'Igna.
"Gigi selalu ada. Ia selalu menghampiri saya usai setiap sesi. Selalu menyenangkan bisa memberikan feedback kepadanya dan ia selalu mencatat semua yang saya katakan. Saya merasa seperti bagian dari Ducati. Mereka tertarik dan benar-benar mengamati saya sejak lama, dan selalu menyediakan waktu untuk saya. Bersama mereka, saya jelas merasa seperti di rumah," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
- Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
- Pecco Bagnaia Jeblok Lagi di MotoGP Australia, Ngaku Mending Kecelakaan Ketimbang Finis Terakhir
- Kaget Bisa Podium di MotoGP Australia, Marco Bezzecchi Malah Salip Pecco Bagnaia di Klasemen Pembalap
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...