
Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Marc Marquez, kesal bukan main ketika beberapa pembalap, awak media, dan penonton MotoGP menuduh sang adik, Alex Marquez, jadi 'pengawalnya' dalam perebutan gelar dunia 2025. Sejak Seri Italia di Mugello, Alex dituduh punya cara berkendara berbeda ketika melawan Marc dan melawan pembalap lainnya.
Dalam 10 seri pertama musim ini, Marc dan Alex memang menduduki dua posisi teratas klasemen pembalap karena kompak konsisten finis di zona podium, di mana Marc jauh lebih sering menang. Belakangan, spekulasi pun beredar bahwa Alex tidak meraih kemenangan karena hanya 'mengawal' sang kakak dari serangan pembalap lain.
Uniknya, dalam balapan utama di Assen, Belanda, Minggu (29/6/2026), Alex kesulitan sehingga melorot ke posisi kelima pada lap-lap pembuka, sebelum terjatuh dan gagal finis usai bersenggolan dengan Pedro Acosta. Dalam balapan ini, Marc pun ditempel ketat oleh rider Aprilia Racing sekaligus anak didik Valentino Rossi, Marco Bezzecchi.
Marco Bezzecchi Juga Sudah Berusaha Kejar Marc Marquez
Meski terus mengekor di belakang Marc, Bezzecchi mengalami hal serupa yang dialami Alex, yakni kesulitan melakukan serangan kepada Marc. 'Bez' sendiri mengaku sudah mengerahkan segalanya demi menyalip sang delapan kali juara dunia, tetapi kesulitan, dan ia menyebut Marc tampil lebih kuat di berbagai sektor Sirkuit Assen.
"Saya ingin bilang kepada semua orang bahwa mereka harus menghormati semua pembalap, karena kemarin (Sabtu), dalam media scrum, mulai muncul komentar, 'ah, adikmu tak menyerangmu seperti pembalap lain'. Beberapa mekanik bahkan memberi tahu saya bahwa di media sosial orang-orang mulai membicarakan hal-hal macam itu," ujar Marc dalam jumpa pers usai balap.
“Hari ini, Marco, kenapa dia tidak menyerang saya? Akhirnya, jika pembalap di depan berada di level yang sangat setara, di trek seperti ini yang sangat sempit, Anda tidak bisa menyerang pembalap di depan. Kemarin saya bertahan dari Alex dengan cara terbaik, dan hari ini saya bertahan dari Marco juga dengan cara terbaik," lanjutnya.
Assen Tak Bersahabat, Kompensasi di Pengereman
Marc menyebut pembalap lain, termasuk Alex dan Bezzecchi, lebih kuat darinya di tikungan-tikungan lain. Di lain sisi, Bezzecchi menyebut Marc jauh lebih kuat di Tikungan 15, sehingga sulit dikejar. Mengingat Assen sirkuit yang tak terlalu bersahabat dengan gaya balapnya, Marc berusaha menutup kelemahannya lewat pengereman agresif.
"Saya tahu bahwa mereka lebih cepat di Tikungan 11-12, yang merupakan area paling cepat sekaligus paling sempit, tikungan-tikungan sempit, dan jika Anda berada di jalur yang tepat, mereka tidak bisa menyerang Anda. Saya hanya kuat di titik pengereman, jadi saya bisa bertahan dengan sangat baik," ungkap Marc.
“Dengan cara itu, saya meraih 37 poin. Namun, sekali lagi, hormatilah para pembalap MotoGP, karena mereka semua membela warna timnya, membela tim mereka, dan seluruh isi grid ingin menang. Masalahnya, hanya satu orang yang bisa menang," pungkas pembalap berusia 32 tahun ini.
Sumber: MotoGP
Baca Juga:
- Dorna Geram Pantau Aprilia vs Jorge Martin, Bisa Blokir Pembalap yang Langgar Kontrak Tim
- Makin Panas! Perseteruan Aprilia vs Jorge Martin di MotoGP Berpotensi Lanjut ke Pengadilan
- Video Kecelakaan Hebat Alex Marquez di MotoGP Belanda 2025, Picu Cedera Tangan
- Alex Marquez Lancar Jalani Operasi Tangan Usai Kecelakaan Hebat di MotoGP Belanda 2025
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 1 Oktober 2025 23:15
-
Otomotif 1 Oktober 2025 23:10
-
Bola Indonesia 1 Oktober 2025 23:06
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 22:59
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 22:47
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 22:46
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...