
Bola.net - Project Leader Yamaha MotoGP, Takahiro Sumi, mengakui pihaknya memang kesulitan mengatasi masalah ketertinggalan top speed dari Honda dan Ducati. Sumi mengakui bahwa hal ini diakibatkan pihaknya yang tak terbiasa memiliki mesin bertenaga di MotoGP.
Mesin Yamaha dikenal tak pernah terlalu bertenaga, namun unggul di pengendalian, yakni lincah di tikungan dan akselerasi. Sayangnya, belakangan ini, top speed dan tenaga mesin justru sangat krusial jika mereka benar-benar ingin mengalahkan Honda dan Ducati.
"Kami belum berada di tempat yang kami inginkan. Kami telah meningkatkan performa motor kami dibanding tahun lalu, tapi belum bisa bekerja dengan baik untuk semua rider berbeda dan di berbagai jenis trek," ungkap Sumi dalam wawancaranya kepada Speedweek.
Mesin Tak Pernah Terlalu Bertenaga
Masalah ini bahkan belum ditambah masalah grip dan elektronik yang mendera Yamaha sejak 2017. "Sayang, top speed kami masih lemah, jadi semua rider Yamaha makin kesulitan. Ini masalah terbesar, dan kami harus memperbaikinya di sisa musim," ungkap pria asal Jepang.
Dalam kurun tiga tahun belakangan, Yamaha juga baru meraih enam kemenangan, yakni lima lewat Maverick Vinales dan satu lewat Valentino Rossi. Musim ini, Yamaha juga makin sulit mencari pokok masalah karena hasil balap para pebalapnya juga berbeda satu sama lain.
"Vale memulai musim ini dengan baik, lalu menurun karena kami tak menemukan pondasi bagus untuk pengendalian motor dan ketahanan ban. Mack berbeda: ia tak konsisten di awal. Di Barcelona, barulah ia menemukan pondasi positif, bahkan menang di Assen. Kemenangan itu baik untuk kepercayaan diri kami dalam mengembangkan motor," ujarnya.
Sulit Temukan Solusi Jitu
Sumi juga mengaku sulit menemukan cara ideal mereduksi margin top speed tanpa kehilangan keunggulan lain. "Ini sulit. Kami tak pernah punya mesin bertenaga, tapi selalu coba memperbaiki top speed. Ini tak mudah diatasi tanpa kehilangan keunggulan kami di pengendalian motor. Meski begitu, ini target utama kami," tuturnya.
Ia juga masih belum menemukan penyebab masalah kekurangan grip yang dialami semua rider Yamaha. "Itulah yang juga saya ingin ketahui. Kami selalu punya masalah ini dengan M1. Kami mencoba memperbaiki karakter mesin dan akselerasinya, tanpa harus mengurangi pengendaliannya yang mudah," pungkas Sumi.
Menjelang MotoGP Misano, San Marino, 13-15 September mendatang, Vinales dan Rossi duduk di peringkat 5 dan 6 pada klasemen pebalap dengan koleksi masing-masing 118 dan 116 poin. Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli di peringkat 8 dan 10 dengan 92 dan 69 poin.
Sumber: Speedweek
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:30
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:21
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:15
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:06
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:03
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:01
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...