
Bola.net - Pebalap Indonesia, Sean Gelael akan melakoni pertandingan paling meriah di Hockenheim, Jerman, 4-5 Mei 2013, karena untuk pertama kalinya akan disaksikan lebih dari 100.000 penonton.
Hockenheim, tuan rumah perlombaan F1 Jerman Grand Prix sejak 1970, merupakan salah satu tuan rumah perlombaan FIA F3 Eropa, sebagai balapan resmi di antara perlombaan DTM, laga seri Turing Car paling besar dan populer di Jerman.
Secara tradisional, kata Jeffrey JP dari bidang administrasi Tim Sean GP, Selasa, sirkuit Hockenheim yang memiliki tempat penonton paling banyak, saat berlangsung perlombaan DTM biasanya akan dikunjungi lebih dari 100. 000 penonton � bisa lebih banyak dari pengunjung lomba Grand Prix.
Para bintang balap dari berbagai belahan dunia akan hadir dalam perlombaan turing car yang dipasok kendaraan Mercedes C-Coupe, Audi RS5 dan BMW M3. Tiga pabrik mobil itu pegang peranan dalam perlombaan DTM dan para pebalap mereka tidak jarang dibayar melebihi pebalap Formula 1.
Mercedes dan pabrik rekanan Audi, Volkswagen, mendukung penuh perlombaan Formula 3 dan Sean Gelael serta rekan balapnya di Double R Racing mengendarai Dallara yang diperkuat mesin Mercedes, akan tampil di antara perlombaan besar di Hockenheim itu.
Ini mengakibatkan Formula 3 Eropa semakin populer tahun ini dan pemuda belia berusia 16 tahun dari Indonesia, Sean Gelael, ambil bagian di antara 30 peserta dari berbagai benua yang berlomba di jenis balap anak tangga menuju F1 itu.
Perlombaan di Hockenheim juga merupakan "jendela" bagi para bos Mercedes, Audi / VW, BMW dan Porsche, yang juga mengadakan perlombaan Piala Carrera, untuk mencari pebalap andalan mereka. Sebanyak 15 sampai 22 pebalap professional DTM yang akan berlomba, berasal dari jenjang lomba F3.
"Event nanti pasti seru sekali," kata Sean seperti yang dilansir Antara, sambil menambahkan "Saya amat mendambakan dapat berlomba di Hockenheim, kendati saya tahu nanti akan amat sulit karena saya belum pernah menjajal lintasan itu".
Sean sebagai pebalap termuda di ajang lomba F3 Eropa, memang masih baru di sirkuit itu dibanding dengan para pebalap lain yang umumnya sudah mengenai sirkuit itu dengan baik.
Pada dua lomba sebelumnya di Monza dan Silverstone, Sean juga amat terusik dengan hujan nyaris sepanjang balapan, namun dengan amat mencengangkan ia berhasil finis dalam enam perlombaan (race) di dua serkuit sebelumnya.
"Cuaca amat menakjubkan, " tambah Sean, yang kemudian berkata "Ketika di Monza Italia kami berharap cuaca panas tapi ternyata cuaca tidak konsisten di akhir minggu, demikian pula dengan di Silverston di Inggris".
"Saya berharap kondisi alam di Hockenheim bagus agar kami dapat lebih seksama mempelajari kendaraan kami. Saya kira ini merupakan hal penting bagi saya dan sebagai kunci untuk melakukan kemajuan," kata pelajar sekolah menengan atas itu.
Selain karena sejarah yang amat fantastik, ada alasan lain mengapa Hockenheim amat disukai penonton. Hockenheim memiliki jalur panjang serta tikungan patah sehingga perlombaan amat spektakular.
Sean berada di urutan terbaik ke-14 saat berlomba di Monza dan sempat berada di urutan ke-12 di Silverstone sebelum melintir dan akhirnya berada di urutan terbaik ke-16. Ia kini sedang siap-siap mengetuk pintu klasemen poin, karena hanya pebalap urutan 10 besar yang mendapat poin.
Bila Sean berhasil mengatasi masalahnya, maka ia akan masuk dalam urutan peraih poin pada lomba di Hockenheim. (ant/opw)
Hockenheim, tuan rumah perlombaan F1 Jerman Grand Prix sejak 1970, merupakan salah satu tuan rumah perlombaan FIA F3 Eropa, sebagai balapan resmi di antara perlombaan DTM, laga seri Turing Car paling besar dan populer di Jerman.
