
Bola.net - Sejak sukses menjuarai MotoGP 2020, Joan Mir kini jadi lebih populer dan dikenali banyak orang saat berada di jalanan. Tapi rider Suzuki Ecstar ini menyatakan bahwa gelar dunia di kelas para raja tak mengubah gaya hidupnya dan tak berarti kariernya sudah berada di puncak. Hal ini ia katakan kepada El Mundo, Minggu (27/6/2021).
Usai merebut gelar paling bergengsi di dunia balap motor, Mir kerap diundang menghadiri acara-acara besar, termasuk program bincang-bincang nasional di Spanyol. Namun, ekspektasi pada dirinya juga melambung tinggi agar ia bisa meraih kesuksesan lebih besar pada 2021. Mir pun sadar betul soal ini dan ingin terus memperbaiki diri.
Mir pun menyatakan, gelar dunia tak berarti dirinya sudah menginjak masa terbaiknya sebagai pembalap dan manusia. Ia malah yakin gelar dunia hanyalah dorongan menggali pengalaman lebih besar untuk dimanfaatkan pada masa depan. Ia juga berpendapat bahwa gelar adalah lecutan untuk bekerja lebih keras lagi.
Gelar Membantu Gali Pengalaman
"Gelar dunia tak mengubah diri saya. Gelar dunia hanya membantu Anda mendapatkan lebih banyak pengalaman untuk memahami apa yang harus Anda lakukan pada waktu-waktu tertentu. Saya harus tetap bekerja keras," ungkap pembalap yang juga merupakan juara dunia Moto3 2017 ini.
Mir juga menyatakan, gelar dunia tak membuatnya otomatis menjadi favorit utama pada musim selanjutnya dan tak berarti bahwa ia harus santai-santai. Sejak awal musim, kedudukan para rider setara, baik yang berstatus juara dunia maupun tidak.
"Saat musim baru dimulai, saya tak punya poin seperti lainnya dan harus memulai dari nol lagi. Saya rasa para rival juga tak berubah jadi waspada pada saya. Mereka hanya melihat teknik saya dalam berkendara, namun itu hal yang normal dilakukan. Kami semua selalu menatap ke depan," ujar Mir.
Hidup Ini Tak Melulu Soal Balapan
Pembalap 23 tahun ini juga menegaskan bahwa menjadi juara dunia MotoGP tak berarti kehidupannya secara umum sudah dibilang 'paling bahagia'. Ia menyatakan bahwa kehidupan ini tak seharusnya fokus melulu pada prestasi, karena ada hal-hal lain pula yang bisa membuat seorang pembalap bahagia.
Ia ogah mengikuti jejak para atlet dunia yang hidupnya jadi berantakan usai pensiun karena tak punya arah tujuan hidup lain. "Saya tak pernah berpikir gelar dunia adalah bukti hidup saya sudah di puncak. Meski situasi Anda dalam olahraga ini berjalan baik, Anda bodoh jika tak punya kehidupan lain," tuturnya.
"Ada orang-orang yang justru punya masalah ketika pensiun, hanya karena mereka punya standar hidup yang kelewat tinggi. Saya sendiri punya standar hidup yang lebih rendah. Kalau Anda terlalu serius menjalani hidup, maka takkan ada kebahagiaan di sana," pungkas Mir.
Sumber: El Mundo
Video: Angka Covid-19 Meningkat, Australia Batalkan MotoGP dan Formula 1
Baca Juga:
- Aneh Tapi Nyata, Joan Mir Malah Panen Haters di Spanyol Usai Juarai MotoGP
- Garrett Gerloff Mustahil Ikut MotoGP Styria, Petronas Rayu Cal Crutchlow
- Aleix Espargaro Jengkel Rider-Rider Moto2 Tolak Gabung Aprilia
- KTM Sinyalir Ogah Jadikan Danilo Petrucci Test Rider di MotoGP 2022
- Setelah MotoGP, Giliran Formula 1 Batalkan Seri Australia 2021
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 07:08
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:25
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...