
Bola.net - - Manajer Tim Alma Pramac Racing, Francesco Guidotti mengaku sangat puas bisa meneruskan kerja sama dengan Ducati Corse dan menjadi tim satelit utama mereka. Meski begitu, pria asal Italia ini tak memungkiri bahwa ia sempat frustrasi saat Ducati mengalami masa-masa keterpurukan, hingga nyaris pindah ke pabrikan lain.
Guidotti menjabat sebagai manajer Pramac sejak 2012, di mana Ducati sedang buruk-buruknya. Meski begitu, situasi mulai berubah saat Luigi 'Gigi' Dall'Igna tiba di Ducati Corse pada akhir 2013, menjabat sebagai general manager dan engineer utama mereka. Kebangkitan Ducati memang perlahan, namun di tangan Dall'Igna, semua berjalan pasti.
"Hubungan kami dengan Gigi jelas sangat kuat, tapi bahkan sebelum ia datang, hubungan kami dengan Ducati juga sudah sangat erat. Semua dimulai Alessandro Cicognani, yang pada 2013 menggaet Andrea Iannone. Proyek itu berkat keterlibatan Ducati, Pramac dan Cicognani. Paolo Ciabatti (Sporting Director Ducati Corse) dan Gigi meneruskan langkah Cicognani," ungkap Guidotti lewat GPOne.
Sempat Pertimbangkan Suzuki-Aprilia
Guidotti tak menyangkal bahwa pemilik tim, Paolo Campinoti sempat ingin pindah ke pabrikan lain, terutama Suzuki dan Aprilia, yang tengah mencari tim satelit. Meski begitu, ia meyakinkan Campinoti untuk bersabar menanti perkembangan Ducati. Pada akhirnya, semua usaha mereka terbayar dan kini Pramac menjadi salah satu tim satelit tersukses di MotoGP.
"Ada kalanya kami cemas. Kami mengalami tahun-tahun berat. Lebih dari sekali kami bicara dengan Suzuki. Aprilia juga jadi pilihan. Saya harus meyakinkan Paolo untuk percaya. Saya selalu mendorongnya pada Ducati. Tapi pada suatu waktu saya hampir menyerah pada godaan untuk ganti pabrikan. Meski begitu Paolo ingin bertahan, ia percaya pada Ducati dan ia memang benar," tuturnya.
Pria asal Italia ini pun menyatakan bahwa segala kesuksesan Ducati, yang diraih lewat tim pabrikan dan satelit, tak terlepas dari jasa Dall'Igna. "Kedatangan Gigi jelas menghadirkan kejutan pada hasil balap. Apa yang ia lakukan selama tiga tahun terakhir, tak pernah terbayangkan sebelumnya," lanjut Guidotti.
Semangat Lawan Tim Satelit Lain
Tahun lalu, Pramac pun sukses merebut gelar tim independen terbaik lewat Danilo Petrucci dan Jack Miller. Mereka pun siap mempertahankan gelar ini pada 2019, melawan tim-tim satelit dengan dukungan pabrikan seperti Red Bull KTM Tech 3 dan LCR Honda.
"Pertarungan tim satelit bakal seru. Kini Tech 3 bersama KTM, dan Honda punya LCR dengan dua rider kuat. Kedua tim ini merupakan formasi tim pabrikan dan satelit, punya hubungan istimewa dan mendapat materi terbaru. Regulasi ini membuat tim satelit lebih 'terlihat'. Target kami adalah menempel tim pabrikan dan menjadi tim independen terbaik," tutup Guidotti.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 06:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:45
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:42
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...