Secara tradisional, kata Jeffrey JP dari bidang administrasi Tim Sean GP, Selasa, sirkuit Hockenheim yang memiliki tempat penonton paling banyak, saat berlangsung perlombaan DTM biasanya akan dikunjungi lebih dari 100. 000 penonton � bisa lebih banyak dari pengunjung lomba Grand Prix.
Para bintang balap dari berbagai belahan dunia akan hadir dalam perlombaan turing car yang dipasok kendaraan Mercedes C-Coupe, Audi RS5 dan BMW M3. Tiga pabrik mobil itu pegang peranan dalam perlombaan DTM dan para pebalap mereka tidak jarang dibayar melebihi pebalap Formula 1.
Mercedes dan pabrik rekanan Audi, Volkswagen, mendukung penuh perlombaan Formula 3 dan Sean Gelael serta rekan balapnya di Double R Racing mengendarai Dallara yang diperkuat mesin Mercedes, akan tampil di antara perlombaan besar di Hockenheim itu.
Ini mengakibatkan Formula 3 Eropa semakin populer tahun ini dan pemuda belia berusia 16 tahun dari Indonesia, Sean Gelael, ambil bagian di antara 30 peserta dari berbagai benua yang berlomba di jenis balap anak tangga menuju F1 itu.
Perlombaan di Hockenheim juga merupakan "jendela" bagi para bos Mercedes, Audi / VW, BMW dan Porsche, yang juga mengadakan perlombaan Piala Carrera, untuk mencari pebalap andalan mereka. Sebanyak 15 sampai 22 pebalap professional DTM yang akan berlomba, berasal dari jenjang lomba F3.
"Event nanti pasti seru sekali," kata Sean seperti yang dilansir Antara, sambil menambahkan "Saya amat mendambakan dapat berlomba di Hockenheim, kendati saya tahu nanti akan amat sulit karena saya belum pernah menjajal lintasan itu".
Sean sebagai pebalap termuda di ajang lomba F3 Eropa, memang masih baru di sirkuit itu dibanding dengan para pebalap lain yang umumnya sudah mengenai sirkuit itu dengan baik.
Pada dua lomba sebelumnya di Monza dan Silverstone, Sean juga amat terusik dengan hujan nyaris sepanjang balapan, namun dengan amat mencengangkan ia berhasil finis dalam enam perlombaan (race) di dua serkuit sebelumnya.
"Cuaca amat menakjubkan, " tambah Sean, yang kemudian berkata "Ketika di Monza Italia kami berharap cuaca panas tapi ternyata cuaca tidak konsisten di akhir minggu, demikian pula dengan di Silverston di Inggris".
"Saya berharap kondisi alam di Hockenheim bagus agar kami dapat lebih seksama mempelajari kendaraan kami. Saya kira ini merupakan hal penting bagi saya dan sebagai kunci untuk melakukan kemajuan," kata pelajar sekolah menengan atas itu.
Selain karena sejarah yang amat fantastik, ada alasan lain mengapa Hockenheim amat disukai penonton. Hockenheim memiliki jalur panjang serta tikungan patah sehingga perlombaan amat spektakular.
Sean berada di urutan terbaik ke-14 saat berlomba di Monza dan sempat berada di urutan ke-12 di Silverstone sebelum melintir dan akhirnya berada di urutan terbaik ke-16. Ia kini sedang siap-siap mengetuk pintu klasemen poin, karena hanya pebalap urutan 10 besar yang mendapat poin.
Bila Sean berhasil mengatasi masalahnya, maka ia akan masuk dalam urutan peraih poin pada lomba di Hockenheim. (ant/opw)
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 15 Januari 2023 19:36
Valentino Rossi dan Sean Gelael Sukses Sabet Podium di 24 Hours of Dubai 2023
-
Otomotif 12 Januari 2023 10:17
Jadi Rekan Setim, Valentino Rossi dan Sean Gelael Balapan di 24 Hours of Dubai 2023
-
Otomotif 9 November 2022 15:36
Sean Gelael dan WRT 31 Ingin Akhiri Musim FIA WEC dengan Performa Apik
-
Otomotif 12 September 2022 09:51
Sean Gelael dan WRT Sukses Menangi FIA WEC 6 Hours of Fuji di Jepang
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:54
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:40
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:32
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:24
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...