
Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia, memang sedang ditempel ketat oleh Jorge Martin dalam perebutan gelar dunia MotoGP 2023. Uniknya, ia menyatakan bahwa misi menjuarai musim ini tidaklah seberat misi menjuarai musim lalu. Ia pun membeberkan alasannya.
Menjelang Seri Malaysia di Sirkuit Sepang pada 10-12 November 2023, Bagnaia berada di puncak klasemen dengan 389 poin. Ia unggul 13 poin atas Martin dengan tiga seri tersisa. Ia pun mengaku senang bisa ikut meramaikan perebutan gelar dunia selama tiga musim terakhir.
"Memperebutkan gelar dalam tiga tahun beruntun berarti kami bekerja sangat baik. Saya pun merasa takkan jadi kegagalan jika kami kalah. Namun, bakal menyenangkan untuk bisa juara, karena saya tak ingat banyak nama yang meraih gelar dua musim beruntun," ujarnya via MotoGP.com, Senin (6/11/2023).
Beban Tahun Lalu Lebih Besar
Meski begitu, Bagnaia menyatakan bahwa perebutan gelar dunia kontra Fabio Quartararo musim lalu lebih berat. Pasalnya, ia menjadi harapan terbesar Ducati untuk mengakhiri paceklik gelar selama 15 tahun. Sebagai catatan, sebelum Bagnaia juara, Ducati terakhir kali juara pada 2007 bareng Casey Stoner.
"Soal beban, tahun lalu lebih besar, karena Ducati tanpa gelar selama 15 tahun. Musim lalu lebih menegangkan dan ada beban besar di kedua bahu saya. Tahun ini berbeda. Bebannya sama besar, tapi lebih soal motivasi. Menjadi referensi adalah hal harus bikin kami bangga," ucap Bagnaia.
Musim lalu Bagnaia juga harus tampil ngotot karena sempat tertinggal 91 poin dari Quartararo pada pertengahan musim. Kini, tantangannya cukup berbeda, karena ia harus melawan Martin yang sama-sama mengendarai motor Ducati lewat Prima Pramac Racing. Ia pun harus fokus agar tak melakukan kesalahan.
Harus Lebih Jeli
"Tahun lalu, saya harus ngotot. Kala itu kami sempat tertinggal jauh, sehingga penting finis di depan. Tahun ini berbeda, kami bertarung melawan rider lain dengan motor yang sama dengan milik saya. Jorge bekerja luar biasa. Caranya balapan adalah meletakkan banyak hal pada limitnya," tuturnya.
"Anda bisa lihat, ketika Jorge jatuh di Mandalika, ia mampu mengendalikan segalanya. Ia benar-benar ngotot. Namun, kesalahan lebih banyak membuatnya kecelakaan. Banyak hal bisa berubah seperti ini. Jadi, Anda harus lebih jeli dan mempertimbangkan lebih banyak hal ketimbang performa," pungkasnya.
Selain Bagnaia dan Martin, Marco Bezzecchi dari Mooney VR46 Racing Team juga masih punya kans matematis untuk menjadi juara dunia musim ini. Saat ini ia berada di peringkat ketiga pada klasemen pembalap dengan ketertinggalan 79 poin dari Bagnaia.
Sumber: MotoGP
Baca juga:
- Pecco Bagnaia: Status Juara Bertahan Tak Bikin Saya Lebih Unggul dari Jorge Martin
- Selangkah Lagi! Ini Syarat Pedro Acosta untuk Kunci Gelar Moto2 2023 di Malaysia
- Troy Bayliss Ingin Alvaro Bautista Ikuti Jejaknya di MotoGP Malaysia: Dia Tanpa Beban
- 4 Pembalap Pengganti dan Wildcard MotoGP yang Sukses Naik Podium: Alvaro Bautista Menyusul?
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 22 Oktober 2025 22:31
Senne Lammens, Kiper Baru yang Kini Tak Tergantikan di Manchester United
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 22:58
-
Asia 22 Oktober 2025 22:57
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:46
-
Liga Inggris 22 Oktober 2025 22:31
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 22:28
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...