
Bola.net - Setelah meraih dua kemenangan di Buriram, Thailand, tak pelak lagi Marc Marquez jadi kandidat terkuat juara dunia MotoGP 2025. Meski begitu, pembalap Ducati Lenovo Team ini menegaskan tidak akan kecewa jika gagal meraih gelar tahun ini dan bertekad bekerja lebih keras pada musim berikutnya.
Selama pekan balap di Thailand, Marquez berhasil meraih pole, serta memenangi Sprint dan Grand Prix. Kini ia memuncaki klasemen pembalap dengan 37 poin. Momen mentereng ini pun mengingatkan Marquez kepada kesuksesannya mengunci gelar dunia yang kedelapan di Thailand pada 2019 lalu.
Momen itu membahagiakan bagi Marquez. Sayangnya, pada tahun berikutnya, ia mengalami kecelakaan hebat di Jerez dan dirundung cedera lengan berkepanjangan. Namun, setelah bergabung dengan Gresini Racing tahun lalu dan Ducati Lenovo Team tahun ini, ia kembali termotivasi jadi juara dunia.
Bakal Lapang Dada Apa pun yang Terjadi
"Saya merayakan gelar juara dunia terakhir saya di Thailand, dan sejak saat itu, semuanya menjadi seperti neraka. Namun, tahun lalu adalah tahun yang benar-benar saya nikmati, dan tahun ini saya merasa cepat. Saya merasa percaya diri dan tenang," ujarnya kepada DAZN, Minggu (2/3/2025).
Jika sukses jadi juara dunia tahun ini, maka Marquez akan menyabet gelar dunia kesembilan, menyamai rekor Valentino Rossi. Namun, ia mengaku bakal legawa jika gagal jadi juara tahun ini, karena yang terpenting baginya adalah kembali bertarung di papan atas usai empat musim kelam di Repsol Honda.
"Apa pun yang terjadi, saya menerimanya dengan lapang dada. Jika saya tidak bisa menjadi juara tahun ini, maka saya akan menjadi juara pada tahun lainnya. Saya sudah bersenang-senang, saya sudah sering mengatakannya. Saya merasa tenang, dan itu sangat membantu," ungkap Marquez.
Siap Kalahkan Adik dan Rekan Setim Sendiri
Di lain sisi, kini Marquez punya dua rival berat dalam perebutan gelar dunia, yakni adiknya sendiri, Alex Marquez, dan rekan setimnya sendiri, Pecco Bagnaia. Ia tidak keberatan bertarung dengan mereka, tetapi baginya yang terpenting adalah menjaga rasa saling hormat.
"Ini memang sulit, karena jika sesuatu terjadi, saya tidak tahu apakah saya dan Alex akan tetap makan di meja yang sama saat pulang ke rumah. Namun, terlepas dari gurauan, pada akhirnya kami ini berada dalam sebuah kompetisi," ungkapnya kepada Diario AS.
"Ini bukan soal apakah melawan saudara sendiri atau rekan setim sendiri, karena setiap kali menyalip seseorang, Anda harus melakukannya dengan cara yang benar dan tidak membuat kesalahan," pungkas pembalap berusia 32 tahun ini.
Sumber: DAZN, Diario AS
Baca Juga:
- Marc Marquez Soal Kans Alex Marquez Jadi Rival Terkuat di MotoGP 2025: Yang Penting Sportif
- Marc Marquez Disebut Kerja Keras Seperti Cristiano Ronaldo, Bertalenta Seperti Lionel Messi
- Senangnya Jack Miller Balik ke Papan Atas MotoGP Bareng Yamaha, Bisa Tantang Para Rider Top
- Gigi Dall'Igna Hibur Pecco Bagnaia Usai MotoGP Thailand, Sebut Bakal Menang Lagi
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
Hasil Inggris vs Andorra: Taktik Tuchel Berbuah Manis, Three Lions Menang 2-0
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...