
Bola.net - Marc Marquez mengakui bahwa ia sempat merasa senang ketika para pembalap MotoGP membela Ducati pada 2013 dan 2014. Pasalnya, kala itu Ducati tidak kompetitif, sehingga kian sedikit pembalap yang harus ia lawan. Namun, kini Ducati menjelma jadi pabrikan yang mendominasi MotoGP, dan Marquez telah menjadi bagiannya sejak 2024.
Seperti yang diketahui, sejak ditinggalkan Casey Stoner pada akhir 2010, Ducati terpuruk. Mereka sempat puasa kemenangan berkepanjangan, sehingga menggaet Direktur Teknis Aprilia Racing, Gigi Dall'Igna, untuk dijadikan General Manager Ducati Corse pada 2014. Ducati pun baru bisa mengakhiri puasa kemenangan di Seri Austria 2016.
Marquez menyatakan, pada musim-musim pertamanya di kelas para raja, ia tak pernah menganggap Ducati sebagai lawan serius, karena motornya tidak kompetitif. Ia justru lebih memandang Yamaha sebagai ancaman terbesar. Satu dekade kemudian, Ducati justru menjadi momok paling menakutkan bagi pabrikan lainnya di MotoGP.
Rival Berkurang Setiap Ada yang Bela Ducati pada 2013
Hal ini dinyatakan Marquez dalam 'La Vida en Rojo', dokumenter keluaran DAZN yang mengisahkan perjalanan Ducati di MotoGP. Dokumenter ini pun menyajikan wawancara pengakuan dari berbagai sosok yang dulu dan sekarang membela Ducati, termasuk Marquez, Pecco Bagnaia, Dall'Igna, Davide Tardozzi, dan Jorge Lorenzo.
"Saya datang ke MotoGP pada 2013 dan tak seorang pun menginginkan Ducati. Rasanya seperti 'satu rider mengendarai Ducati, berkurang satu rider untuk dilawan'. Rival terbesar saya sebagai rider Honda adalah Yamaha. Namun, pada 2016 dan 2017 saya berkata, 'Waspadalah, mereka (Ducati) datang'," ujar Marquez.
Pada 2017, 2018, dan 2019, Marquez pun menjadi lawan sengit bagi rider Ducati kala itu, Andrea Dovizioso. Di lain sisi, Lorenzo membela Ducati pada 2017 dan mulai garang pada 2018. Saat itulah Marquez meminta Repsol Honda untuk menggaet Lorenzo pada 2019, agar ia bisa mengalahkan Ducati dengan leluasa.
Sebelumnya Tak Terbayak Bakal Bela Ducati
"Ketika Jorge tiba di Ducati, saya bilang kepada tim saya untuk menggaetnya. Pasalnya, jika tidak, maka ada satu lagi rider dengan motor berbeda bakal mengalahkan kami. Lorenzo adalah Lorenzo, lima kali juara dunia," ungkap Marquez, yang diketahui kerap cekcok dengan Lorenzo pada 2013-2018.
Di lain sisi, Marquez sendiri takjub kini dirinya bisa membela Ducati, terutama tim pabrikan mereka pada 2024. Menurutnya, hal ini terjadi di luar dugaannya. Pasalnya, Ducati diketahui kerap merayunya bergabung pada 2016 dan 2019, tetapi rider Spanyol ini selalu menolak.
"Mereka bertanya kepada saya pada 2016, 2017, dan 2018, 'Apakah kau mau jadi pembalap Ducati?' Kala itu saya bilang tidak. Namun, kini Ducati justru jadi motor yang dicari-cari orang, motor yang Anda ingin kendarai jika ingin menang. Ini adalah masa-masa Ducati. Saya melihat warna merah pada masa mendatang, setidaknya dua tahun ke depan," tutupnya.
Sumber: DAZN, Motosan
Baca Juga:
- Jorge Martin Peringatkan Marc Marquez Soal Pecco Bagnaia: Performanya Sulit Disamai Lho!
- Jorge Martin Ragu Langsung Sukses Bareng Aprilia: Bukan Motor Terbaik, Harus Diperbaiki Dulu
- Toprak Razgatlioglu Ingin ke MotoGP 2026, Ragu Bisa Pindah Bareng BMW
- Daftar Pembalap Indonesia yang Berlaga di Idemitsu Asia Talent Cup 2025
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 00:31
Jurgen Klopp Ungkap Alasan Tolak Tawaran Manchester United pada 2013
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 00:16
Jurgen Klopp Tak Menutup Pintu untuk Kembali Latih Liverpool
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 00:31
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 00:16
-
Liga Champions 20 Oktober 2025 23:55
-
Liga Inggris 20 Oktober 2025 23:18
-
Liga Champions 20 Oktober 2025 22:59
-
Liga Champions 20 Oktober 2025 22:29
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Hasil Kualifikasi MotoGP Australia 2025: Sikat Marco Bezzecchi, Fabio Quartararo Sabet Pole
- Hasil FP2 Moto2 Australia 2025: Mario Aji Tembus 5 Besar, Tony Arbolino Terdepan
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...