
Bola.net - Daftar pembalap MotoGP yang menolak memakai nomor balap 1 setelah menjadi juara dunia. Baru-baru ini, Liberty Media dan Dorna Sports dikabarkan akan mewajibkan pembalap berstatus juara dunia memakai nomor balap 1 pada musim berikutnya mulai 2026.
Artinya, Marc Marquez bisa jadi 'terpaksa' memakai nomor 1 di MotoGP 2026, melawan tradisinya yang selalu menolak memakai nomor tersebut dan lebih memilih memakai nomor 93. Sebelumnya,pemakaian nomor 1 ini bersifat opsional, dan para juara diizinkan untuk menolak dan memilih nomornya sendiri.
Tradisi menolak pemakaian nomor 1 dimulai oleh Barry Sheen pada 1970-an, dilanjutkan oleh Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Marquez, Joan Mir, dan Fabio Quartararo. Saat ini, nomor 1 sedang dipakai oleh rider Aprilia Racing, Jorge Martin, yang menjuarai MotoGP 2024 bareng Ducati dan Prima Pramac Racing.
Sejak 1999, nomor 1 juga seolah memiliki kutukan sendiri di MotoGP. Para pembalap yang memakai nomor 1 tak pernah sukses mempertahankan gelar dunia. Sejauh ini, hanya ada satu rider yang mematahkan kutukan itu, yakni Pecco Bagnaia, yang menjuarai MotoGP 2023 saat memakai nomor 1 alih-alih nomor 63.
Dalam sejarah Grand Prix, terdapat enam pembalap MotoGP yang menolak memakai nomor 1 usai jadi juara dunia atas berbagai alasan. Nah, siapa saja sih mereka? Berikut ulasannya. Simak yuk, Bolaneters!
#7 Barry Sheene
#TBT #throwbackthursday with Barry Sheene, 1977 pic.twitter.com/I4VLXOW8Yl
— MotoGP™🏁 (@MotoGP) January 15, 2015
Barry Sheene tidak memulai kariernya di Grand Prix pada 1970 dengan nomor balap #7, tetapi legenda Suzuki ini mulai memakai nomor tersebut mulai 1974, saat ia balapan di ajang Daytona 200.
Dalam balapan yang dimenangi Giacomo Agostini dan Yamaha tersebut, Sheene memakai #7 dan menganggapnya sebagai nomor keberuntungannya. Bersama nomor itu, ia menjuarai GP500 1976 dan 1977.
Sheene pun tercatat sebagai pembalap dalam sejarah GP500/MotoGP yang menolak memakai #1 usai menjadi juara dunia. Ia bahkan tak pernah ganti nomor balap sampai pensiun pada 1984.
#46 Valentino Rossi
Selama berkarier di arena Grand Prix, Valentino Rossi selalu memakai nomor balap #46. Alasannya sederhana saja, itu adalah nomor balap yang dipakai sang ayah, Graziano Rossi, pakai saat berlaga di GP250 1979, tahun kelahiran The Doctor.
Kini #46 sangat ikonik di dunia motorsport. Nomor tersebut kini bahkan sudah menjadi trademark bagi berbagai perusahaan yang dikelola Rossi, misalnya akademi balapnya dan sektor merchandise. Para pembalap Formula 1 bahkan enggan memakai nomor itu.
Dalam MotoGP Italia 2022 di Mugello, #46 sudah resmi dipensiunkan dan tak boleh dipakai pembalap lain. Rossi sejatinya sudah menolak keputusan memensiunkan nomornya, tetapi seorang rider MotoGP tak memiliki kuasa untuk membatalkan keputusan tersebut.
#99 Jorge Lorenzo
Pada awal kariernya, Jorge Lorenzo menggunakan nomor balap #48. Namun, pada 2009, yakni tahun keduanya di MotoGP, ia memutuskan mengganti nomor balap setelah berpisah secara tidak baik-baik dengan mantan manajer pribadinya, Dani Amatriain.
Lorenzo kemudian meminta fansnya melakukan voting soal nomor balap barunya, dan #99 pun terpilih. Dengan nomor itu, Lorenzo menjuarai MotoGP 2010, dan ia memutuskan memakai #1 pada 2011 mengingat statusnya sebagai juara dunia bertahan.
Meski begitu, usai merebut gelar dunia kedua pada 2012 dan ketiga pada 2015, rider asal Spanyol ini memutuskan tetap menggunakan #99. Ia mengaku memilih nomor itu karena kebanyakan pendukungnya lebih memilih ia bertahan dengan nomor yang sama.
