
Bola.net - - Bukan rahasia lagi bahwa Sky Racing VR46, Luca Marini dirundung cedera bahu berkepanjangan sejak awal 2018. Walau tampil gemilang di paruh kedua musim Moto2, Marini mengaku bahwa cedera bahu kiri ini kerap mengganggu performanya di setiap pekan balap. Ia pun baru-baru ini menjalani operasi demi mengatasi masalah tersebut.
Kini tengah menjalani masa pemulihan, rider yang akrab disapa Maro ini harus absen dari ajang balap 'La 100km dei Campioni' yang digelar sang kakak, Valentino Rossi di Motor Ranch. Marini memperkirakan ia takkan fit selama enam bulan, namun berharap bisa berkendara dengan baik saat musim baru dimulai di Qatar pada Maret nanti.
"Kondisi bahu saya mengganggu sepanjang musim. Saya memakai painkiller di setiap balapan. Saya akan mengorbankan musim dingin ini untuk rehabilitasi. Semoga tak lagi ada masalah. Untuk fit 100%, saya butuh 5-6 bulan. Tapi untuk berkendara, tiga bulan tampaknya cukup," ujar Marini kepada GPOne.
Jagokan Binder dan Martin
Akibat proses pemulihan yang cukup lama ini, Marini tak mau membidik target muluk di musim depan, meski dijagokan sebagai kandidat juara, berkat lima podium dan satu kemenangan yang ia raih tahun ini. Ia bahkan yakin bahwa duet pebalap Red Bull KTM Ajo, Brad Binder dan Jorge Martin, yang juga juara dunia Moto3 2018 akan tampil lebih garang.
"Saya tak merasakan tekanan. Jujur saja, saat ini saya tak merasa jadi favorit juara, karena tahun depan banyak perubahan. Mungkin rider yang datang dari Moto3, dengan motor baru, bisa langsung kuat, seperti Martin. Soal yang sudah ada di Moto2, Binder akan selangkah di depan yang lain. Kami akan berusaha di depan juga, karena Kalex bekerja dengan baik. Kami tim yang hebat, tak ada yang bisa saya keluhkan," tutur Marini.
Komentari Mesin Triumph
Sebelum menjalani operasi, rider 21 tahun ini pun sempat menjalani uji coba di Jerez, menjajal mesin 750cc tiga silinder dari Triumph, yakni suplier mesin baru untuk Moto2. Marini pun mengaku puas atas performa mesin tersebut, yang ia nilai bakal membantu para rider berkembang lebih matang sebelum naik ke kelas tertinggi.
"Dengan Triumph, Anda harus mengubah gaya balap, setup dan cara kerja, karena makin mirip dengan MotoGP. Akselerasinya lebih baik, koneksi gasnya berbeda, bahkan bannya nanti juga berbeda. Saya rasa performa motor ini lebih baik, namun kurang menyenangkan saat dipakai balapan. Meski begitu saya rasa mesin ini membuat para rider bisa siap lebih baik sebelum naik ke MotoGP," tutupnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 21:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:46
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:36
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:28
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 21:27
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:16
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...