
Bola.net - Sebagai seorang debutan di tim yang juga masih berusia seumur jagung, apalagi dengan motor non-pabrikan, Fabio Quartararo sukses membuat kejutan di MotoGP tahun ini, tak terkecuali bagi Marc Marquez, yang ngotot demi mengalahkan El Diablo tepat pada lap terakhir di Misano, San Marino dan Buriram, Thailand.
Usai mengalahkan Quartararo di tikungan terakhir Buriram pada Minggu (6/10/2019), Marquez menyebut rider Petronas Yamaha SRT tersebut mengingatkannya pada Jorge Lorenzo saat masih menjadi pebalap Yamaha, yakni masa-masa Por Fuera menjadi lawan berat Marquez pada 2013-2016.
"Fabio mengendarai Yamaha dengan cara yang sangat baik. Saya punya memori dari masa lalu dan ia punya gaya balap yang mirip dengan Jorge dalam level terbaiknya di Yamaha. Ia memakai semua bagian trek. Ia mengendalikan balapan dengan baik, dan ia sangat cepat sepanjang balapan," ujar Marquez via Crash.net.
Mulai Ngotot Sejak Pertengahan Balap
"Kami jelas punya beberapa kekuatan lebih, yakni mesin. Tapi Yamaha juga punya kekuatan, yakni grip ban belakang. Di Sektor 3 dan 4, mustahil bagi motor kami membuntuti Fabio, tapi ia mengalami kemajuan besar dan akan jadi salah satu kandidat juara tahun depan," lanjut rider 26 tahun ini.
Rider Repsol Honda ini juga mengaku harus mengambil risiko tinggi sejak pertengahan balap, yakni ketika Quartararo mulai mampu memperlebar jarak di depan, apalagi ketika keduanya saling bergantian mencatatkan waktu tercepat.
"Saat saya 0,7 atau 0,8, nyaris 1 detik di belakang, dan saya bilang, jika ia tak melamban, maka mustahil untuk menang. Tapi saat mencatat lap tercepat, saya merasa bisa mencoba ngotot pada dua lap terakhir. Jika bisa mendekat, saya siap menang. Itulah yang saya lakukan," kisah Marquez.
Semua Soal Kompromi
"Hari ini kami memanfaatkan keunggulan mesin di dua trek lurus, lalu di Sektor 3 dan 4 ia jauh lebih cepat, karena saat Anda punya torsi, maka Anda kehilangan grip, dan ketika Anda punya grip, Anda kehilangan torsi. Ini adalah soal kompromi, dan kami bisa mengendalikannya dengan cara terbaik," pungkas Marquez.
Berkat kemenangannya atas Quartararo di Buriram, Marquez kini sukses menjadi juara dunia untuk kedelapan kali dalam kariernya di ajang Grand Prix. Ia pun menjadi rider termuda sepanjang sejarah yang meraih prestasi ini, dalam usia 26 tahun 231 hari.
Sumber: Crash.net
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 05:40
-
Liga Inggris 7 September 2025 05:36
-
Liga Spanyol 7 September 2025 05:34
-
Liga Spanyol 7 September 2025 05:32
-
Bundesliga 7 September 2025 05:29
-
Liga Spanyol 7 September 2025 05:28
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...