
Bola.net - CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, baru-baru ini menyatakan bertekad memulai MotoGP 2020 pada akhir Juli di sirkuit-sirkuit Eropa. Meski ini dianggap sebagai kabar baik di tengah pandemi virus corona, Team Principal Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, masih punya beberapa keraguan.
Ezpeleta menyatakan bahwa pihaknya menargetkan menggelar 10 balapan sejak akhir Juli, dan bertekad mengakhirinya pada November seperti rencana awal. Sirkuit-sirkuit Eropa jadi prioritas, karena bisa memudahkan perpindahan logistik tim-tim peserta.
Meski begitu, via Crash.net, Razali menyatakan wacana itu tetap bakal sulit diwujudkan, karena setiap negara memiliki kebijakan berbeda dalam melawan penyebaran virus corona. Selain itu, para pebalap, kru, dan staf yang tinggal di luar Eropa bakal kesulitan untuk datang.
Kru dari Asia, Australia, dan Amerika Bakal Sulit Datang
"Itulah bagian paling sensitif dan berat: tak tahu restriksi batas tiap negara. Saya rasa untuk orang-orang Eropa, tak ada banyak masalah karena bisa pindah tempat lewat darat. Lagipula, saya rasa semua orang sedang coba menghindari bepergian pakai pesawat!" ujar Razali yang berasal dari Malaysia.
"Tapi orang-orang seperti kami, dari Asia, Australia, Amerika mungkin bakal kesulitan pergi ke Eropa, dengan peluang dikarantina selama dua pekan dan sebagainya. Hal yang sama juga terjadi jika negara-negara kami memberlakukan karantina 14 hari untuk siapa pun yang datang. Kita semua tak ada yang tahu," lanjutnya.
Menurut Razali, penyelenggaraan MotoGP 2020 lebih tergantung pada kebijakan restriksi travel tiap negara penyelenggara alih-alih promotor balap, yakni Dorna. Apalagi saat ini, banyak negara yang kompak memperpanjang masa karantina wilayah dan melarang gelaran-gelaran besar.
Baru Bisa Paham Ketika Kebijakan Lockdown Dicabut
"Saya rasa sekalinya kebanyakan negara menarik kebijakan karantina wilayah, barulah kami bisa lebih jauh paham restriksi apa yang akan diberlakukan setelahnya. Beberapa negara seperti Belanda dan Jerman sudah memperpanjang larangan gelaran besar sampai akhir Agustus," ungkap Razali.
"Di Malaysia, sudah ada pembicaraan di Kementerian Kesehatan bahwa sekalinya karantina wilayah dicabut, takkan ada gelaran besar setidaknya selama enam bulan. Jadi kami hanya bisa menunggu sampai karantina wilayah benar-benar dicabut, dan lalu baru bisa melihat situasi," tutupnya.
Per Selasa (7/4/2020) lalu, terhitung sudah ada satu balapan MotoGP yang dibatalkan, yakni Qatar, serta ada 10 balapan yang ditunda, yakni Thailand, Austin, Argentina, Jerez, Prancis, Italia, Catalunya, Jerman, Belanda, dan Finlandia.
Video: Pembangunan Sirkuit MotoGP Indonesia 2021 di Mandalika
Baca Juga:
- Petronas Ingin Baik-Baik Diskusikan Polemik Kontrak Quartararo-Rossi
- Yamaha Ingin Valentino Rossi dan Petronas Segera Capai Kesepakatan
- Luca Marini Sebut Virus Corona Pupuskan Impian ke MotoGP 2021
- Tak Ada Opsi Lanjutan dari Ducati, Jack Miller 'Bebas' Pergi di MotoGP 2021
- Pedrosa: Marquez Karismatik Seperti Rossi, Kuat Seperti Stoner
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:24
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:18
-
Piala Dunia 6 September 2025 10:00
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:57
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:48
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:44
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...