
Bola.net - - Tak terasa sudah Safety Commission atau Komite Keselamatan MotoGP bakal menginjak usia 16 tahun pada 2019. Perkumpulan yang diisi oleh para pebalap kelas tertinggi ini dibentuk pertama kali pada 2003, dan hingga kini terus membahas isu-isu penting demi meningkatkan keselamatan para rider di lintasan.
Safety Commission tercetus usai Daijiro Kato meninggal dunia akibat kecelakaan hebat di Sirkuit Suzuka, Jepang, yang kala itu merupakan seri pembuka musim 2003. Insiden ini menjadi pukulan besar bagi para rider, mengingat Suzuka dinilai tak aman, dan mereka merasa tergugah untuk mencegah hal serupa terjadi di masa depan.
"Sayangnya, ketika Daijiro tiada akibat kecelakaan di Suzuka, kami baru menyadari tingkat keselamatan merupakan hal terpenting sejak awal. Tapi sejak itu, tingkat keselamatan menjadi prioritas yang makin tinggi. Komite ini terlahir berkat inisiatif para pebalap. Komite inilah jantung MotoGP," ujar CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta via MotoGP.com.
Pentingnya Pendapat Pebalap
Sejak itu pula, para pebalap MotoGP disertai Ezpeleta dan perwakilan Federasi Balap Motor Internasional (FIM) melakukan rapat rutin setiap hari Jumat pada pekan balap, yakni usai sesi latihan bebas kedua berakhir. Dalam rapat ini, para rider membicarakan berbagai hal, terutama soal faktor yang berpengaruh pada tingkat keselamatan mereka di lintasan.
Meski tak jarang para rider berdebat panas dalam berdiskusi, Ezpeleta mengaku tak bisa membayangkan jalannya MotoGP di era modern tanpa adanya Safety Commission. "Tak ada yang tahu lebih baik soal keselamatan ketimbang para rider sendiri. Saya sungguh bangga atas kinerja kami selama ini, dan tentu ini takkan pernah cukup. Balap motor olahraga yang sangat berisiko, jadi sangat penting bicara dengan orang-orang yang berpartisipasi dalam balapan," tuturnya.
Wajib Lindungi Diri Sendiri
Eks rider MotoGP dan ikon Suzuki, Nobuatsu Aoki, mengingat dengan jelas bagaimana Safety Commission pertama kali dibentuk. "Kami tahu bahwa kami harus melakukan sesuatu demi melindungi diri kami. Sungguh bagus melihat banyak rider dengan kebangsaan berbeda terlibat. Saya dari Jepang, lalu ada rider dari Amerika Serikat seperti Kenny Roberts Jr, dan dari Italia juga ada Valentino Rossi," ungkapnya.
Rossi, yang lewat buku otobiografinya mengaku terpukul atas tewasnya Kato, merupakan salah satu rider yang paling vokal soal pembentukan Safety Commission. "Sungguh menarik bisa mendapat saran dari rider-rider lain, karena selama bertahun-tahun hanya sedikit rider yang duduk bersama, tapi kini kurang lebih semua rider selalu menghadiri rapat," tutup The Doctor.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:28
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 21:27
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:16
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 21:08
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:01
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 20:59
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...