#93 Marc Marquez
Marc Marquez dikenal identik dengan nomor balap #93. Ia memilih nomor tersebut karena ia lahir pada tahun 1993. Selama berkarier di MotoGP, ia tak pernah beralih ke #1 meski meraih enam gelar di kelas itu. Namun, pada awal 2019, Marquez mengaku sempat tergoda pakai #1.
"Saya tipe orang yang merasa, saat sesuatu bekerja dengan baik, maka jangan menyentuhnya. Dengan 93, saya agak percaya takhayul. Saya tak membantah ada pembicaraan dengan orang-orang terdekat soal pakai nomor 1, setidaknya satu musim memakai nomor itu," ujarnya via Diario AS.
"Entah apakah saya akan melakukannya suatu saat nanti, tapi jelas tidak sekarang. Memakai nomor 1 berarti tanggung jawab besar dan beban berat. Lagipula, saya sudah pakai nomor 93 sejak saya berusia 11 tahun dan nomor itu telah memberi saya banyak keberuntungan," lanjutnya.
#36 Joan Mir
Joan Mir dikenal memakai #36 di Grand Prix. Nomor ini adalah nomor balap sang sepupu, Joan Perello, yang pernah turun di GP125 2011 dan kemudian pensiun. Usai Perello tak lagi berkompetisi di ajang apa pun, Mir memakai nomor itu sebagai tanda rasa hormat.
Usai menjuarai MotoGP 2020, Mir pun memutuskan tak ganti ke #1 meski kala itu Suzuki mendorongnya. Rider yang juga juara dunia Moto3 2017 ini mengaku bahwa keputusannya ini bagaikan simbol bahwa kerja kerasnya belum usai dan tak ingin cepat puas atas prestasinya.
"Mengingat pekerjaan belum selesai, saya harus terus kerja lebih keras dengan nomor yang sekarang demi meraih lebih banyak gelar, dapat kans lebih banyak untuk memikirkan nomor mana yang akan saya gunakan pada musim berikutnya. Saya sudah dapat satu kans, dan saya putuskan tetap pakai 36," ujarnya.
#20 Fabio Quartararo
Fabio Quartararo selalu memakai nomor balap #20 sejak anak-anak, dan tak pernah mengubahnya karena itu adalah tanggal lahirnya. Usai menjuarai MotoGP 2021, Quartararo memutuskan tak memakai #1 pada 2022 karena merasa nomor itu tak sesuai dengan jati dirinya.
"Nomor 20 adalah nomor yang sudah saya pakai sejak awal, dan itu tanggal lahir saya. Atas alasan itulah saya memakainya. Kita takkan melihat nomor itu (1) di motor saya," ujar pembalap asal Prancis ini seperti yang dikutip dari MotoGP.com.
"Saya memulai balapan dengan #20 dan saya merasa tak seperti rider nomor satu. Saya akan tetap pakai #20 sampai pengujung karier saya, karena nomor itulah yang bikin saya ingin mulai balapan pada usia empat tahun. Ini nomor yang spesial bagi saya," lanjutnya.
Baca Juga:
- Liberty Media Berulah Lagi, Digosipkan Paksa Marc Marquez Pakai Nomor 1 di MotoGP 2026
- Profil Sirkuit Motegi, Trek Milik Honda yang Juga Jadi Daerah Kekuasaan Ducati di MotoGP
- Marc Marquez Bisa Kunci Gelar Dunia MotoGP 2025 di Jepang, Apa Saja Syaratnya?
- Bagai Keluarga Kedua, Valentino Rossi Kunjungi Indonesia Bareng Pertamina Enduro VR46 demi Tepati Janji Lama
- Aprilia Pede Bisa Rebut Gelar Dunia MotoGP 2026 dan 2027, Tapi Kepikiran Marc Marquez
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 25 September 2025 12:45
Bukan Modric, Ini Rekrutan Paling Mengejutkan di AC Milan Menurut Capello
-
Liga Italia 25 September 2025 12:29
Capello: Milan Punya Senjata Rahasia Jadi Penantang Serius Napoli
-
Tim Nasional 25 September 2025 12:17
4 'Anak Emas' Shin Tae-yong yang Tak Terpakai di Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 25 September 2025 13:14
-
Liga Eropa UEFA 25 September 2025 13:11
-
Liga Italia 25 September 2025 12:45
-
Liga Italia 25 September 2025 12:29
-
Otomotif 25 September 2025 12:20
-
Tim Nasional 25 September 2025 12:17
HIGHLIGHT
- 10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Biki...
- Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa k...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...